Jabar Masih Kekurangan Perawat untuk Penanganan COVID-19

Perawat yang ada di Jawa Barat untuk penanganan COVID-19 masih kurang dari angka ideal.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Jul 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 15:00 WIB
Krisis tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan beristirahat (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bandung Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat mengaku kebutuhan perawat untuk penanganan COVID-19 masih kurang dari angka ideal.

Menurut Ketua PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan, jumlah perawat tambahan penanganan COVID-19 per 13 Juli 2021 baru mencapai 160 orang. Sementara jumlah perawat tambahan penanganan COVID-19 saat ini 282 orang.

“Untuk nasional memang dibutuhkan sekitar 2000 dokter sampai 20 ribu perawat. Kami datanya memang ada untuk Jawa - Bali khususnya masih belum semua terisi. Sehubungan dengan masih banyaknya perawat yang sudah bekerja. Nah akhirnya kita merekrut teman - teman yang baru lulus, tapi dia sudah lulus uji kompetensi,” ujar Wawan kepada Liputan6.com, di Bandung.

Wawan mengatakan sedangkan untuk kebutuhan perawat tambahan baru mencapai 45 orang. Padahal kebutuhannya kini yaitu 83 orang.

Sebelumnya Wawan menyebutkan untuk memenuhi kebutuhan 324 rumah sakit yang dijadikan pelayanan COVID-19, dibutuhkan 1.000 perawat untuk mengantisipasi pelayanan kesehatan pasien yang terinfeksi COVID-19.

“Untuk penempatan relawan (perawat) itu memang di rumah sakit sekitar Bandung Raya diantaranya Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), RSKIA Bandung, Rumah Sakit Cibabat Kota Cimahi, Rumah Sakit Lembang, RS Tenaga Kerja Cileunyi Kabupaten Bandung, RSUD Jawa Barat dan Rumah Sakit Rancaekek Kabupaten Bandung,” kata Wawan.

 

Simak Juga Video Berikut


Butuh Dokter dan Tenaga Kesehatan Lain

FOTO: Pesan Nakes dalam Peringatan 1 Tahun RSDC Wisma Atlet
Sejumlah tenaga kesehatan menuliskan ucapan setahun RSDC Wisma Atlet saat acara bermain angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wawan menuturkan selain diperlukan tenaga tambahan perawat, jumlah relawan yang telah mendaftar yaitu 11 dokter dari 30 dokter yang dibutuhkan.

Untuk relawan lainnya yang diperlukan pada pandemi gelombang kedua ini adalah petugas radiografer, tenaga teknis kefarmasian, nutrisionis, ATLM, tenaga sanitasi lingkungan, apoteker dan ahli rekam medis.

“Jumlah kebutuhan yang diperlukan dari semuanya mencapai 476 relawan tenaga kesehatan tambahan. Sekarang baru terpenuhi 249 orang,” tukas Wawan.


Infografis

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya