Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan Omicron di Jakarta pada 26 Januari 2022 semakin bertambah menjadi 1.922 kasus. Angka ini mengalami penambahan 200-an kasus dibanding sebelumnya, yang berjumlah 1.697 kasus (data per 25 Januari 2022).
"Dari 1.922 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 613 lainnya transmisi lokal," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Rabu (26/1/2022).Â
Advertisement
Baca Juga
Jumlah kasus aktif COVID-19 di Jakarta pada 26 Januari 2022 juga naik sejumlah 1.886 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 14.082 orang yang masih dirawat/isolasi.
"Perlu digarisbawahi bahwa 12.483 orang dari jumlah kasus aktif (88,6 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri," lanjut Dwi.
"Sementara itu, kasus positif COVID-19 baru berdasarkan hasil tes PCR bertambah 3.509 orang, total kasus 886.999, yang mana 3.325 di antaranya (94,8 persen) juga merupakan transmisi lokal."
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Positif COVID-19 Jakarta 10,8 Persen
Upaya 3T (testing, tracing, treatment) terus digalakkan. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 29.458 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, 27.395 orang dites PCR pada 26 Januari 2022 untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.509 positif dan 23.886 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 60.932 orang dites, dengan hasil 2.083 positif dan 58.849 negatif.
"Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," ujar Dwi Oktavia.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 147.491 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 771.228 per sejuta penduduk," tambahnya.
Adapun positivity rate atau persentase kasus positif COVID-19 sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Advertisement