Apa Itu Legionnaire, Penyakit Pneumonia Misterius yang Menewaskan Warga di Argentina

Kemunculan pneumonia misterius di Argentina dikaitkan dengan penyakit Legionnaire.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Sep 2022, 11:39 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 11:39 WIB
Pneumonia
Ilustrasi Penyakit Pneumonia Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Argentina - Muncul wabah 'pneumonia misterius' di Argentina yang dikaitkan dengan penyakit Legionnaire. Penyakit ini adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Legionella.

Berdasarkan data Pan American Health Organization (PAHO) yang diperoleh dari Argentina Ministry of Health per 3 September 2022, ada 11 kasus telah diidentifikasi penyakit Legionnaires, termasuk di antaranya empat kematian pada pasien dengan penyakit penyerta (komorbid).

Kesebelas kasus yang ada berasal laporan kasus klinik kesehatan swasta di kota barat laut San Miguel de Tucuman, Argentina. Gejala yang dialami pasien meliputi pneumonia di paru-paru, sesak napas, demam, nyeri otot dan perut.

Otoritas kesehatan Argentina pada Sabtu, 3 September 2022 menyatakan bahwa Legionnaire adalah penyebab pneumonia yang dicurigai.

Bakteri Legionella ditemukan secara alami di lingkungan air tawar, tetapi dapat tumbuh dan menyebar dalam membangun sistem air, menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.

Bakteri ini sering ditularkan ketika orang menghirup tetesan kecil yang terkontaminasi di udara atau kadang-kadang dari air yang mengandung bakteri.

Mengutip Sky News, Senin, 5 September 2022, Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti, mengatakan, orang yang berusia di atas 50 tahun dengan kondisi tertentu dapat sangat berisiko terinfeksi bakteri Legionella. Misal, perokok atau mantan perokok dan mereka yang memiliki masalah paru-paru juga lebih mungkin terinfeksi.

Penyakit 'pneumonia misterius' Legionnaire sebenarnya sudah lama ditemukan di Benua Amerika. Penyakit tersebut ditemukan dan dinamai pada 1976 saat konvensi Philadelphia American Legion pasca mewabah pada akhir musim panas di Philadelphia, Pennsylvania.

Wabah penyakit Legionnaires tahun 1976 di Philadelphia merupakan kasus pertama, yang mana jenis pneumonia tertentu ditentukan disebabkan oleh bakteri Legionella.

WHO Selidiki Wabah Legionnaires

Gambar Ilustrasi Wanita Menggunakan Masker Medis
Sumber: Unsplash

Legionella, khususnya bakteri L. pneumophila, dikaitkan dengan wabah pneumonia berat. Bentuk penularan yang paling umum adalah menghirup aerosol yang terkontaminasi, dihasilkan bersama dengan semprotan air, pancaran atau kabut.

Infeksi juga dapat terjadi melalui aspirasi air atau es yang terkontaminasi, terutama pada pasien yang rentan di lingkungan rumah sakit. Perawatan yang diberikan berupa pemberian antibiotik selama beberapa minggu atau bulan.

Kementerian Kesehatan Argentina dan otoritas kesehatan provinsi bekerja untuk mengidentifikasi sumber penyakit Legionnaire dan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Mereka mengumpulkan sampel lingkungan, melakukan penilaian risiko, dan menerapkan tindakan di klinik kesehatan terkait wabah.

Pan American Health Organization (PAHO) memberikan dukungan kepada otoritas kesehatan Argentina dari Markas Besarnya dan  PAHO Country Office di Argentina untuk menyelidiki dan mengkarakterisasi wabah Legionnaire.

PAHO dan World Health Organization Representative di Argentina, Eva Jane Llopis mendampingi Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti juga melakukan kunjungan lapangan untuk menyelidiki Legionnaires lebih lanjut, dikutip dari laman resmi PAHO.

Dalam kesepakatan dengan otoritas nasional dan provinsi, PAHO juga akan mengirim tim ahli multidisiplin minggu depan untuk mendukung pengawasan, tindakan pengendalian infeksi dalam perawatan rumah sakit, dan identifikasi asal wabah di tingkat infrastruktur rumah sakit.

Legionnaires Terus Meningkat di AS

AS Minta Warganya Pakai Masker Lagi
Orang-orang dengan masker berjalan di Grand Central Terminal, New York City, Selasa (27/7/2021). Warga Amerika yang divaksinasi penuh harus kembali memakai masker di dalam ruangan di daerah-daerah di mana virus corona dan terutama varian Delta menyebar dengan cepat. (Spencer Platt/Getty Images/AFP)

Infeksi bakteri Legionella termasuk penyakit Legionnaire (LEE-juh-nares) yang ditandai terjadinya demam Pontiac. Demam pontiac dapat menimbulkan gejala seperti tubuh menggigil, demam, pusing, dan nyeri otot.

Penyakit Legionnaire adalah jenis pneumonia berat (infeksi paru-paru), sedangkan demam Pontiac sendiri sebenarnya infeksi ringan yang biasanya sembuh tanpa perawatan medis.

Legionella ditemukan setelah wabah pada tahun 1976 di antara orang-orang yang pergi ke konvensi Philadelphia American Legion. Mereka yang terinfeksi menderita sejenis pneumonia, yang akhirnya dikenal sebagai penyakit Legionnaire.

Kasus demam Pontiac pertama diidentifikasi terjadi pada tahun 1968 di Pontiac, Michigan, di antara orang-orang yang bekerja di dan mengunjungi departemen kesehatan. Setelah Legionella ditemukan mewabah pada 1976 di Philadelphia, pejabat kesehatan masyarakat dapat menunjukkan bahwa Legionella menyebabkan terjadinya Legionnaires.

Sebagaimana laporan CDC, jumlah kasus Legionnaires yang dilaporkan di AS telah meningkat sejak tahun 2000. Departemen kesehatan melaporkan, hampir 10.000 kasus penyakit Legionnaires di AS pada tahun 2018.

Namun, karena penyakit Legionnaire kemungkinan tidak terdiagnosis, jumlah ini mungkin meremehkan kejadian sebenarnya. Studi baru-baru ini memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya kasus penyakit Legionnaires di AS mungkin 1,8 sampai 2,7 kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Selain itu, lebih banyak penyakit Legionnaires biasanya ditemukan pada musim panas dan awal musim gugur, tetapi itu bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun.

Gejala Penyakit Legionnaires

Warga AS yang Sudah Divaksinasi Tak Perlu Kenakan Masker Lagi
Pejalan kaki dengan masker dan tanpa masker berjalan di sepanjang Las Vegas Strip, di Las Vegas Selasa (27/4/2021). Warga Amerika Serikat (AS) yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan mengenakan masker saat berada di luar ruangan jika tidak ada kerumuman. (AP Photo/John Locher)

Penyakit Legionnaire sangat mirip dengan jenis pneumonia lainnya (infeksi paru-paru) dengan gejala yang meliputi:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala

Penyakit yang disebabkan bakteri Legionella juga dapat dikaitkan dengan gejala lain seperti diare, mual, dan kebingungan. Gejala biasanya mulai dua hingga 14 hari setelah terpapar bakteri, tetapi bisa memakan waktu lebih lama.

CDC AS menyatakan bahwa jika Anda mengalami gejala pneumonia, segera temui dokter. Pastikan untuk menyebutkan jika Anda mungkin telah terpapar Legionella, misal telah menggunakan bak mandi air panas, menghabiskan malam jauh dari rumah atau tinggal di rumah sakit dalam dua minggu terakhir.

Sementara itu, demam Pontiac yang dialami pada pasien Legionnaire dapat terjadi antara beberapa jam hingga 3 hari setelah terpapar bakteri Legionella dan biasanya berlangsung kurang dari seminggu.

Demam Pontiac sendiri penyakit yang berdiri sendiri. Artinya, pasien yang mengalami demam Pontiac, tidak mengalami pneumonia.

Infografis 5 Posisi Proning, Bantu Pernapasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Posisi Proning, Bantu Pernapasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya