Tanda-Tanda Seseorang Sudah Siap Menikah, Termasuk Merasa Aman Bersama Pasangan

Seseorang harus mengenali tanda-tanda berikut ini untuk membantu mengetahui apakah ia sudah siap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan atau belum.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 08 Des 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 21:00 WIB
pasangan bahagia
Ilustrasi pasangan bahagia/copyright freepik.com/tirachardz

Liputan6.com, Jakarta - Menikah adalah langkah terbesar yang pernah dilakukan oleh seseorang dalam hidup, dan mengambil keputusan untuk menikah tidaklah mudah. Siap untuk menikah artinya ada persiapan matang yang telah diperhitungkan dengan rinci bersama pasangan.

Selain perihal keuangan, hal-hal kecil lain pun perlu diobrolkan sebelum melangsungkan pernikahan.

Seseorang harus mengenali tanda-tanda berikut ini untuk membantu mengetahui apakah ia sudah siap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan atau belum. Berikut tanda-tandanya seperti dikutip dari Brides pada Jumat, (8/12/2023).

1. Memiliki Tujuan yang Selaras dengan Pasangan

Kehidupan jarang mengikuti satu jalan yang lurus, bisa jadi berbelok dan berputar. Maka dari itu, setiap pasangan harus mengetahui tujuannya masing-masing kemana dan lebih bagus lagi jika memiliki tujuan yang sama dengan pasangan.

"Seseorang tidak perlu memiliki tujuan yang sama tetapi jika dapat saling mendukung untuk kepentingan hubungan maka pasangan berada di tempat yang baik. Bersikap terbuka dan jujur tentang hal ini sejak awal dapat menghindari banyak masalah yang akan datang," kata Pareen Sehat, MC, RCC, Direktur Klinis Well Beings Counseling.

2. Merasa Aman Bersama Pasangan

Merasa aman dan terjamin dalam hubungan akan menyelamatkan seseorang dari sakit hati selama bertahun-tahun ketika menikah.

"Dasar dari ini dimulai dengan kurangnya penilaian," kata Sehat.

"Bisakah kamu menjadi dirimu sendiri di sekitar orang ini? Jika kamu mencoba yang terbaik untuk menjadi orang lain, saya akan mendorong untuk membayangkan seperti apa rasanya selama bertahun-tahun yang akan datang. Ini akan berpengaruh pada harga diri dan kecemasan."

 

 

3. Telah Melalui Masa-masa Sulit Bersama Pasangan

Ilustrasi pasangan cinta, romantis, kesetiaan
Ilustrasi pasangan cinta, romantis, kesetiaan. (Image by prostooleh on Freepik)

Kemungkinannya adalah, seseorang akan menghadapi beberapa batu sandungan dalam hidup, jadi penting untuk mempertimbangkan apakah setiap pasangan siap untuk melawan masa-masa sulit denggan bergandengan tangan.

"Ya, cinta dan sukacita yang tidak bermasalah dalam suatu hubungan bisa menjadi hal yang indah," kata Sehat.

"Namun, mengatasi tujuan yang sulit bersama dapat membangun begitu banyak kekuatan dan kepercayaan dalam pernikahan."

4. Keluarga Menyukai Pasangan

Memperkenalkan pasangan baru kepada keluarga adalah langkah besar. Meskipun seseorang tidak ingin mendasarkan keputusan pada apa yang dipikirkan keluarga, pendapat mereka mungkin mempengaruhi apakah seseorang harus menikah.

"Meskipun kita tidak memiliki kendali atas faktor ini, ini bisa sangat penting," kata Sehat. "Penerimaan keluarga terhadap pasangan dapat membantu memfasilitasi versi pernikahan yang paling sehat,"

 

5. Bukan Cuma Berbagi Sedih tapi Juga Berbagi Tawa

Ilustrasi Pasangan
Ilustrasi pasangan friendzone. (Foto: Freepik)

Humor dalam suatu hubungan sangat penting, kata Dr. Robert Riordan, JD, PsyD, seorang pengacara dan psikolog klinis yang berspesialisasi dalam terapi pasangan.

"Terlepas dari perencanaan terbaik, semua pasangan akan mengalami kesulitan. Seseorang mungkin menghadapi tantangan kecil seperti saudara yang ikut campur, atau sesuatu yang lebih besar seperti suami menganggur, tetapi seseorang harus dapat berdiri bersama pasangan dalam menghadapi setiap masalah yang pasti terjadi, "katanya.

"Rasa humor dalam menghadapi kesulitan akan membuat pasangan tetap bersatu."

 

6. Menyukai dan Menghormati Pasangan

LDR
Ilustrasi pasangan yang menjalani LDR/copyright freepik.com/prostooleh

"Ini mungkin tampak seperti poin yang jelas, jadi mari kita klarifikasi," kata Sehat.

Suka dan cinta tidak sama. Seseorang bisa sepenuhnya tergila-gila dengan orang lain, tetapi itu tidak berarti apa-apa jika ia tidak menyukai dan menghormati mereka.

"Kami telah menetapkan bahwa kamu mencintai mereka tetapi apakah kamu menyukai siapa dia?" dia bertanya.

"Apakah kamu mengagumi mereka? Apakah kamu menikmati kebersamaan dengan mereka?" Ambil langkah mundur dan benar-benar pikirkan pertanyaan-pertanyaan ini.

7. Usaha Bersama untuk Bisa Menikah

Mengatakan "Saya bersedia" tidaklah murah. "Pernikahan kemungkinan besar adalah usaha signifikan pertama sebagai pasangan," jelas Sehat.

"Jika seseorang tidak mampu membayar pernikahan impiannya sekarang, luangkan waktu untuk menabung."

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta
Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya