Kanker Prostat Stadium Awal Tidak Bergejala, Umur Berapa Harus Skrining?

Sebagian besar pasien kanker prostat terdeteksi pada stadium lanjut.

oleh Diviya Agatha diperbarui 10 Sep 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi pria
Ilustrasi pria dan kanker prostat (Foto: unsplash.com/Drew Hays)

Liputan6.com, Jakarta Pasien kanker prostat kebanyakan datang pada usia lanjut yakni 60-79 tahun. Hal tersebut ternyata disebabkan oleh gejala yang seringkali tidak muncul pada stadium awal.

"Sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala. Gejala terkadang baru dirasakan pasien saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya," ujar Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K) Ph.D. ditulis Rabu, (8/9/21).

Agus menjelaskan, screening kanker prostat disarankan atau dimulai pada usia 50 tahun ke atas. Terlebih, apabila pasien memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat juga.

"Kalau sudah ada riwayat keluarga, usia 40-45 tahun sudah kita periksa. Cukup dengan pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen) saja kalau misalnya memang enggak suka dicolok di dubur," ujar Agus dalam Virtual Media Briefing dengan tema Kenali Prostatmu: Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Kanker Prostat pada Orang Dewasa untuk Meningkatkan Usia Harapan Hidup.

Ternyata, deteksi dini pada pasien kanker prostat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain bisa dilakukan dengan melihat riwayat medis milik pasien dan keluarga, screening juga dapat dilakukan dengan PSA.

"PSA ini bisa dikerjakan sambil medical check up. Diambil darah, tidak perlu darah tertentu. Tidak perlu di jam khusus, enggak. Itu sudah banyak ada di (list) medical check up," ujar Agus.

Pemeriksaan darah pada teknik PSA ini dinilai memiliki sensitivitas sebesar 21 persen dan nilai spesifitas sebesar 91 persen. Nilai tersebut juga dapat meningkat apabila terdapat pembesaran pada prostat jinak, prostatitis, dan kondisi jinak lainnya.

"Orang dikatakan memiliki risiko kanker prostat yang rendah apabila mendapatkan nilai PSA dibawah 4 ng/ml. Risiko terkena kanker prostat akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai PSA," kata Agus.


Bagaimana penanganannya?

Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K) Ph.D.
dr. Agus Rizal saat memberikan pemaparan tentang kanker prostat pada Senin (6/9/2021).

Agus menjelaskan, penanganan terhadap pasien kanker prostat dapat dilakukan penegakan diagnosis. Terapi yang dijalankan juga bergantung pada tahapan apa pasien terdiagnosis.

"Pada kanker prostat stadium rendah dapat dilakukan pemantauan ketat, operasi dan radioterapi. Untuk kasus kanker prostat stadium lanjut yang terlokalisir akan dilakukan radioterapi pada pasien," ujar Agus.

Sedangkan, bagi pasien kanker prostat yang sudah menyebar bisa melakukan terapi hormonal dan kemoterapi.


Infografis

Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya