ITF Bawuran Bantul Kapasitas 300 Ton per Hari, Destinasi Akhir Sampah Kota Yogyakarta

ITF Bawuran menerapkan konsep pemilahan sampah didukung dengan pembakaran residu hingga 50 ton per hari. Dikelola melalui kerja sama operasional (KSO) oleh PD Aneka Dharma, ITF Bawuran dijalankan sepenuhnya dengan skema bisnis dan tidak mendapatkan subsidi.

oleh Kukuh Setyono Diperbarui 15 Mar 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2025, 20:00 WIB
ITF Bawuran, Bantul
Mesin-mesin incinerator yang berada di tempat pengelolaan sampah ITF Bawuran, Bantul yang diresmikan Selasa (11/3/2025). (Kukuh Setyono)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, Pemkab Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta resmi mengoperasikan tempat pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Kecamatan Pleret. Dengan kapasitas sampah pengelolaan 300-an ton per hari, IFT Bawuran akan menjadi tujuan akhir sampah dari Kota Yogyakarta.

Dibangun sejak awal Maret 2024, ITF Bawuran menerapkan konsep pemilahan sampah didukung dengan pembakaran residu hingga 50 ton per hari. Dikelola melalui kerja sama operasional (KSO) oleh PD Aneka Dharma, ITF Bawuran dijalankan sepenuhnya dengan skema bisnis dan pemerintah tidak memberikan subsidi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo menyatakan peresmian ITF Bawuran merupakan komitmen nyata pengelolaan sampah mandiri di tingkat kabupaten/kota. Disebutnya ini merupakan transformasi sistem penanganan di DIY yang sebelumnya sampah diambil, kumpul, lalu buang dengan sistem sampah, kelola dan berkelanjutan. “Setahun yang lalu, gagasan penanganan sampah mandiri dinyatakan bersama. Hari ini menjadi momentum penting bersama-sama dalam perbaikan tata kelola sampah di DIY yang lebih baik,’ katanya, Selasa (11/3/2025).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, menyebut peresmian ITF Bawuran ini bersamaan dengan keluarnya izin instalasi pengolahan limbah (IPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul. “ITF Bawuran merupakan satu incinerator yang dimiliki Bantul untuk mewujudkan ‘Bantul Bersih Sampah 2025’. Setiap harinya akan dikelola sebanyak 330 ton sampah dan setelah dipilih sebanyak 50 ton residu sampahnya akan dibakar,” jelasnya.

Dengan rata-rata sampah Bantul mencapai 260-an ton per hari, Bupati Halim menyatakan keberadaan ITF Bawuran akan didedikasikan untuk penanganan sampah-sampah di dari luar Bantul khususnya Kota Yogyakarta.

Selain ITF Bawuran, Bantul telah memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pasar Niten berkapasitas 5 ton, TPST Modalan berkapasitas 40 ton, dan TPST Dingkikan kemampuan mengolah sampah 40 ton setiap harinya. Selain itu juga ada TPST level desa yang kedepannya ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Sisa kuota sampah didedikasikan untuk Kota Yogyakarta sebanyak 150-200 ton per hari. Melalui PD Aneka Dharma kita menetapkan tarif penanganan per satu ton sampah sebesar Rp450 ribu. Ini akan kita formalkan dalam aturan pengelolaan sampah,” lanjut Halim.

Tujuan Akhir Sampah Kota Yogyakarta

Wali kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo
Walikota Hasto Wardoyo menyebut ITF Bawuran akan menjadi tujuan akhir sampah dari Kota Yogyakarta. (Kukuh Setyono)... Selengkapnya

Wali kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyambut baik bakal beroperasinya ITF Bawuran karena kawasan ini akan menjadi tujuan akhir sampah Kota Yogyakarta. “Saat ini dengan produksi sampah 300-an ton sampah per hari, kita hanya mampu mengelola secara mandiri 150 ton lebih sedikit. Sisanya nanti bisa kita kerjasamakan di sini,” jelasnya.

Kerja sama dengan Pemkab Bantul, diharapkan Hasto nantinya dalam bentuk kesepakatan pemerintah dengan pemerintah. Bukan dalam bentuk bisnis dengan bisnis, sehingga mendapatkan harga lebih murah sedikit.

Direktur Perumda Aneka Dharma Bantul atau pengelola ITF Bawuran, Yuli Budi Sasangka menyatakan minggu depan akan dilakukan uji coba penanganan sampah dan pembakaran residu. Saat ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan matang sebelum beroperasi penuh. “Kami menargetkan pada awal April nanti semua sudah siap untuk menangani sampah. Berapa investasi yang ditanamkan, kami bisa menyebutnya di angka puluhan miliar,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya