Permudah Jemaah Haji Indonesia, Distribusi Obat di Tanah Suci Tak Lagi Pakai Sistem Amprah

Kemenkes RI memberlakukan sistem informasi serta distribusi obat dan perbekalan kesehatan (Perbekkes) guna mempermudah jemaah mendapat obat yang diperlukan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 12 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 08:00 WIB
Ribuan jemaah haji Indonesia sudah mulai memasuki Kota Makkah dan melaksanakan umrah haji atau umrah wajib. (MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Ribuan jemaah haji Indonesia sudah mulai memasuki Kota Makkah dan melaksanakan umrah haji atau umrah wajib. (MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Liputan6.com, Jakarta - Pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terus diupayakan agar lebih efektif dan maksimal setiap tahunnya. Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberlakukan sistem informasi serta distribusi obat dan perbekalan kesehatan (Perbekkes) guna mempermudah jemaah mendapat obat yang diperlukan.

Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Ak.M.M mengatakan, sistem distribusi obat yang dimaksud berbeda dari sistem yang berlaku tahun lalu.

"Untuk distribusi obat dan Perbekkes dari depo-depo yang ada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ke kloter-kloter tidak lagi dengan pengamprahan obat kloter ke KKHI," ucapnya, dilansir laman Sehatnegeriku.

Diketahui pada penyelenggarahan haji sebelumnya, pemenuhan kebutuhan obat dan Perbekkes di sektor dan kloter menggunakan sistem amprah. Artinya, tenaga kesehatan haji (TKH) mengambil obat dan Perbekkes di depo obat yang berada di KKHI.

Sistem tersebut dirasa kurang efisien karena membuat TKH berbondong-bondong ke KKHI untuk mengambil obat. Akibatnya TKH akan meninggalkan jemaah haji dalam waktu lama ketika mengambil obat dan perbekkes. Selain itu, transportasi menuju depo obat pun banyak dikeluhkan oleh TKH.

"Sekarang dari KKHI yang berperan sebagai depo, obat dan perbekkes, dari masing-masing daker kita dorong ke sektor dan kemudian dari sektor akan didorong ke kloter," ujar Liliek. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sistem Distribusi Obat Tahun Ini

Jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Kota Makkah. Mereka disambut dengan cuaca panas yang mencapai suhu 30-45 derajat Celsius. (FOTO; MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Kota Makkah. Mereka disambut dengan cuaca panas yang mencapai suhu 30-45 derajat Celsius. (FOTO; MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Dengan demikian, distribusi obat pada tahun ini tidak lagi menggunakan sistem amprah melainkan obat didistribusikan ke sektor sehingga TKH bisa mengambil obat yang diperlukan lebih dekat.

Diharapkan, TKH tidak akan terlalu lama meninggalkan jemaah haji dengan akses obat yang lebih dekat ke sektor sehingga bisa lebih fokus memberikan pelayanan pada jemaah haji di kloternya.

Sektor yang dimaksud yakni kawasan di mana terletak kumpulan pemondokan jemaah haji. Diketahui, ada 11 sektor di Makkah dan 5 sektor di Madinah. Terdapat 1 pemondokan di setiap sektor yang berfungsi sebagai kantor sektor. Kantor sektor inilah lokasi tujuan distribusi obat dan perbekkes haji.


Aplikasi SOBATHAJI

jemaah haji
Jemaah Haji saat berada di Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Untuk memonitor persediaan obat dan perbekkes di kloter, apotek, serta depo obat di setiap daker, tahun ini diterapkan sistem informasi yang dinamai SOBATHAJI.

SOBATHAJI adalah Sistem Manajemen Obat dan Perbekalan Kesehatan Haji. Aplikasi ini berbasis web mobile responsif yang khusus untuk menangani manajemen obat dan perbekalan kesehatan untuk operasional haji.

Aplikasi ini dapat digunakan di Indonesia dan Arab Saudi mulai dari praoperasional, operasional, hingga pascaoperasional haji.

SOBATHAJI dikembangkan oleh Pusat Kesehatan Haji Kemenkes bersama Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes. Aplikasi ini dibangun berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun dalam manajemen obat dan perbekalan kesehatan haji sehingga mampu menjawab permasalahan terkait manajeman obat dan perbekalan kesehatan haji.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya