Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Kamis, 14 April 2022, seluruh umat Kristiani akan melaksanakan salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja yakni Kamis Putih.
Kamis Putih merupakan hari Kamis sebelum Paskah, yang diperingati sebagai Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus Kristus.
Baca Juga
Kamis Putih juga bisa disebut sebagai Kamis Suci. Pada misa Kamis Putih, pastur biasanya akan mencuci kaki umat sebagai peringatan seperti Yesus mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir.
Advertisement
Kamis Putih juga memiliki berbagai sebutan lainnya seperti Maundy Thursday atau Holy Thursday (Kamis Suci) dan lain-lainnya yang berbeda di macam-macam tempat.
Maundy Thursday biasa digunakan sebagai sebutan di Inggris, tapi jarang digunakan dalam konteks Irlandia dan Skotlandia.
Dalam peringatannya kali ini, Hari Raya Kamis Putih jatuh pada tanggal 14 April 2022. Gereja Katedral Jakarta mengadakan misa bersama yang dapat dilakukan secara offline maupun online.
Misa Kamis Putih di Gereja Katedral Jakarta akan dilaksanakan sebanyak dua kali. Para umat yang bisa menghadiri misa secara langsung juga bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu.
Umat yang ingin mengikuti misa Kamis Putih secara offline bisa mendaftarkan diri pada tautan www.belarasa.id dengan memilih jadwal yang tersedia.
Sedangkan umat yang ingin mengikuti misa Kamis Putih secara online, bisa hadir dalam live streaming yang tersedia.
Berikut jadwal misa Kamis Putih di Gereja Katedral Jakarta.
- Kamis 14 April 2022
Pukul 17.00 WIB
Kanal YouTube: Komsos Katedral Jakarta
- Kamis 14 April 2022
Pukul 20.00 WIB
Kanal YouTube: Komsos Katedral Jakarta
Apa itu Misa Kamis Putih?
Pelayanan pada Kamis Putih secara tradisional mengingatkan manusia pada peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya.
Kala itu, Yesus diminyaki dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya. Ini juga mengenang perjamuan malam yang dilakukan Yesus, di mana dirinya membagikan roti Paskah dengan para murid.
Hal tersebut merupakan salah satu cerminan keteladanan Yesus yang menyebutnya sebagai sosok pelayan dan juga pengenangan atas pengkhianatan yang dilakukan Petrus dan Yudas.
Ibadah Kamis Putih berisi doa, menggambarkan peran Yesus yang datang ke dunia membawa terang. Ibadah Kamis Putih juga terkenal dengan pembasuhan kaki.
Perintah untuk melakukan pembasuhan kaki tersebut juga terdapat dalam Injil Yohanes dan tidak terdapat dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas).
Hal ini lantaran kaki adalah bagian yang kotor dalam tubuh manusia, kaki juga menginjak debu tanah. Pembasuhan tersebutlah yang merupakan bentuk dari simbolisasi tata gerak.
Dalam dunia Yunani, pembasuhan kaki merupakan hal yang hina dan biasa dilakukan oleh budak. Namun, dalam momentum yang spesial ini, pembasuhan kaki dilakukan oleh Yesus pada murid-muridnya.
Advertisement
Makna Kamis Putih
Mengutip laman TuhanYesus.org, Kamis Putih menjadi salah satu bagian dari Trihari Suci atau makna masa prapaskah selain Jumat Agung dan Sabtu Suci.
Kamis Putih pun memiliki makna tersendiri. Berkaitan dengan hal ini, Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani.
Makna pertama Kamis Putih adalah belajar pelayanan dan kerendahan hati. Perjamuan Kudus atau Perjamuan Terakhir telah menjadi peristiwa paling terkenal di dunia.
Kedua, makna Kamis Putih adalah berdoa dan kasihilah musuhmu. Dalam hal ini, Yesus adalah Tuhan yang memanifestasikan diri-Nya menjadi manusia.
Dengan begitu, Yesus juga memiliki sifat seperti manusia yakni marah, sedih, dan takut. Yesus menasehati kepada manusia untuk tetap menahan nafsu duniawi dan kita harus berjaga-jaga dan mengontrolnya agar tidak terjebak dalam dosa.
Ketiga, nafsu duniawi akan membawamu kepada maut. Makna ketiga dari Kamis putih ini mengingatkan bahwa nafsu duniawi tidaklah bisa menggagalkan penggenapan Firman Allah.
Saat berdoa, manusia ingin doa segera terkabul dan ketika tidak terkabul, seringkali manusia kecewa pada Allah. Padahal, ada rencana yang lebih indah dibaliknya.
Tata ibadah Kamis Putih
Dalam Katolik Roma, tata ibadah Kamis Putih terbagi menjadi empat bagian besar yaitu Ibadat Sabda, Upacara Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, dan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus.
Tata urutan peringatan Kamis Putih berlangsung sebagai berikut.
1. Perarakan masuk, diikuti Tanda Salib, salam, dan pengantar dari Imam.
2. Pernyataan tobat, diikuti Tuhan Kasihanilah Kami dan Madah Kemuliaan, diakhiri dengan Doa Pembuka. Pada Madah Kemuliaan, bel dan lonceng dibunyikan.
3. Bacaan Pertama (Kel 12:1—8.11—14), diselingi Mazmur Tanggapan, dan Bacaan Kedua (I Kor 11:23—26)
4. Bait Pengantar Injil (Alleluya), diikuti Pembacaan Injil (Yoh 13:1—15), dilanjutkan Homili oleh Imam.
5. Upacara pembasuhan kaki terhadap dua belas orang wakil umat oleh Imam, diikuti Doa Umat
6. Persiapan Persembahan (diiringi lagu Ubi caritas) dan Doa Persiapan Persembahan
7. Doa Syukur Agung. Pada Doa Syukur Agung, dipergunakan bel kayu sebagai pengganti dari gong dan bel yang dipergunakan pada Perayaan Ekaristi pada hari biasa.
8. Doa Bapa Kami
9. Doa dan Salam Damai
10. Pemecahan Roti (Anak Domba Allah)
11. Persiapan dan Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus
12. Doa Sesudah Komuni dan Pengumuman
13. Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Umat berdiri dan berlutut mengikuti ritme perarakan.
14. Misa berakhir tanpa berkat dan pengutusan dari Imam. Tidak ada lagu penutup setelah proses Perarakan selesai.
Advertisement