Liputan6.com, Jakarta - Sepasang kekasih berbagi cerita sampai ke pelaminan dengan cara yang tak terduga berkat keajaiban malam lailatul qadar. Malam yang dicari umat Muslim pada 10 hari terakhir Ramadan ini dianggap sebagai waktu mustajab berdoa.
"Berawal dari reply story waktu lagi itikaf di Istiqlal malah diajak nikah di Istiqlal Masya Allah. Salah satu doaku waktu itu 'Ya Allah jika haru sjatuh cinta lagi, tolong jatuh cinta kan ke seseorang yang memang jodoh hamba'," tulis wanita dengan akun TikTok @ismayatafrijiah pada19 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Ia menceritakan bahwa setelah berdoa di malam hari, pagi harinya sang jodoh menyapanya lewat sebuah percakapan teks di media sosial Instagram. Mereka belum pernah berkomunikasi sebelumnya.
Advertisement
Dalam unggahan berupa tangkapan layar percakapan tersebut, wanita bernama Maya tersebut menunjukkan bagaimana laki-laki yang telah jadi suaminya itu menyapa. Ia menanyakan seberapa ramainya kondisi itikaf saat itu hingga sapaan lain yang menyiratkan bahwa keduanya berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain memiliki kampung yang sama, keduanya ternyata sama-sama seorang dokter. Hal ini diketahui dalam unggahan setelahnya saat Maya mengunggah cerita soal dirinya yang seorang asisten peneliti yang sedang magang di sebuah rumah sakit negeri di Jakarta.
Sementara, pria yang ternyara jodohnya itu adalah dokter spesialis penyakit dalam. Tak hanya di dunia maya, mereka dipertemukan juga dalam pekerjaan mereka di lembaga yang sama.
Diajak Menikah di Masjid Istiqlal
Pasangan itu hanya menjalani perkenalan singkat. Maya bercerita bahwa mereka berkenalan pada April 2024, kemudian Juni sudah dilamar.
Mereka menikah pada bulan berikutnya. Akad nikah digelar di Masjid Istiqlal tanpa resepsi karena kesibukan. Foto pernikahan mereka di masjid terbesar Asia Tenggara itu terpampa.
Cerita singkat itu lantas mendapat tanggapan warganet. Di kolom komentar Maya juga menulis, "Teman2 poinnya disini bukan dari post storynya ya tapi lebih ke doa yg lgsg di ijabah pada malam itu, setiap org mungkin cara dikabulkan doanya berbeda2 kebetulan punyaku lewat dm ig 🥰."
Warganet pun membalas, dengan bertanya berapa biaya sewa untuk menikah di Masjid Istiqlal, "kak di masjid istiqlal sewanya berapa?." Pertanyaan itu lantas dijawab, "15jt kak, mesjid + aula, belum include petugas keamanan dan kebersihan ya."
"Entah postingan yg mana yg akan di reply jodohku entar, yang penting sekarang postingggg terusss," balas warganet tampak optimis mencoba cara yang sama. "nanti mau nyoba di depan kakbahðŸ˜," balas yang lain.
Advertisement
Malam Lailatul Qadar Menurut Al-Qur'an
Mengutip dari kanal Islami Liputan6.com, 19 Maret 2025, tiap tahun, umat Islam menantikan malam Lailatul Qadar yang diyakini sebagai malam penuh kemuliaan dan keberkahan. Malam ini lebih baik dari seribu bulan dan siapa yang mendapatkannya akan mendapatkan keutamaan luar biasa.
Tetapi, kapan tepatnya malam Lailatul Qadar terjadi? Banyak yang memperkirakan malam ini berada di antara malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Ulama ahli tafsir sekaligus Pengasuh Ponpes di Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha memberikan penjelasan mengenai malam Lailatul Qadar berdasarkan Alquran.
Di ceramahnya, Gus Baha menegaskan bahwa umat Islam sebaiknya tak terjebak dalam perdebatan tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadar. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang yang merasa yakin Lailatul Qadar terjadi pada tanggal tertentu.
"Kita dengan percaya dirinya bilang Lailatul Qadar itu terjadi antara tanggal 21 sampai 29 Ramadan. Lalu, kenapa malam ini begitu istimewa? Sebab Nuzulul Qur’an. Namun kalau Nuzulul Qur’an tanggal 17, Lailatul Qadar tanggal berapa?" ujar Gus Baha, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @agusmujib_.
Hakikat Malam Lailatul Qadar
Ia menekankan supaya tidak menjadikan perbedaan pendapat ini sebagai fitnah yang justru membuat kebingungan di kalangan umat Islam. Menurut Gus Baha, cara memahami Lailatul Qadar harus sesuai dengan Alqurann, bukan sekadar opini atau pendapat pribadi.
"Maka yang benar, Lailatul Qadar itu, kata ulama-ulama dulu, siapa pun yang beramal saleh, anggap saja sudah mendapat Lailatul Qadar," ungkapnya.
Dengan kata lain, seseorang tidak perlu sibuk mencari tanggal pasti malam tersebut, tetapi lebih fokus pada peningkatan ibadah dan amal saleh. Mereka yang menghabiskan waktu dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah hakikatnya sudah merasakan keberkahan Lailatul Qadar.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa Allah tidak pernah menetapkan bahwa seseorang harus mengetahui kapan Lailatul Qadar terjadi untuk mendapatkan keutamaannya. Justru, Allah mau hamba-Nya terus beribadah sepanjang Ramadan, bukan hanya mengincar satu malam tertentu saja.
"Orang yang sungguh-sungguh beribadah, meskipun tidak tahu kapan Lailatul Qadar, tetap mendapatkan pahalanya," tambahnya.
Advertisement
