Liputan6.com, Jakarta Dalam medis, kesemutan dikenal dengan istilah paresthesia yakni sensasi seperti tertusuk dan baal karena penekanan saraf atau gangguan pada saraf. Kebanyakan orang merasakan kesemutan di bagian kaki atau tangan mereka. Adapun penyebab kesemutan bisa karena banyak faktor.
Umumnya, kesemutan disebabkan oleh tekanan pada saraf atau pengaruh sirkulasi yang buruk. Misalnya ketika seseorang tidur dengan menindih tangan atau duduk dengan kaki bersila terlalu lama. Sementara itu, kesemutan yang berulang dan jangka panjang bisa jadi tanda kerusakan saraf. Contohnya yaitu radikulopati dan neuropati.
Baca Juga
Dikutip dari KlikDokter, radikulopati adalah suatu kondisi gangguan saraf di mana akar saraf tertekan atau meradang. Sedangkan, neuropati dapat terjadi karena kerusakan saraf dalam jangka panjang. Penyebab paling umum adalah gula darah tinggi yang biasanya dijumpai pada penderita diabetes. Kemungkinan penyebab neuropati bisa juga karena penyakit autoimun, ginjal, hati, dan hipotiroidisme.
Advertisement
Selain masalah saraf terjepit dan penyakit-penyakit kronis, ternyata ada penyebab lain yang bisa memicu kesemutan di tangan maupun kaki.
1. Racun
Dikutip dari medicalnewstoday.com, menelan sesuatu yang beracun atau terpapar racun yang terserap oleh kulit bisa menjadi penyebab kesemutan di kaki. Racun yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain arsenik, talium, air raksa dan antibeku. Penanganan untuk paparan toksin perlu dilakukan secepatnya dan akan tergantung pada substansinya.
2. Alkohol
Minuman yang dapat merusak jaringan saraf adalah alkohol. Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kondisi sejenis neuropati perifer, yang dikenal juga dengan neuropati alkoholik. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan kesemutan pada anggota badan, tangan, dan kaki. Gejala ini muncul karena saraf tepi telah rusak akibat alkohol yang masuk ke dalam tubuh. Perawatan untuk mereka yang mengalami neuropati alkoholik, difokuskan untuk membantu individu menghentikan konsumsi minuman alkohol.
3. Kecemasan
Jangan anggap remeh perasaan cemas dan khawatir yang kerap muncul. Bila terus berlanjut, kamu bisa mengalami hiperventilasi, yang akan menyebabkan kesemutan di kaki. Hiperventilasi adalah gejala umum dari kecemasan yang ditandai dengan pernapasan yang sangat cepat. Ketidakseimbangan antara kadar karbondioksida dan oksigen menyebabkan kaki kamu bisa kesemutan.
Penanganan kesemutan yang diakibatkan karena faktor kecemasan, selain dengan obat anti kecemasan, penderita mencari solusi dengan terapi perilaku kognitif, dan melakukan aktivitas yang meningkatkan ketenangan dan kesejahteraan hidup, seperti yoga dan meditasi.
4. Kehamilan
Kesemutan di kaki memang kerap dialami para ibu hamil. Pasalnya, rahim dapat menekan saraf di kaki ibu hamil saat bayinya mulai tumbuh. Untuk meredakan kesemutan, para ibu hamil perlu tetap terhidrasi, mengubah posisi dan beristirahat dengan mengangkat kaki. Segera temui dokter bila kesemutan di kaki tidak kunjung hilang, anggota badan terasa lemas, dan kaki atau tungkai membengkak.
5. Kekurangan Vitamin B
Vitamin-vitamin seperti E, B-1, B-6, B-12 atau niasin merupakan nutrisi penting untuk mendukung kinerja saraf dalam tubuh. Kekurangan vitamin itu, jelas bisa menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki. Bahkan kekurangan vitamin B-12 disebut-sebut dapat menyebabkan neuropati perifer, yang gejalanya berupa pusing, sesak nafas, kelelahan, sakit kepala, masalah pencernaan, nyeri dada, hingga mual.
Kekurangan vitamin dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat atau dengan suplemen makanan. Sebagai rekomendasi, kamu bisa minum vitamin neurotropik yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12 untuk membantu memelihara kesehatan saraf tepi.
(*)
Advertisement