Tanggapan Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan tanggapan terkait tingginya kasus HIV di Kota Bandung.
Melalui akun Instagramnya, ia menuturkan bahwa 414 mahasiswa kota Bandung yang mengidap HIV adalah data akumulasi dari 1991-2021.
Ridwan Kamil juga menanggapi kontroversi yang dilontarkan oleh wakil gubernurnya, Uu Ruzhanul Ulum yang mengatakan bahwa poligami merupakan solusi untuk mengurangi tingkat HIV.
“Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak setuju," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program untuk mendeteksi dan menangani masalah HIV ini.
Advertisement
Penanggulangan Kasus HIV di Bandung
Upaya penanggulangan kasus HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), di antaranya:
- Melakukan screening test untuk mendeteksi dini HIV pada populasi ibu hamil, pasien tubercolusis (TB), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui layanan langsung maupun mobile.
- Melakukan perluasan layanan konseling tes HIV dan layanan perawatan dukungan serta pengobatan.
- Melakukan peningkatan pada kapasitas petugas puskesmas dalam pengembangan layanan test and treatment.
- Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran utama, yaitu ibu hamil yang dites HIV, serta Sifilis dan Hepatitis untuk eliminasi pada bayi baru lahir dari ibu yang mengidap HIV, Sifilis, dan Hepatitis.
- Melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten/kota.
- Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi dari penggunaan ARV pada ODHA.
- Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV.
- Melakukan pemetaan pada populasi sasaran/kunci untuk mendapatkan gambaran dari estimasi sasaran/kunci.
Perlu berhati-hati, kenali gejala HIV berikut:
Dikutip dari World Health Organisation (WHO), HIV sendiri didefinisikan sebagai penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh akibat terjangkitnya Human Immunodeficiency Virus.
Sama seperti penyakit umum lainnya, gejala HIV juga dapat dideteksi melalui rangkaian tes HIV seperti tes serologi, tes virologis dengan PCR, dan tes HIV antibodi-antigen.
Berikut gejala HIV yang dilansir oleh WHO:
- Kelenjar getah bening
- Adanya infeksi pada saluran napas atas
- Kulit bersisik dan mengalami rasa gatal
- Terjadinya pendarahan pada gusi
- Sering mengalami sariawan
- Terdapat infeksi jamur pada kuku
- Herpes zoster
- Munculnya kutil di beberapa bagian tubuh
- Demam
- Terdapat adanya perubahan pada kondisi lidah
- Diare
- Bengkaknya kelenjar ludah
- Turunnya berat badan hingga 10 persen dari bobot asli
Untuk mendeteksi apakah seseorang positif mengidap HIV, perlu adanya konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter terkait.
Advertisement
Rincian akumulasi penyebaran kasus HIV di kota Bandung
Data berikut merupakan data akumulasi penyebaran HIV/AIDS di Kota Bandung yang terjadi pada rentang tahun 1991 sampai Desember 2021.
Sejumlah 5.943 data ini diambil dari pengidap HIV/AIDS yang memiliki KTP Bandung.
Berdasarkan profesi
- Swasta: 31.01 persen
- Wiraswasta: 15.32 persen
- Tidak bekerja: 12.44 persen
- Ibu rumah tangga: 11.18 persen
- Lain-lain: 9.45 persen
- Mahasiswa: 6.96 persen
- Tidak diketahui: 6.49 persen
- Pekerja seks: 2.53 persen
- PNS 1.99 persen
- Tenaga medis: 0.56 persen
- Napi: 0.50 persen
- Sopir: 0.46 persen
- TNI Polri: 0.43 persen
- Buruh kasar: 0 persen
Berdasarkan rentang usia
- 0-14 tahun: 2,76 persen
- 15-19 tahun: 2.09 persen
- 20-29 tahun: 44.84 persen
- 30-39 tahun: 34.16 persen
- 40-49 tahun: 10.17 persen
- 50 tahun ke atas: 4.21 persen
- Tidak diketahui: 1.78 persen