Mengenal Fungsi Paru-Paru dan Proses Pernapasan dalam Tubuh

Paru-paru yang sehat terbuat dari jaringan spons berwarna merah muda.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Nov 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Paru-Paru
Ilustrasi Paru-Paru Credit: pexels.com/Robina

Liputan6.com, Jakarta - Paru-paru berfungsi sebagai penyedia oksigen untuk tubuh. Organ ini juga berfungsi mengeluarkan gas lain, seperti karbon dioksida. Proses ini berlangsung 12 sampai 20 kali dalam satu menit.

Mengutip my.clevelandclinic.org, saat menarik napas melalui hidung atau mulut, udara mengalir ke faring (belakang tenggorokan), melewati laring (kotak suara) dan masuk ke trakea (tenggorokan).

Trakea dibagi menjadi 2 saluran udara yang disebut tabung bronkial. Satu tabung bronkial mengarah ke paru-paru kiri, yang lain ke paru-paru kanan. Agar paru-paru melakukan yang terbaik, saluran udara harus terbuka selama inhalasi dan pernapasan. Saluran udara juga harus bebas dari peradangan (pembengkakan) dan jumlah lendir yang tidak normal.

Paru-paru kanan memiliki 3 bagian yang disebut lobus dan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri, yang memiliki 2 lobus. Tabung bronkial terbagi menjadi saluran udara yang lebih kecil yang disebut bronkus, kemudian menjadi bronkiolus. Bronkiolus berakhir di kantung udara kecil yang disebut alveoli, tempat oksigen ditransfer dari udara yang dihirup ke darah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fungsi Sistem Pernapasan

Setelah menyerap oksigen, darah meninggalkan paru-paru dan dibawa ke jantung. Darah kemudian dipompa ke seluruh tubuh untuk memberikan oksigen ke sel-sel jaringan dan organ tubuh.

Ketika sel menggunakan oksigen, karbon dioksida (CO2) diproduksi dan ditransfer ke darah. Selanjutnya, darah membawa CO2 kembali ke paru-paru dan dikeluarkan saat menghembuskan napas.

Dalam proses ini, sistem pernapasan berfungsi mencegah zat berbahaya memasuki paru-paru. Sistem pernapasan ini mencakup:

-Rambut-rambut kecil di hidung bertindak sebagai sistem pembersih udara dan membantu menyaring partikel-partikel besar.

-Lendir yang diproduksi di trakea dan tabung bronkial untuk menjaga saluran udara lembab dan membantu dalam mencegat debu, bakteri dan zat lainnya.

-Gerakan menyapu silia (rambut-rambut kecil di trakea) untuk menjaga saluran udara tetap bersih. Jika zat seperti asap rokok dihirup, silia berhenti berfungsi dengan baik.


Paru-Paru Sehat

Paru-paru yang sehat terbuat dari jaringan spons berwarna merah muda. Paru-paru yang telah tercemar oleh karsinogen berbahaya (zat yang menyebabkan kanker) atau partikel karbon tampak memiliki bintik hitam di permukaannya.

Paru-paru yang sehat bersifat elastis sehingga dapat mengembang saat mengeluarkan napas. Sebaliknya, penyakit seperti emfisema menyebabkan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Ketika paru-paru tidak lagi dapat mengembang dengan baik atau mentransfer oksigen ke darah, maka menyebabkan kesulitan bernapas dan mudah lelah.

 


Infografis Vaksin COVID-19 Booster, Butuh atau Enggak?

Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak?
Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak? (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya