Terungkap Resolusi Tahun Baru 2024 Banyak Orang Indonesia, Rutin Olahraga dan Jauhi Lingkungan Toxic

Liputan6.com, Jakarta - Health Collaborative Center (HCC) baru saja merilis hasil survei tentang resolusi sehat orang Indonesia di tahun 2024. Termasuk hal apa saja yang memotivasi mereka dalam membuat resolusi tersebut.

Dari data yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu 31 Desember 2023 malam, HCC menyebut bahwa mayoritas resolusi Tahun Baru orang Indonesia adalah rutin berolahraga dengan turut menerapkan pola makan sehat di 2024.

"Sebanyak 70 persen orang Indonesia ingin olahraga rutin dan pola makan sehat di tahun 2024," kata Peneliti Utama HCC, Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK FRSPH.

Dijelaskannya bahwa survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner dimodikiasi dari New Urban Plate/IPSOS Poll 2021. Ray, menegaskan, metode survei mengikuti standar uji potong-lintang atau cross sectional berbasis komunitas, dengan instrumen penelitian yang valid.

"Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat kesalahan 3,27 persen, hasil dari survei ini dapat dikategorikan baik dan akurat, serta dapat merepresentasikan kondisi resolusi sehat tahun 2024 sebagai besar orang Indonesia," katanya.

Dalam praktiknya, mayoritas responden disebut Ray mengakui bahwa mereka telah membuat resolusi sehat untuk tahun 2023 di 2022. Sayangnya, hanya 14 persen yang menyatakan resolusinya terwujud di tahun ini.

Terlepas dari rendahnya tingkat realisasi resolusi, lanjut Ray, hampir semua responden tetap berniat membuat resolusi sehat untuk Tahun Baru 2024.

Dari data ini, Ray melakukan interpretasi dari analisis teoritikal berdasarkan rujukan sejumlah penelitian yang menjelaskan bahwa membuat resolusi adalah sikap awal yang penting guna mengaktivasi apa yang disebut temporal-landmark dari seseorang.

Ray, menjelaskan, temporal landmark adalah titik penting dalam kesadaran diri seorang individu. Dengan menetapkan resolusi, perilaku seorang individu ini mengaktivasi fenoma 'fresh start effect' atau fenomena awal baru.

"Yang secara konsep perilaku, sikap punya niatan atau resolusi di awal tahun baru adalah bentuk untuk mengkongkritkan pesan motivasi ke diri sendiri. Dan ini adalah perilaku yang baik," kata pria yang juga Founder dan Chairman dari Health Collaborative Center (HCC).

Bahkan, lanjut Ray, beberapa penelitian yang pernah dilakukan di Polandia pada 2020 dan studi 'Brain Research Institute' menyebut orang yang punya resolusi di awal tahun baru, selain lebih bahagia juga terbukti secara klinis lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya di tahun yang baru.

Adapun hasil indikator kesehatan fisik yang jadi resolusi utama orang Indonesia, yang diwakili responden dalam survei ini adalah:

1. Ingin berolahraga lebih rutin dan menurunkan berat badan, terutama pada responden yang sudah bekerja
2. Mengurangi makanan tidak sehat kayak gorengan, makanan manis, makanan cepat saja (fastfood), dan sejenisnya.

Hal ini diperoleh dengan menentukan 'perspektif mayoritas' berdasarkan distribusi poin-poin resolusi yang relatif paling banyak dipilih responden. Dan, terlihat bahwa secara umum responden survei ini menjadikan keinginan untuk bisa berolahraga secara rutin dan menurunkan berat badan menuju berat badan ideal adalah resolusi yang paling sering. Kemudian dilanjutkan dengan pola makan yang lebih baik.

"Hal ini salah satunya dipicu oleh keberhasilan kampanye dan edukasi kesehatan baik dari pemerintah maupun individu seperti influencer yang menampilkan banyak sekali fakta dan data ilmiah yang sangat akurat dan berbasis bukti klinis," kata Ray.

"Bahwa kualitas hidup yang baik bisa dicapai bila seseorang rajib olahraga dan menjaga gizi seimbang. Munculnya dua resolusi sehat ini sebagai indiaktor resolusi yang related dominan menggambarkan betapa matangnya pemahaman orang Indonesia untuk hidup sehat dan berkualitas lewat olahraga rutin dan menerapkan pola gizi seimbang," dia menambahkan.

Tak hanya kesehatan fisik, HCC juga merilis resolusi orang Indonesia yang berfokus pada kesehatan mental. Diketahui bahwa banyak yang ingin menghindari over thingking, stres, dan jauh dari lingkungan toxic.

Menurut Ray, kedua resolusi sehat mental yang menjadi indikator relatif orang Indonesia ini dipicu oleh kondisi psikososial di Tanah Air beberapa tahun belakangan ini yang semakin 'aware' dengan pentingnya kesehatan jiwa.

"Beberapa jargon atau slogan kesehatan jiwa, misalnya 'hindari toxic people' atau 'jauhi toxic environment' menjadi semakin lumrah di masyarakat Indonesia karena banyaknya studi serta fakta berbasis testimoni yang menunjukkan contoh kasus bagaimana orang yang bisa 'kelelahan jiwa' akibat terperangkap dengan orang atau lingkungan toxic," kata Ray.

Lebih lanjut Ray, menambahkan,"Dan, menurut saya, fenomena ini menjadikan resolusi dominan orang Indonesia untuk membentuk kesehatan jiwa yang prima."

Lantas, seberapa besar peluang responden mewujudkan resolusi sehat nya di tahun 2024? Ray menjabarkannya seperti berikut :

• 54 persen responden yakin bisa mewujudkan resolusi kesehatan yang mereka buat, tapi 45 persen sisanya mengaku ragu-ragu
• 62 persen responden mengatakan yakin bisa mewujudkan resolusi kesehatan jiwa di tahun 2024.
• Responden yang berstatus pekerja 1,6 kali lebih termotivasi untuk mengubah makan lebih sehat.
• Sebanyak 70 persen responden perempan memiliki motivasi hampir dua kali lipat untuk mengurangi tingkat stres di tahun 2024
• Secara statistik, responden berusia lebih muda di bawah 40, lebih termotivasi untuk beresolusi mengurangi stres dalam menjalankan hidup di tahun 2024
• Responden laki-laki yang sudah bekerja hampir dua kali lipat termotivasi untuk berolahraga rutin di tahun 2024