Penerima Vaksin AstraZeneca yang Meninggal Dunia Usai Disuntik Bertambah Satu Orang

Juru Bicara vaksin COVID-19, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan ada penambahan satu orang peserta vaksinasi yang meninggal dunia usai disuntik vaksin AstraZeneca.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Mei 2021, 15:52 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi Vaksinasi
Ilustrasi Vaksinasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara vaksin COVID-19, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan ada penambahan satu orang peserta vaksinasi yang meninggal dunia usai disuntik vaksin AstraZeneca.

Sebelumnya, pemuda asal Jakarta, Trio Fauqi Virdaus dikabarkan meninggal dunia 24 jam setelah menerima vaksin AstraZeneca dengan gejala sakit kepala berat.

Pada kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berat terbaru, Nadia tidak menjelaskan jenis kelamin dan usia peserta tersebut karena menurutnya data mendalam soal peserta meninggal ada di Komnas KIPI.

Walau demikian, ia menyampaikan bahwa gejala yang terjadi cenderung sama dengan kasus kematian pertama yakni sakit kepala.

Saat dikonfirmasi terkait kebenaran kasus baru ini, Nadia mengatakan bahwa kabar meninggalnya peserta vaksinasi kedua tercantum dalam surat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Ini ada di surat BPOM dua kasus KIPI berat, data lengkap ada di komnas KIPI,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (17/5/2021).

Ia menambahkan, walau ada kasus KIPI berat yang menyebabkan kematian, peserta yang sebelumnya telah mendapatkan vaksin AstraZeneca tahap satu tetap akan menerima vaksinasi tahap dua 3 bulan kemudian.

“Iya tetap vaksin AstraZeneca 3 bulan kemudian,” katanya.

Simak Video Berikut Ini


Tak Usah Khawatir

Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan meyakinkan bahwa vaksin ini aman. Hal tersebut dibuktikan dengan 160 juta orang yang mendapatkan vaksin AstraZeneca tanpa KIPI berat.  

“Tidak perlu khawatir vaksin ini aman, sudah lebih dari 160 juta orang mendapatkan vaksin AstraZeneca dan vaksin ini sudah mendapatkan emergency use listing (EUL) dari WHO.”

Terakhir, Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu pilih-pilih vaksin. Pasalnya semua vaksin aman dan jumlahnya terbatas.

“Tidak perlu pilih vaksin karena vaksin semua aman dan bermanfaat ingat ketersediaan vaksin juga terbatas,” tutupnya.


Infografis Vaksinasi COVID-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya