Rusun Nagrak dan Pasar Rumput Dipakai, Menkes Sebut Ada 7 Ribu Tempat Tidur Isolasi Tambahan

Menkes juga mengatakan bahwa RSDC Wisma Atlet nantinya akan ditingkatkan untuk dapat menangani pasien COVID-19 bergejala ringan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Jun 2021, 13:27 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 13:26 WIB
FOTO: Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI Jakarta
Pemandangan malam RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (22/6/2021). Bertepatan dengan HUT ke-494 DKI Jakarta, ada peningkatan kasus COVID-19 yang sudah memasuki fase kritis. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi lonjakan COVID-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa dua rumah susun (rusun) telah disiapkan untuk mengisolasi pasien tanpa gejala dan ringan.

Sementara, Rumah Sakit Darurat COVID-19 atau RSDC Wisma Atlet akan ditingkatkan untuk dapat menangani pasien gejala sedang atau menengah.

Dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021),  RSDC Wisma Atlet yang sebelumnya memiliki kapasitas 5.994 sudah dinaikkan ke sekitar 7 ribu tempat tidur isolasi.

"Tapi kemudian karena kasus konfirmasinya naik terus, itu pun juga semakin hari semakin penuh," kata Menkes.

Untuk itu, pemerintah pun sudah membuka dua tempat isolasi baru di DKI Jakarta yaitu di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput dan Rusun Nagrak.

Menkes menyebutkan, di Rusun Nagrak terdapat empat tower yang dapat diisi maksimal sekitar 4 ribu tempat tidur isolasi yang mulai diisi 2 ribu, sementara di Rusun Pasar Rumput bisa diisi sekitar 3 ribu.

"Jadi ada tujuh ribu tempat tidur isolasi tambahan, atau dua kali lipat dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet," kata Menkes.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Upgrade Wisma Atlet

FOTO: Rusun Nagrak Mulai Dihuni Pasien OTG COVID-19
Aktivitas tenaga kesehatan saat menerima pasien OTG COVID-19 di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol Arifin mengungkapkan sebanyak 33 pasien OTG dari Jakarta Utara diisolasi di Rusun Nagrak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menkes mengatakan bahwa ia bersama Kepala BNPB, Panglima TNI, Gubernur DKI Jakarta, dan Kapolri, berencana memindahkan pasien OTG dan bergejala ringan ke Nagrak dan Pasar Rumput.

"Sehingga Wisma Atlet yang fasilitasnya sudah ada lebih lama kita bisa upgrade untuk bisa menangani yang kondisinya sudah menengah. Sedangkan yang kondisi berat tetap kita arahkan ke rumah sakit."

Menkes melanjutkan, mereka akan memastikan disiplin pengisian tersebut akan dijaga, sehingga rumah sakit tidak penuh oleh orang tanpa gejala (OTG).

"Karena OTG sebenarnya bisa kita rawat baik di rumah isolasi mandiri atau isolasi terpusat di Nagrek atau di Pasar Rumput," kata Budi Gunadi.

Ubah 3 RS Jadi Khusus COVID-19

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Mata Najwa dalam sesi 'Beres-beres Kursi Menkes' pada 6 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Dalam kesempatan tersebut, Budi mengatakan bahwa tiga rumah sakit di DKI Jakarta akan diubah sepenuhnya untuk menangani COVID-19. Ketiganya adalah RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RSPI Sulianti Saroso.

"Diharapkan minggu ini konversi tersebut bisa selesai, sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur untuk melayani rakyat Jakarta, yang sudah lengkap langsung dengan fasilitas dan tenaga kesehatannya."

Selain itu, usai berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Kepala BNPB, pemerintah akan mengubah semua kamar IGD menjadi ruang isolasi.

"Sedangkan untuk layanan IGD kita sudah memutuskan untuk membangun tenda di luar rumah sakit, supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruang IGD karena akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur."

Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps

Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya