Pemeriksaan Genomik untuk Tahu Ada Gen Kanker atau Tidak, Berapa Sih Biayanya?

Pemeriksaan genomik bisa membantu untuk mendeteksi sedini mungkin keberadaan kanker di dalam tubuh.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Des 2022, 11:10 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 11:10 WIB
DNA
Deteksi DNA kanker yang bermutasi akan memudahkan pengobatan. (Ilustrasi: Science News Journal)

Liputan6.com, Tangerang Selatan Pemeriksaan genomik bisa membantu untuk mendeteksi sedini mungkin keberadaan kanker di dalam tubuh. Termasuk pada kanker payudara seperti disampaikan dokter bedah onkologi Sonar Soni Panigoro.

"Pemeriksaan genomik ini dapat juga (membantu) memilih pengobatan kanker yang tepat untuk tiap individu baik jenis kemoterapi, hormonal, terapi target maupun imunoterapi. Penggunaan teknik pemeriksaan genomik tersebut diatas merupakan arah pengobatan kanker ke depan yang dikenal terapi presisi dan personalized medicine," tutur Sonar.

Lalu berapa harga yang harus dibayar untuk menjalani tes tersebut di Indonesia?

Sonar menjelaskan hampir di tiap rumah sakit dan laboratorium di Indonesia sudah menyediakan pemeriksaan genomik. Untuk pemeriksaan awal merogoh kocek sekitar Rp5 juta.

"Pemeriksaan biasa, untuk mengetahui adanya gen kanker atau tidak, itu dimulai sekitar Rp 5 juta," ungkapnya.

Lalu, untuk pemeriksaan mokular, hanya untuk mengetahui pilihan pengobatan kanker ke depannya, sebesar Rp2 juta. Bila diperlukan hal-hal lain yang lebih detail maka pemeriksaan bisa mencapai Rp50 juta.

 

Dokter bedah onkologi Sonar Soni Panigoro sedang menjelaskan mengenai pemeriksaan genomik untuk mengetahui ada tidaknya gen kanker di tubuh seseorang.
Dokter bedah onkologi Sonar Soni Panigoro sedang menjelaskan mengenai pemeriksaan genomik untuk mengetahui ada tidaknya gen kanker di tubuh seseorang.

Tentang Pemeriksaan Genomik

kanker serviks
ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Sonar juga menuturkan, untuk beberapa langkah dasar genomik, seperti untuk menentukan langkah pengobatan jangka panjang pasien kanker, maka bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

Dia pun sangat berharap, ada beberapa perbaikan pada sistem BPJS Kesehatan, sehingga semua pasien bisa menjalani Genomik dan pencegahan kanker stadium lanjut bisa teratasi.

Sonar menjelaskan, pengeluaran untuk pemeriksaan Genomik tersebut adalah langkah awal yang dapat mengubah masa depan.

"Genomik merupakan ilmu yang mempelajari genom, informasi genetik yang tersimpan dalam DNA. Pada setiap manusia terjadi perbedaan DNA sebesar 0,1 persen. Perbedaan itulah yang menimbulkan adanya perbedaan seperti warna rambut, warna kulit, bentuk mata, metabolisme tubuh termasuk kecenderungan risiko penyakit," tutur Sonar ditemui Liputan6.com di kawasan BSD pada Senin, 19 Desember 2022. 

Pemeriksaan genomik dapat melihat semua gen dalam tubuh, juga perubahan gen pada penyakit termasuk kanker. Sehingga, setelah menjalani tes, maka pasien akan ketahuan, apakah menderita kanker di masa depan.

"Kalau ditemukan gen kanker, seperti jenis BRCA1, sudah pasti 85 persen akan kena. Mungkin pada saat pemeriksaan kanker tersebut belum muncul, tapi bisa muncul 5 atau 10 tahun lagi," ungkap Sonar.

 


Bantu Temukan Kanker Sedini Mungkin

Memicu Penyakit Kanker
Ilustrasi Penyakit Kanker Credit: pexels,com/Tom

Lalu, penanganan kanker payudara pada stadium awal, memang perlu dilakukan. Pasalnya, semakin dini stadium kanker ditemukan, maka tingkat kesembuhannya akan semakin tinggi.

"Pemeriksaan Genomik ini dapat juga memilih pengobatan kanker yang tepat untuk tiap individu baik jenis kemoterapi, hormonal, terapi target maupun imunoterapi. Penggunaan teknik pemeriksaan Genomik tersebut diatas merupakan arah pengobatan kanker kedepan yang dikenal terapi presisi dan personalized medicine," tutur Sonar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya