Liputan6.com, Jakarta - Anda asyik membaca novel misteri, tetapi di tengah rasa penasaran untuk menemukan pelaku utamanya, Anda membalik halaman terlalu cepat dan melukai jari telunjuk.
Sentakan rasa sakit membuat Anda terkesiap, bukan karena baru mengetahui bahwa pelaku kejahatannya adalah si kepala pelayan, tetapi karena kertas yang hanya menembus sedikit kulit itu menyebabkan rasa sakit yang begitu dalam.
Baca Juga
Demi Pecahkan Rekor Dunia, Seniman Jepang Habiskan Waktu 1 Tahun untuk Potong Selembar Kertas
Suporter Jepang Bersih-Bersih di Stadion GBK Usai Pertandingan, Warganet: Dari Sini Aja Kalah
Bahaya Khawarij dalam Pandangan Gus Baha, Pesan untuk Menjauhi Pemahaman Sempit yang Anggap Wanita Sumber Fitnah
Mengapa luka sayatan kertas begitu sakit?
Advertisement
Ini adalah kombinasi dari tangan yang sangat sensitif terhadap rasa sakit serta tepi kertas yang secara mengejutkan bergerigi, menurut Live Science. Tangan dan jari manusia memiliki sel saraf konsentrasi tinggi yang disebut nociceptor, yang merespons sinyal yang dilepaskan oleh sel-sel yang rusak, menurut BrainFacts.org.
Jari yang tersayat kertas memicu "nociceptor mekanik," yang merasakan kerusakan sel akibat tekanan, luka dan tusukan, yang berbeda dengan kerusakan yang disebabkan oleh suhu ekstrem, misalnya.
Pada tingkat yang lebih ringan, tergores kertas juga dapat mengaktifkan nociceptor yang sensitif terhadap iritasi kimia, seperti pemutih yang digunakan untuk memutihkan kertas. Sel-sel saraf ini dapat menghasilkan sensasi gatal di sekitar luka sayatan kertas.
Nociceptor yang diaktifkan melepaskan sinyal listrik yang bergerak melalui bundel serabut saraf dan masuk ke sumsum tulang belakang. Sel-sel saraf di sumsum tulang belakang kemudian menyampaikan sinyal-sinyal tersebut ke otak.
Pada akhirnya, sinyal mencapai wilayah korteks serebral keriput yang bertanggung jawab atas sensasi sentuhan, suhu, dan rasa sakit, yang dikenal sebagai korteks somatosensori, menurut StatPearls.
Tangan dan Jari Lebih Sensitif
Korteks somatosensori melengkung di atas permukaan otak seperti bando, dengan berbagai area bando mewakili bagian tubuh yang berbeda.
Tangan dan jari penuh dengan sel-sel yang sensitif terhadap sentuhan dan rasa sakit, sehingga daerah bando yang didedikasikan untuk itu jauh lebih besar dibandingkan bagian tubuh yang kurang sensitif, misalnya batang tubuh atau torso.
Mulut dan lidah juga memiliki bagian bando yang sama luasnya, yang menjelaskan mengapa lidah yang tersayat ketika menjilat amplop juga terasa menyakitkan.
Akan tetapi, bukan hanya anatomi yang membuat sayatan kertas menyakitkan. Kertas itu sendiri juga menambah penderitaan. Meskipun terlihat halus dengan mata telanjang, pada tingkat mikroskopis, serat kayu yang kering dan terkompresi di dalam kertas membuat tepinya cukup kasar, menurut Cosmos.
Tekstur kasar ini menyebabkan kerusakan sel yang lebih luas jika dibandingkan tepi bertekstur halus.
Tepi bergerigi kertas biasanya hanya mengiris dua lapisan atas kulit yaitu epidermis dan dermis. Itulah mengapa hal ini hanya menyebabkan sedikit atau tidak ada pendarahan sama sekali. Ini menurunkan kemungkinan bahwa luka akan tertutup oleh darah yang menggumpal.
Akibatnya, serabut saraf yang diperburuk tetap terpapar unsur-unsur dalam jangka waktu panjang yang menembakkan sinyal rasa sakit setiap kali tersentuh.
Advertisement
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyembuhkan Luka Sayatan Kertas?
Biasanya, hanya dibutuhkan beberapa hari agar luka akibat tersayat kertas dapat sembuh. Sebagian besar luka sayat kertas sembuh dalam dua hingga tiga hari. Namun, jika luka tidak sembuh dalam durasi ini, Anda harus segera mencari pertolongan medis.
Menurut WebMD, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter jika memiliki salah satu gejala berikut:
-Kemerahan meningkat
-Rasa sakit yang terus-menerus
-Nanah
-Pembengkakan
-Demam
Jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, misalnya gangguan sistem kekebalan tubuh, pastikan luka tidak menyebabkan masalah seperti infeksi bakteri. Dengan demikian, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Bagaimana Cara Mencegah Tergores Kertas?
Kenakan sarung tangan atau gunakan pembuka surat untuk membuka amplop guna mencegah tersayat kertas. Jika Anda sering bekerja dengan kertas,pakailah sarung tangan lateks. Ini dapat menjadi penghalang antara kertas dan kulit Anda.
Selain, hindari mengambil atau membalik kertas dengan cepat. Sebagai gantinya, kerjakan dengan perlahan dan hati-hati.
Bagaimana Cara Merawat Jari yang Tersayat Kertas?
Untuk goresan kecil karena kertas, Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini:
1. Mencuci tangan
Pastikan Anda mencuci tangan untuk mencegah infeksi.
2. Hentikan pendarahan
Sebagian besar, pendarahan berhenti dengan sendirinya. Anda juga dapat memberikan tekanan lembut pada area yang terluka dengan kain bersih atau perban.
3. Bersihkan lukanya
Rendam jari yang terluka ke dalam air. Melakukan hal ini dapat mengurangi risiko infeksi.Selain itu, bersihkan area sekitarnya dengan sabun. Berhati-hatilah agar sabun tidak mengenai bagian yang terluka karena akan terasa perih. Jangan gunakan yodium atau hidrogen peroksida untuk membersihkan luka. Sebagai gantinya, oleskan salep antibiotik ke daerah yang terkena.
4. Tutup dengan plester
Jika potongan kertas cukup dalam, lebih baik menutupnya dengan plester. Ini akan menjaga luka di bawahnya tetap bersih. Jika itu hanya luka kecil, Anda dapat membiarkannya terbuka.
Seseorang yang menderita neuropati atau kerusakan saraf mungkin mengalami rasa sakit yang lebih hebat. Fibromyalgia yang merupakan penyakit kekebalan tubuh, juga dapat mengurangi toleransi rasa sakit dengan mengubah cara otak mengenali rasa sakit. Ini juga menyebabkan memar dan jaringan parut.
Jika rasa sakitnya tidak hilang dan Anda demam, segera konsultasikan dengan dokter.
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement