Liputan6.com, Jakarta Hasil studi terbaru menyebutkan bahwa vaksin AstraZeneca bukanlah penyebab terjadinya pembekuan darah. Hal ini menepis keraguan masyarakat terhadap vaksin yang saat ini paling banyak digunakan penduduk dunia ini.Â
Data yang diterbitkan oleh The Lancet menunjukkan, tingkat kejadian pembengkuan darah Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca sebanding dengan tingkat kejadian pada populasi yang tidak divaksinasi.
Baca Juga
"Hasil ini yang mendukung pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca sesuai dengan indikasi. Kecuali apabila TTS muncul setelah dosis pertama," ucap Executive Vice President BioPharmaceuticals R&D, Sir Mene Pangalos seperti dikutip siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Simak juga video berikut
Dapat dihindari
Analisis tersebut juga dilakukan menggunakan databse keamanan global milik AstraZeneca, yang mencatat semua laporan efek samping yang timbul. Kejadian TTS yang masuk dalam laporan terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua.
Tidak ada faktor risiko yang spesifik atau penyebab pasti terjadinya TTS setelah vaksinasi COVID-19. Selain itu, terjadinya TTS dapat dihindari apabila gejala segera diidentifikasi dan diobati dengan tepat.
"Vaksin AstraZeneca dapat membantu memberikan perlindungan terhadap varian baru yang kini kian meningkat dan memainkan peran yang penting dalam memerangi pandemi," jelas Pangalos.
Laporan terbaru Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA), sebuah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan atau memantau informasi keamanan vaksin AstraZeneca, juga menunjukkan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca.
Advertisement
Dipasok ke 170 negara
Hingga saat ini, lebih dari 700 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia. Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon memastikan, AstraZeneca terus mendistribusikan pasokan vaksin ke seluruh dunia secara merata selama masa pandemi.
Pada 2 Agustus lalu, Indonesia baru saja kedatangan 620.000 dosis vaksin AstraZeneca, yang merupakan dukungan kerja sama dose-sharing bilateral dari Pemerintah Inggris. Kedatangan tersebut merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-33.
Infografis
Advertisement