Liputan6.com, Jakarta Berdiri atau duduk lama, menggunakan sepatu hak tinggi, merokok, hingga salah mencukur bulu kaki merupakan sederet penyebab varises. Namun salah satu penyebab varises ternyata adalah genetik alias keturunan.Â
Varises umumnya terjadi di kaki, terutama di betis atau bagian belakang lutut. Bagi wanita, nggak jarang mereka menggunakan stocking untuk menyamarkan adanya varises yang muncul di bagian tersebut.Â
Baca Juga
Lalu sebenarnya apa itu varises? Dokter Bedah Vaskular dan Endovaskular, dr. Londung Brisman Sitorus, Sp.B.SubBVE dari RS EMC Tangerang menjelaskan bahwa varises disebabkan karena terjadi kerusakan pada katup pembuluh darah balik yang membawa darah kotor dari tubuh kembali ke jantung.
Advertisement
Akibat kerusakan katup ini, maka darah tidak dapat dialirkan kembali ke jantung dengan sempurna. Oleh karena itu, terjadi pelebaran pembuluh darah balik superfisial yang ditandai dengan munculnya 'urat' menonjol di permukaan kulit di daerah betis.Â
Lalu apa gejala varises? Untuk diketahui, orang yang mengalami varises cenderung mengeluhkan kaki pegal, berat, kram, bengkak, timbul urat yang berkelok berwarna kebiruan serta rasa nyeri dan timbul luka yang sulit sembuh.
Pengobatan Varises Metode Terbaru
Ketika pasien datang ke rumah sakit dan memeriksakan diri terkait varises, biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal.Â
Mulai dari menanyakan terkait riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang menggunakan USG doppler untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, dr Londung menjelaskan bahwa ada pengobatan varises metode terbaru, yaitu:Â
EVLT (Endovenous Laser Treatment)
Ini adalah pengobatan minimal invasif, untuk mengobati varises dengan menggunakan energi laser. Nantinya dokter akan mengarahkan laser ke vena yang bermasalah, sehingga aliran darah secara alami dapat dialihkan ke vena yang lebih sehat.Â
VenaSeal
Ini adalah pengobatan non termal yang menggunakan perekat medis pada endovenous untuk menutup vena. Adapun kelebihan dari kedua metode terbaru tersebut ada di tingkat keberhasilan yang mencapai hingga 98%.
Selain itu penatalaksanaannya cenderung minimal nyeri pasca tindakan, dengan begitu pasien dapat segera beraktivitas kembali. Oh ya, kedua metode ini dilakukan tanpa anestesi umum dan bekas tindakan pun sangat kecil.Â
Nah, jika kamu merasa nggak percaya diri dan lelah terus-terusan menggunakan stocking untuk menutupi varises, segera lakukan konsultasi ke dokter bedah vaskular (pembuluh darah).Â
Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif. Maka dari itu, pilihlah rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap dan dokter berpengalaman di bidangnya ya!Â
Â
(*)
Advertisement