Liputan6.com, Jakarta Chatryn Siahaan (31 tahun) yang bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba tergopoh-gopoh membawa berkarung-karung sampah dari rumah dan kantornya ke kantor camat Porsea, agar dapat ditukar sembako.
"Saya mengumpulkan dan memilah sampah dari rumah dan kantor supaya membeli telur bayar pakai sampah-sampah itu. Lumayanlah telur-telur itu nantinya dapat dikonsumsi anak-anak saya," ujar ibu tiga anak ini, dikutip dari keterangan pers, Minggu (14/8/2022).
Baca Juga
Chatryn mendapat kesempatan itu melalui acara bazaar "Beli Sembako Bayar Pakai Sampah" yang diselenggarakan di Kantor Camat Porsea, Kabupaten Toba pada 10 Agustus 2022.
Advertisement
"Ini merupakan kesempatan bagus dan menjadi langkah awal untuk masyarakat Porsea agar dapat selalu mengumpulkan sampah dan tidak membuangnya ke sungai, danau, belakang rumah, ataupun di lingkungan sekitar. Alangkah lebih baik lagi bila masyarakat pun memilah sampah-sampah yang sudah terkumpul itu," kata Camat Porsea Robert Manurung."
"Sebenarnya bazaar ini hanya sebagai pemicu untuk membentuk kebiasaan baru di masyarakat Kabupaten Toba agar agar dapat terus mengumpulkan, memilah, dan membawa sampah ke bank sampah, sehingga mengurangi sampah yang mencemari lingkungan," ungkap Fei Febri yang menginisiasi lahirnya bank sampah induk Tarhilala di Kabupaten Toba.
Bazaar serupa juga telah dilaksanakan di Kecamatan Laguboti pada Juni 2022 dan Kecamatan Balige pada Juli 2022.
"Kami mengharapkan dapat menjangkau masyarakat di kecematan-kecamatan lain di Kabupaten Toba. Dengan demikian makin banyak nantinya terbentuk unit-unit bank sampah di Kabupaten Toba," tambah Fei.
Kerjasama dengan Bank Sampah Induk Tarhilala
Masyarakat Porsea terus berdatangan membawa berbagai jenis sampah. Setelah ditimbang mereka mendapat kupon untuk ditukar dengan sembako. Berton-ton sampah terkumpul dari masyarakat Porsea melalui acara ini. Timbunan sanpah itu kemudian diangkut truk Dinas Lingkungan Hidup untuk dibawa ke Bank Sampah Induk Tarhilala di Balige.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kerjasama antar pihak dalam mendukung upaya pemerintah yang terus menggaungkan implementasi pengelolaan sampah secara terpadu untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai kawasan Destinasi Pariwisata Super prioritas (DPSP), dan Kabupaten Toba salah satunya..
"Komitmen Danone-AQUA untuk ikut mengelola sanpah di Kabupaten Toba diluncurkan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2022. Komitmen itu kemudian diwujudkan melalui suatu kerjasama pengelolaan sampah dengan Bank Sampah Induk Tarhilala sejak Marer 2022 hingga kini," jelas Downstream Packaging Manager Danone Indonesia Annie Wahyuni.
Advertisement
Program pengelolaan sampah
Annie Wahyuni menambahkan, "Program pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Toba meliputi dua kegiatan utama, yaitu edukasi materi “Sampahku, Tanggung Jawabku” untuk sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Toba, pendampingan kepada masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah melalui pengembangan bank sampah."
Hingga saat ini Bank Sampah Induk Tarhilala sudah menjangkau 46 desa di empat kecamatan: Laguboti, Silaen, Sigumpar, dan Porsea. Difasilitasi oleh Pemerintah Kabupatrn Toba dan dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup awalnya Bank Sampah Induk Tarhilala mengadakan sosialisasi ke desa-desa tentang perlunya mengumpulkan dan memilah sampah, membentuk bank sampah beserta pengurusnya.
Kebiasaan baru
Acara ini terselenggara melalui suatu kolaborasi Danone-AQUA dengan Bank Sampah Induk Tarhilala, Pemerintah Kabupaten Toba, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba, dan Kecamatan Porsea.
"Saya sangat berterima kasih kepada Danone-AQUA dan Bank Sampah Induk Tarhilala yang berkenan mengadakan bazaar ini. Saya mengharapkan sesudah ini terbentuk kebiasaan baik di tengah masyarakat Porsea untuk mengelola sampah masing-masing dengan baik," tambah Robert Manurung.
"Apapun bentuk sampah silakan dikumpulkan saja ke kami. Nanti kami fasilitasi untuk diantar ke Bank Sampah Induk Tarhilala di Balige. Dengan demikian upaya ini dapat mencegah terjadinya banjir, menjaga kebersihan, sekalugus juga dapat menambah pendapatan keluarga. Jangan bosan atau malu untuk mengumpulkan sampah," ujar Robert mengingatkan.
Advertisement