Liputan6.com, Jakarta - Orang yang berselingkuh, ternyata dapat diidentifikasi lewat bajunya. Sebuah studi yang diterbitkan University of Michigan menyoal Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan bahwa pria yang mengenakan pakaian dengan logo berukuran lebih besar dinilai lebih berpotensi mudah mendapat pasangan, namun juga ada kecenderungan berselingkuh.
Melansir laman New York Post, pria yang mengenakan kaus dengan logo berukuran besar dikatakan lebih senang berada dalam hubungan singkat, mereka juga cenderung tidak dapat dipercaya. Selain itu, pria-pria ini juga kurang tertarik untuk memiliki hubungan romantis jangka panjang dan tidak tertarik terhadap komitmen.
Baca Juga
Bila dibandingkan dengan pria yang mengenakan kemeja dengan logo berukuran lebih kecil, pria dengan logo berukuran besar di bajunya kurang tertarik pada wanita yang menginginkan hubungan jangka panjang.
Advertisement
Simak Juga Video Berikut Ini
Tujuan Lain dari Studi
Tujuan lain dari studi yang dipimpin oleh Psikolog Evolusi, Daniel Kruger, Ph.D adalah untuk menemukan jawaban dari pertanyaan apakah pria yang mengenakan pakaian mencolok lebih menarik dimata wanita, atau wanita lebih tertarik pada pria kaya dan dapat memberikan masa depan keuangan yang stabil.
Studi ini memfokuskan pada merek Ralph Lauren dan kaos polo yang terkenal dengan logo kuda mini ikoniknya, serta kaos polo dengan versi logo yang lebih besar. Tim peneliti meminta sekelompok pria untuk melihat kedua jenis kaos polo dengan ukuran logo berbeda dan memilih salah satu yang akan dikenakan ketika menghadiri pesta atau acara sosial lain.
Hasilnya didapati bahwa pria lebih memilih kemeja dengan logo merek berukuran lebih kecil untuk menghadiri acara pesta dan wawancara kerja atau acara formal lain. Wanita yang ikut menjadi partisipan studi menyetujui hasil tersebut.
Jadi, wanita cenderung lebih tertarik pada pria kaya dan mampu memberikan masa depan keuangan yang stabil.
“Alih-alih menjadi sinyal yang dapat diandalkan dan jujur dari investasi pihak ayah dimasa depan, pameran barang mewah terkadang mewakili investasi dalam ketertarikan pasangan, yang mengorbankan investasi masa depan pada keturunan,” kata Daniel.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement