Liputan6.com, Jakarta - Tubuh manusia bergantung pada makanan untuk mendapatkan energi. Jadi normal saja jika merasa lapar setelah tidak makan selama beberapa jam. Tetapi jika perut merasa kelaparan bahkan setelah makan, itu bisa menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu.
Berikut ini beberapa penyebab seseorang mudah lapar seperti dikutip dari Webmd pada Rabu, (13/12/2023).
Baca Juga
1. Diabetes
Tubuh mengubah gula dalam makanan menjadi bahan bakar yang disebut glukosa. Kemudian, tubuh menggunakan hormon insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk disebarkan ke sel-sel tubuh. Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut menjadi energi dan fungsi tubuh lainnya.
Advertisement
Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2). Oleh sebab itu, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan tidak dapat menyebar ke dalam sel. Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik.
Ketika ini terjadi, sel-sel akan terus memberi sinyal lapar dan kamu ingin makan terus-menerus untuk mendapatkan glukosa.
Orang yang memiliki diabetes tipe 1, khususnya, dapat makan makanan dalam jumlah besar dan masih bisa menurunkan berat badan.
Selain lonjakan nafsu makan, gejala diabetes mungkin termasuk:
- Rasa haus yang ekstrem
- Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
- Penurunan berat badan drastis
- Penglihatan buram
- Luka dan memar yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh
- Kesemutan atau nyeri di tangan atau kaki
- Kelelahan
Â
2. Gula Darah Rendah
Hipoglikemia adalah apa yang manusia miliki ketika glukosa dalam tubuh turun ke tingkat yang sangat rendah. Ini adalah masalah umum bagi penderita diabetes, tetapi masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkannya.
Mereka termasuk hepatitis, gangguan ginjal, tumor neuroendokrin di pankreas (insulinoma), dan masalah dengan kelenjar adrenal atau hipofisis.
Dalam kasus yang parah, orang dengan hipoglikemia mungkin tampak mabuk. Gejala lain mungkin termasuk:
- Kecemasan
- Merasa seperti jantung berdetak kencang
- Kulit pucat
- Gemetar
- Berkeringat
- Kesemutan di sekitar mulut
Â
Advertisement
3. Kurang Tidur
Cukup tidur merupakan faktor dalam pengendalian nafsu makan karena membantu mengatur ghrelin, hormon perangsang nafsu makan. Kurang tidur dapat menyebabkan tingkat ghrelin yang lebih tinggi. Itulah sebabnya kita merasa lebih lapar saat kurang.
Orang yang kurang tidur memiliki nafsu makan yang lebih besar dan merasa lebih sulit untuk merasa kenyang. Seseorang juga lebih cenderung mendambakan makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi saat lelah.
Efek lain dari kurang tidur meliputi:
1. Sulit untuk tetap waspada.
2. Perubahan suasana hati.
3. Kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari
4. Berat badan bertambah
4. Stres
Ketika seseorang cemas atau tegang, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Inilah yang meningkatkan rasa lapar. Rasa lapar yang ekstrem saat stres atau cemas mungkin juga merupakan respons emosional. Kamu mungkin saja menggunakan makanan untuk mencoba mengatasi emosi negatif, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Ketika seseorang cemas atau tegang, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Inilah yang meningkatkan rasa lapar.
Banyak orang yang sedang stres juga mendambakan makanan tinggi gula, lemak, atau keduanya. Gejala lain termasuk:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Masalah tidur
- Sakit perut
5. Kehamilan
Kehamilan juga menjadi alasan mengapa tubuh selalu lapar. Saat mengandung, tubuh harus memenuhi kebutuhan bayi di dalam kandungan, sehingga ibu akan merasa lebih lapar daripada biasanya.
Banyak calon ibu memperhatikan lompatan besar dalam nafsu makan. Ini adalah cara tubuh untuk memastikan bayi mendapat cukup nutrisi untuk tumbuh.
Kebanyakan ibu hamil mendapatkan antara 2 dan 4 kg selama 3 bulan pertama.
Advertisement