Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Suntikan Dosis Ketiga pada Vaksinasi Gotong Royong

Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada pemberian dosis ketiga pada vaksinasi Gotong Royong.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Sep 2021, 08:37 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 08:37 WIB
FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Pekerja swasta menerima kartu Status Pemberian Vaksinasi saat mengikuti program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinopharm. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada pemberian dosis ketiga pada vaksinasi Gotong Royong. Dalam program ini vaksin yang digunakan pada dosis satu dan dua adalah Sinopharm.

Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster vaksin hingga saat ini aturannya hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) saja.

"Tidak ada dosis ketiga selain kepada nakes ya. Termasuk juga vaksin Gotong Royong tidak ada dosis ketiga," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi kepada Health-Liputan6.com pada Rabu (8/9/2021).

Program vaksinasi Gotong Royong merupakan pemberian vaksin bagi pekerja dan keluarga yang biayanya ditanggung oleh perusahaan.

Hal ini disampaikan Nadia usai viral e-flyer Mandaya Royal Hospital Puri mengenai vaksin booster berbayar menggunakan Sinopharm. Disebutkan dalam flyer tersebut mereka yang sudah mendapatkan dosis pertama dan kedua bisa mendaftar untuk mendapatkan suntikan ketiga dengan Sinopharm seharga Rp500 ribu.

Setelah dikonfirmasi, pihak Mandaya Royal Hospital Puri mengatakan bahwa e-flyer tersebut sebenarnya masih pembicaraan internal yang seharusnya tidak diketahui publik.

"Tidak bisa mendaftar vaksinasi dosis ketiga. Terkait e-flyer yang beredar itu masih kajian internal dan tidak dipublikasikan," kata petugas call center dihubungi Rabu (8/9/2021) pagi.

 

 


Mandaya Royal Hospital Minta Maaf Soal E-Flyer Itu

Dalam surat yang ditulis CEO RS Mandaya Royal Puri dr Essy Osman, MM mengatakan bahwa e-flyer mengenai vaksinasi berbayar dengan Sinopharm sebesar Rp500 ribu itu masih pembicaraan internal.

"E-flyer ini masih dalam proses pembicaraan internal kami dan belum kami sebarluaskan," kata Essy dalam surat yang ditujukan ke Biofarma bertanggal 7 September 2021.

"Melalui kesempatan ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaktahuan kami dan kurang berkomunikasi dengan pihan Bio Farma," kata Essy.

 


Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19.

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya