Liputan6.com, Jakarta Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mengungkapkan bahwa kematian akibat COVID-19 secara global diperkirakan telah mencapai lebih dari dua kali lipat daripada jumlah yang tercatat secara resmi.
IHME menyebut pandemi telah menyebabkan hampir 6,9 juta kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia, dua kali lipat dari jumlah resmi kematian yang dilaporkan yakni 3,25 juta.
Baca Juga
Pergerakan Independen Alex Kuple dalam Bermusik, Ogah Bergantung pada Major Label Berkat Kedekatan dengan Musisi Indie
Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19
Pandemi Adalah Wabah Global, Pahami Ciri-Ciri, Cara Menghadapi, serta Bedanya dengan Endemi dan Epidemi
Banyak kematian tidak dilaporkan karena sebagian besar negara hanya mencatat yang terjadi di rumah sakit atau pasien dengan kasus infeksi yang dikonfirmasi seperti yang dilansir dari Al Jazeera. Kematian COVID-19 yang dilaporkan sangat terkait dengan tingkat pengujian di suatu negara.
Advertisement
“Jika Anda tidak menguji terlalu banyak, kemungkinan besar Anda akan melewatkan kematian akibat COVID," kata Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation Christopher Murray.
Sementara itu, menurut data Universitas Johns Hopkins, dilaporkan saat ini ada lebih dari 155 juta kasus infeksi COVID-19 di seluruh dunia dengan angka kematian sedikitnya 3,25 juta jiwa.
Simak Juga Video Berikut
Kematian COVID-19 di AS
Di Amerika Serikat, kematian akibat COVID-19 diperkirakan lebih dari 905.000. Jumlah tersebut jauh di atas angka resmi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Rabu (5/5/2021) ada 575.491.
“Banyak negara telah mengerahkan upaya luar biasa untuk mengukur jumlah korban pandemi, tetapi analisis kami menunjukkan betapa sulitnya melacak secara akurat penyakit menular baru dan yang menyebar dengan cepat,” kata Murray.
IHME memperkirakan total kematian akibat COVID-19 dengan membandingkan kematian yang diantisipasi dari semua penyebab berdasarkan tren pra-pandemi dengan jumlah sebenarnya dari semua kematian yang disebabkan selama pandemi.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement