Liputan6.com, Jakarta Media sosial tengah ramai dengan kisah balita asal Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal usai digigit anjing yang positif rabies.
Sebelum meninggal, bocah laki-laki itu sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dari video yang beredar, tampak seorang dokter menanyakan langsung kepada sang anak kondisinya. Dokter itu tampak menanyakan beberapa gejala seperti apakah si anak takut air maupun takut angin. Ini adalah dua gejala yang muncul bila terpapar rabies.
Baca Juga
Bocah cilik itu diminta minum, tapi ia mengatakan tidak mau minum. Lalu, setelah diberi air hangat ia mau minum walau hanya sedikit.
Advertisement
Lalu, dokter memeriksa apa anak laki-laki itu takut pada angin atau tidak. Lalu, dokter tampak mengambil sesuatu lalu mengipaskan ke depan sang anak. Langsung saja anak tersebut merasa tak nyaman lalu memeluk ibunya.
Meski sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit, anak tersebut tidak bisa diselamatkan. Bocah cilik itu meninggal dunia pada Senin, 8 Mei 2023.Â
Tentang Rabies
Rabies adalah salah satu penyakit infeksi yang disebabkan virus rabies atau Lyssa virus. Dari tampilan mikroskop, virus ini tampak seperti peluru yang dilapisi oleh lemak seperti mengutip keterangan dari P2PM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyakit infeksi ini sudah diketahui sejak lebih dari 4 ribu tahun lalu. Berdasarkan data WHO, paling tidak ada 59 ribu orang meninggal dunia tiap tahunnya karena rabies.
"Mayoritas atau sekitar 40 persen yang meninggal anak berusia di bawah 14 tahun," seperti disampaikan dokter penyakit dalam Asep Purnama dalam sesi zoom yang diunggah akun Youtube P2PM Kemenkes RI ditulis Kamis, 11 Mei 2023.Â
Bila tidak segera diobati akan mengakibatkan kematian setelah tanda dan gejala penyakit ini muncul di manusia.
"Jika sudah muncul gejala, bisa meninggal," kata pria yang aktif dalam Komite Rabies Flores Lembata itu.
Masa Inkubasi Virus Bisa Hitungan Hari hingga Tahun
Usai digigit anjing atau hewan rabies, virus akan bergerak melalui sistem saraf tepi menuju otak. Lalu dari otak menyebar ke seluruh tubuh salah satunya air liur.
Usai digigit, masa inkubasi yang terjadi bisa 2-60 hari. Bahkan ada juga laporan 7 tahun setelah gigitan. Kemudian muncul gejala klinis pada orang tersebut seperti sakit di tempat gigitan lalu mengalami takut air, cahaya, suara dan angin.
"Takut air dan takut udara itu yang paling khas, kemudian koma, lalu meninggal," tutur Asep.
Â
Advertisement
Hewan Penular Rabies Bukan Cuma Anjing
Asep Purnama mengatakan rabies biasanya ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing (sekitar 99 persen). Namun, bisa juga kucing dan kera.
"Sebagian besar ditularkan oleh anjing ya," katanya.
Maka dari itu, Asep mengatakan bahwa penting untuk melakukan vaksinasi hewan peliharaan secara rutin. Memberikan vaksinasi rabies pada hewan merupakan upaya mencegah penularan rabies pada manusia.
Â
Langkah Pertama Usai Digigit Anjing
Asep menuturkan bahwa usai digigit anjing perlu untuk segera mendapatkan tata laksana sebaik mungkin. Berikut langkah tepat usai digigit anjing:
- Cuci luka dengan air mengalir menggunakan sabun selama 10-15 menit.
- Periode emas membersihkan luka gigitan itu 12 jam setelah digigit. "Kalau misalnya terlambat, lebih dari 12 jam misalnya, tidak masalah, tapi golden period-nya 12 jam setelah digigit," kata Asep. Bila lokasi rumah berjarak jauh atau berjam-jam, bisa dilakukan upaya pembersihan mandiri di rumah. "Nanti bisa diulang lagi di puskesmas," katanya.
- Segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Advertisement