Liputan6.com, Jakarta - Para pakar kesehatan mengingatkan ancaman ‘pandemi kedua’ yakni masalah kesehatan mental. Simpang siur informasi mengenai COVID-19 jadi salah satu faktor pemantiknya.
Belum meratanya kesadaran dalam hal literasi kesehatan mental menjadi menyebab munculnya stigma. Akibatnya bicara tentang mental illness masih terasa tabu dan membuat penderitanya merasa tersisih.
Baca Juga
Manfaat Kunyit untuk Mengobati Apa Saja? Ini 5 Keajaiban Kesehatannya yang Tak Terduga!
Gelar Ratu Kecantikan Lady Aurellia yang Terseret Skandal Kasus Dugaan Penganiaan Dokter Koas Diolok-olok Warganet
Lanjutan Pertandingan di Grup B Piala AFF 2024, 2 Laga Seru Disiarkan Langsung di iNews dan Vision+
Dokter Gusti Putu Darmika, MPH, seorang hipnoterapsi menyebut kalau gangguan psikis atau mental seperti stres, depresi, sangat memengaruhi kondisi fisik seseorang. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan gangguan psikosomatik. Psyche artinya fisik, Soma artinya tubuh.
Advertisement
“Penderita gangguan psikosomatik akan merasakan sakit dan masalah pada tubuh tertentu,” katanya, di Bali, Selasa (27/07/21).
Metode hipnoterapi dapat menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah psikis tersebut. Hipnoterapi bukan hal baru dalam ranah kesehatan mental.
Ada beberapa istilah yang mesti dipahami terlebih dahulu oleh masyarakat sebelum melakukan metode penyembuhan ini seperti hypnotherapy, hypnosis, hypnotherapist. Tujuannya agar proses didasari pemahaman dan pengetahuan.
Hipnoetarapi adalah salah satu pengobatan untuk mengatasi masalah psikologis dengan teknik hipnosis. Hipnoterapis adalah orang yang melakukan hypnosis.Hypnosis adalah kondisi atau cara seseorang memasuki pikiran bawah sadar (subconscious mind). Proses hipnosis bertujuan untuk mengubah kondisi normal state ke kondisi hypnosis state.
Hypnosis state adalah kondisi manusia cenderung lebih sugestif, sehingga dapat menerima saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai baru. Ini dilakukan dengan cara mengubah konsentrasi, dari fokus eksternal ke fokus internal.
Hypnosis atau sugesti dapat memengaruhi area bawah sadar seperti kebiasaan, emosi, kepribadian, persepsi, fungsi tubuh, memori jangka panjang, intuisi, keyakinan & nilai, juga kreativitas.
Beberapa kendala memasuki hypnosis state di antaranya saat client dalam kondisi stres berat, kemampuan konsentrasi berkurang akibat narkoba, alkohol, paranoid, orang dengan gangguan komunikasi, tingkat intelektual yang rendah, dan pada gangguan perilaku (skizofrenia).
Dalam pengaplikasian hypnosis harus dipahami bahwa proses ini berdasarkan prinsip perilaku manusia 88 persen dipengaruhi oleh sub-conscious dan nilai-nilai baru dapat ditanamkan di area tersebut melalui aplikasi hypnosis. Proses ini dapat membantu seseorang dalam mengatasi masalah mental seperti kepercayaan diri, trauma, fobia, kecanduan narkoba, adiksi rokok, serta mereka yang sedang dalam proses penyembuhan.
Simak Video Berikut Ini:
6 Tahapan Hypnoterapi
Beberapa Tahapan Hypnosis
1. Pre Induction
Fase ini berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang hypnotherapist secara mental terhadap seorang client.
2. Induction
Induction merupakan cara atau upaya untuk membawa seseorang berpindah dari conscious mind ke sub-conscious mind.
3. Deepening
Konsep dasar deepening adalah membimbing subyek client untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subyek.
Advertisement
4. Depth Level Test
Di tahap ini dapat dilihat seberapa jauh kesadaran seseorang sudah berpindah dari conscious mind ke sub-conscious mind. Dept level setiap orang berbeda-beda bergantung pada kondisi, pemahaman client, termasuk lingkungan, waktu dan keahlian seorang hypnotherapist.
5. Suggestion
Sugesti adalah suatu kalimat-kalimat saran yang disampaikan oleh hypnotherapist ke bawah sadar obyek. Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi seorang client walaupun telah disadarkan dari “tidur hypnosis”.
6. Termination
Di sinilah tahapan mengakhiri proses hypnosis. Konsep dasarnya adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang client tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari “tidur hypnosis”.
Membangun sugesti positif akan membuat tubuh seorang client lebih segar dan rileks, diikuti degan regresi untuk membawa mereka ke kondisi normal.
Keberhasilan proses hypnotherapy ditentukan oleh kerjasama antara client dan hypnotheraphist. Sikap saling percaya, keterbukaan, kejujuran, pun komitmen untuk mendapat hasil maksimal turut jadi faktor penentunya.
Pemilihan metode penyembuhan yang tepat menjadi penentu hasil yang akan didapat.
Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas
Advertisement