Ketahui! Ini Pengaruh Rokok Terhadap Gangguan Pembuluh Darah Tepi

Merokok bisa menjadi pemicu dari beberapa penyakit kronis, seperti stroke, kanker, hingga serangan jantung.

oleh Fachri pada 29 Des 2022, 19:19 WIB
Diperbarui 29 Des 2022, 19:15 WIB
Rokok.
Ilustrasi rokok. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Merokok bisa menjadi pemicu dari beberapa penyakit kronis, seperti stroke, kanker, hingga serangan jantung. Dengan kandungan zat berbahaya di dalamnya, rokok bisa menjadi katalis dari ragam penyakit yang akan muncul tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh dr. Panji Utomo, Sp.BTKV(K)-P yang merupakan Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular RS EMC Sentul.

Tak hanya nikotin, terdapat ratusan zat kimia lainnya yang terkandung serta berbahaya di dalam rokok. Seiring berjalannya waktu, akumulasi dari zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan serius pada berbagai organ tubuh.

 

Dampak untuk Pembuluh Darah

Memiliki Kebiasaan Merokok Akut
Ilustrasi Merokok Credit: unsplash.com/Fotografiere

Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia adalah merokok. Bagaimana tidak? Rokok dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan pembuluh darah tepi, dan stroke. Selain itu, merokok dapat menyebabkan kerusakan terhadap pembuluh darah arteri.

Salah satu zat yang terkandung pada rokok adalah nikotin. Nikotin pada rokok memiliki dampak sebagai stimulan, yang dapat meningkatkan laju denyut jantung sebesar 20 kali per menit melalui setiap batang rokok.

Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan membuat diameter pembuluh darah menjadi kecil. Akibatnya, jantung dapat mengalami kesulitan dalam memompa darah melalui pembuluh darah arteri yang mengecil dan tubuh akan mengeluarkan simpanan lemak dan kolesterol ke dalam darah.

Tak hanya sampai di situ, rokok akan mempercepat proses pengerasan dan penyempitan pada arteri, hingga dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah sebesar 2-4 kali lebih tinggi. 

Ketika terjadi penyumbatan dalam pembuluh darah arteri, maka jaringan tidak bisa memperoleh suplai oksigen dan nutrisi, sehingga jaringan sel dapat mati dalam hitungan menit. 

Peningkatan kolesterol di dalam aliran darah juga dapat menyebabkan penumpukan pada pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan risiko kejadian serangan jantung, stroke dan gangguan aliran darah pada anggota gerak.

Rokok dan Gangguan Darah Tepi

Berhenti Merokok
Ilustrasi Merokok Credit: pexels.com/Saba

Seluruh pembuluh darah arteri rentan terhadap efek yang dapat ditimbulkan oleh rokok seperti penyempitan pembuluh darah hingga risiko penyumbatan. 

Merokok adalah penyebab utama pada banyak kejadian kasus gangguan pada pembuluh darah arteri yang berada di perifer (ujung tepi) yang datang ke fasilitas kesehatan.

Gangguan arteri perifer sendiri merupakan penyempitan pada pembuluh darah arteri yang membawa darah menuju otot-otot pada tungkai dan lengan.

Ketika terjadi gangguan arteri perifer, maka pada pasien dengan riwayat merokok, akan cenderung lebih sering untuk mengalami nyeri pada tungkai dan kaki saat berjalan. Selain itu, terjadi luka yang mengalami infeksi hingga terbentuk gangren yang dapat memerlukan amputasi dan kesulitan dalam melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut.

Gangguan pembuluh darah lainnya yang dapat terjadi adalah stroke. Akibatnya akan terjadi pecah pada pembuluh darah kecil maupun besar hingga gangguan pada fungsi seksual, terutama pada organ vital.

Manfaat Ketika Berhenti Merokok

Katakan Tidak Pada Rokok
Ilustrasi Rokok Credit: pexels.com/Dicty

Dalam 48 jam setelah berhenti merokok, maka tekanan darah dan denyut jantung akan mulai menurun, dan temperatur dari tangan dan kaki akan mulai meningkat menuju nilai normal. Kadar karbon monoksida dalam darah akan menurun dan kadar oksigen akan naik menuju angka normal. 

Hal tersebut tentunya akan menyebabkan kemungkinan terjadinya serangan jantung menurun, ujung-ujung saraf yang rusuk akan mulai memperbaiki kembali dan kemampuan dalam mengecap makanan dan mencium aroma akan meningkat.

Dalam satu tahun setelah berhenti merokok, maka fungsi sirkulasi darah dan paru akan meningkat sehingga terjadi penurunan frekuensi untuk batuk, sumbatan sinus, dan sesak napas.

Untuk itu, jika Anda perokok, persiapkanlah diri untuk mengambil langkah baru, dengan meninggalkan segala hal yang bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan tubuh.

Namun, apabila Anda sudah mengalami gejala gangguan pembuluh darah akibat rokok, terutama gangguan arteri perifer, maka segera berkonsultasi dengan dokter spesialis, salah satunya dengan dr. Panji Utomo, Sp.BTKV(K)-P yang merupakan Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular RS EMC Sentul, guna mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya