Jerawat di Bawah Lubang Hidung, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di bawah lubang hidung bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti nasal vestibulitis atau nasal furuncles.

oleh Iwan Tantomi pada 06 Feb 2024, 16:14 WIB
Diperbarui 11 Feb 2024, 18:10 WIB
Jerawat di Bawah Lubang Hidung, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Bawah Lubang Hidung. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di bawah lubang hidung menjadi salah satu masalah kulit yang dapat terjadi kapan saja. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, kadang jerawat satu ini juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Apalagi kalau sampai radang, biasanya juga disertai rasa sakit di area hidung.

Tak heran jika munculnya jerawat di bawah lubang hidung ini dapat memunculkan rasa tidak nyaman pula. Jika kondisinya amat parah, masalah kulit satu ini juga dapat mengganggu rutinitas. Oleh karena itu, jangan disepelekan saat mengalaminya. 

Sebelum mengetahui cara mengatasinya yang tepat, cari tahu penyebab jerawat di bawah lubang hidung berikut ini.

Penyebab Jerawat di Bawah Lubang Hidung

Pori-pori Tersumbat

Jerawat di bawah lubang hidung sering kali terjadi karena pori-pori yang tersumbat atau rambut hidung yang tumbuh ke dalam kulit. Pori-pori kulit dapat tersumbat karena beberapa alasan. Salah satunya adalah penumpukan sel kulit mati di permukaan kulit.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit untuk melepaskan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit melambat, yang dapat menyebabkan penumpukan jika tidak dikelupas sendiri. Itulah kenapa, eksfoliasi kulit secara teratur (dua sampai tiga kali seminggu) dapat membantu mengurangi penumpukan sel kulit mati.

Selain itu, produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Minyak alami yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous dimaksudkan untuk menutrisi kulit. Pori-pori yang besar dan terbuka ini bisa mengalami penyumbatan dan menghasilkan beberapa masalah kulit. Produksi minyak berlebih ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, kondisi kulit yang kering, atau penggunaan produk perawatan kulit yang menyumbat pori-pori.

Di sisi lain, paparan sinar ultraviolet juga dapat membuat pori-pori membesar. Sinar UV memperlambat produksi kolagen dan elastin pada kulit, yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit. Berkurangnya kolagen dan elastin juga dapat menyebabkan pori-pori membesar sehingga terlihat secara kasat mata.

Tak hanya itu, kebiasaan seperti sering menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, tidak membersihkan make-up, dan penggunaan produk perawatan kulit yang menyumbat pori-pori juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat.

Lebih lanjut, ketika pori-pori tersumbat oleh campuran minyak dan sel kulit mati, hal ini dapat menyebabkan peradangan yang berujung pada jerawat di bawah lubang hidung. Pori-pori yang tersumbat juga dapat menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang, yang kemudian memicu peradangan dan timbulnya jerawat.

Di samping itu, pori-pori yang tersumbat juga dapat menyebabkan komedo dan jerawat kistik. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit, membersihkan pori-pori secara teratur, dan menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dapat membantu mencegah pori-pori tersumbat dan jerawat di bawah lubang hidung.

Adapun alasan kenapa rambut yang tumbuh ke dalam kulit dapat menyebabkan jerawat di bawah lubang hidung, karena ketika rambut tumbuh ke dalam, hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang akhirnya bisa menimbulkan jerawat. Ketika rambut tumbuh ke dalam kulit, akan terjadi iritasi yang akhirnya bisa menimbulkan jerawat.

Bakteri kemudian memicu munculnya jerawat, peradangan pada kulit hidung, serta kumpulan benjolan merah atau putih di lubang hidung. Selain itu, rambut yang tumbuh ke dalam juga dapat menyebabkan sumbatan pada folikel rambut, yang kemudian memicu peradangan dan timbulnya jerawat di bawah lubang hidung.

Rambut tumbuh ke dalam bisa terjadi setelah rambut dicukur atau dicabut. Kondisi ini umumnya terjadi di area wajah yang ditumbuhi janggut pada laki-laki, di pangkal paha dan ketiak pada wanita, serta di bokong pada pria dan wanita. Rambut tumbuh ke dalam lebih sering terjadi pada orang yang memiliki rambut keriting atau ikal.

Penyebab utama kondisi ini adalah jenis, struktur, dan arah pertumbuhan rambut. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh menarik kulit saat mencukur dan tekanan kulit di area tumbuhnya rambut. Faktor risiko utama dari kondisi ini adalah memiliki rambut yang ikal atau keriting parah. Rambut tumbuh ke dalam dapat menyebabkan gatal, mengganggu penampilan, hingga memicu iritasi dan peradangan pada area kulit di sekitarnya.

Struktur dan arah tumbuh rambut berperan pada kejadian rambut tumbuh ke dalam. Folikel rambut yang melengkung, yang mengakibatkan bentuk rambut ikal, diduga menjadi penyebab masuknya rambut ke dalam kulit begitu rambut dipotong dan mulai tumbuh kembali. Mencukur menyebabkan terjadinya ujung-ujung tajam pada rambut jenis ini, terutama bila rambut dalam kondisi kering saat dicukur. 

Perubahan Hormon

Jerawat umumnya timbul ketika terjadi perubahan hormon yang menyebabkan produksi minyak berlebih, termasuk jerawat di bawah lubang hidung. Minyak berlebih yang bercampur dengan sel-sel kulit mati akan menyumbat folikel, dan jika terinfeksi bakteri normal yang ada di atas kulit, maka akan terjadi peradangan berupa jerawat.

Perubahan hormon pada pria sendiri terjadi sebagai bagian dari proses alami dalam tubuh. Hormon androgen, seperti testosteron, memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh pria. Hormon ini berperan dalam menunjang perubahan fisik selama masa pubertas, seperti tumbuhnya kumis, janggut, rambut di dada, kaki, dan paha, serta perkembangan organ seksual seperti penis dan testis.

Selain itu, hormon androgen juga merangsang produksi sperma, mengatur libido atau hasrat seksual, dan mengubah karakter suara saat memasuki masa remaja atau pubertas. Produksi hormon testosteron pada pria juga mempengaruhi berbagai aspek seperti massa otot, pertumbuhan tulang, dan gairah seksual.

Hormon-hormon ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi organ reproduksi pria serta berbagai perubahan fisik yang terjadi selama masa pubertas dan kehidupan dewasa. Selain munculnya jerawat perubahan hormon pada pria dapat memiliki beberapa efek.

Perubahan hormon dapat memengaruhi suasana hati dan emosi pria. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan mood, seperti perasaan mudah marah, sedih, atau cemas. Perubahan hormon juga dapat memengaruhi pola tidur. Beberapa pria mungkin mengalami kesulitan tidur atau insomnia akibat perubahan hormon.

Selain itu, perubahan hormon, terutama penurunan kadar testosteron, dapat mempengaruhi gairah seksual atau libido pada pria. Pria mungkin mengalami penurunan hasrat seksual atau kesulitan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.

Hormon juga memainkan peran dalam perkembangan fisik pada pria. Perubahan hormon selama masa pubertas mempengaruhi pertumbuhan rambut tubuh, perkembangan otot, dan perubahan suara. Di samping itu, perubahan hormon pada pria juga dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan suasana hati.

Infeksi di Dalam Hidung

Jerawat di bawah lubang hidung juga bisa menjadi tanda adanya infeksi di dalam hidung, seperti nasal vestibulitis dan nasal furuncles. Nasal vestibulitis adalah kondisi peradangan yang terjadi di area vestibulum hidung, yaitu area di dalam lubang hidung. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Staphylococcus aureus, dan dapat terjadi akibat kebiasaan mengorek hidung, menghembuskan napas melalui hidung secara berlebihan, atau infeksi virus.

Nasal vestibulitis dapat menyebabkan gejala seperti kemerahan, pembengkakan, nyeri, adanya benjolan seperti jerawat di dalam lubang hidung, kerak di sekitar lubang hidung, dan pendarahan saat kerak terlepas. Infeksi bakteri pada nasal vestibulitis dapat menyebar melalui kontak fisik atau droplet di udara, meskipun kondisi ini sendiri tidak bersifat menular.

Untuk mencegah penyebaran infeksi, disarankan untuk sering mencuci tangan dan menghindari berbagi handuk, peralatan makan, dan barang pribadi dengan orang yang mengalami nasal vestibulitis. Pengobatan nasal vestibulitis biasanya melibatkan penggunaan antibiotik, terutama jika infeksi disebabkan oleh bakteri.

Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini melalui pemeriksaan rutin dan pemeriksaan visual di dalam lubang hidung. Selain itu, menjaga kelembapan hidung, menghindari kebiasaan mengorek hidung, dan mengobati kondisi medis yang mendasarinya juga dapat membantu mengatasi nasal vestibulitis.

Nasal furuncles adalah kondisi infeksi yang terjadi di dalam vestibulum hidung, yaitu area di dalam lubang hidung. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus aureus. Nasal furuncles dapat berkembang menjadi infeksi yang menyebar di bawah kulit (selulitis) di ujung hidung.

Kondisi ini dianggap serius karena pembuluh darah di area ini terhubung ke otak. Jika bakteri menyebar ke otak melalui pembuluh darah ini, dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut trombosis sinus kavernosus. Gejala nasal furuncles meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri, adanya benjolan seperti jerawat di dalam lubang hidung, kerak di sekitar lubang hidung, dan pendarahan saat kerak terlepas.

Pengobatan nasal furuncles biasanya melibatkan penggunaan antibiotik secara oral dan penggunaan salep mupirosin, serta kompres hangat dengan kain lembab beberapa kali sehari. Dalam beberapa kasus, jika furunkel besar atau tidak merespons terapi antibiotik, dokter mungkin perlu melakukan drainase bedah.

 

Cara Mengatasi Jerawat di Bawah Lubang Hidung

Jaga Kebersihan Kulit

Membersihkan wajah secara teratur dengan pembersih yang lembut dan tidak mengiritasi dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat di bawah lubang hidung. Hindari menggosok kulit terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi.

Sebelum membersihkan wajah, pastikan tangan Anda bersih. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran kuman dan kotoran ke wajah. Jika Anda menggunakan makeup, gunakan makeup remover atau micellar water untuk membersihkan sisa-sisa makeup di wajah.

Basuh wajah dengan air hangat untuk membuka pori-pori dan membersihkan kotoran serta minyak berlebih. Aplikasikan pembersih wajah ke permukaan kulit secara merata. Pilih pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda.

Bilas wajah dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pembersih dan kotoran. Setelah mencuci wajah, gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. Hindari menggosok wajah terlalu kasar, terutama di area mata yang sensitif.

Jika Anda menggunakan toner, aplikasikan toner pada kapas dan usapkan ke wajah untuk membersihkan sisa kotoran dan menyeimbangkan pH kulit. Keringkan wajah dengan handuk yang bersih dan lembut untuk menghindari penyebaran kuman.

Hindari Menyentuh Wajah

Kebiasaan menyentuh wajah dapat memindahkan kotoran dan bakteri dari tangan ke wajah, yang dapat menyebabkan jerawat di bawah lubang hidung. Usahakan untuk tidak menyentuh wajah terutama dengan tangan yang kotor. 

Jika Anda perlu menyentuh wajah, gunakan tisu bersih atau tangan yang telah dicuci dengan baik untuk menghindari transfer kuman dan bakteri. Hindari berbagi handuk, tisu, atau alat makeup dengan orang lain. Hal ini dapat mencegah penyebaran kuman dan bakteri dari orang lain ke wajah Anda.

Pastikan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan benda-benda yang sering disentuh, seperti telepon genggam, kacamata, dan headphone. Ini dapat membantu mengurangi transfer kuman dan bakteri ke wajah. Paling penting, hindari kebiasaan menggaruk atau menyentuh wajah secara tidak perlu. Sadari kebiasaan ini dan cobalah untuk menghindarinya.

Gunakan Produk yang Sesuai

Pilih produk perawatan kulit yang cocok untuk jenis kulit Anda. Gunakan produk yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide yang dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat di bawah lubang hidung pria. Produk yang mengandung bahan detoksifikasi seperti charcoal atau green tea dapat membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi penampakan jerawat serta kotoran di wajah.

Pilih produk yang cocok untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit kering, berminyak, dan sensitif. Pastikan produk tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Pastikan produk tersebut bebas dari bahan berbahaya seperti sulfat, triclosan, dan pewangi yang dapat memicu iritasi pada kulit sensitif. Sebaliknya, pilih produk yang juga mengandung pelembap untuk menjaga kelembapan kulit, karena kulit berjerawat juga membutuhkan kelembapan yang cukup.

Hindari menggunakan produk perawatan kulit atau kosmetik yang berminyak, karena dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat. Pilih produk yang bertuliskan "non-comedogenic" atau "oil-free". Produk yang dikembangkan oleh dermatolog atau ahli kulit dapat memberikan jaminan keamanan dan efektivitas dalam mengatasi masalah kulit berjerawat.

Jaga Pola Makan Sehat

Makan makanan sehat yang kaya akan nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Hindari makanan berlemak, makanan olahan, dan makanan tinggi gula yang dapat memicu peradangan dan memperburuk jerawat di bawah lubang hidung.

Konsumsi probiotik dapat membantu mengurangi peradangan untuk mencegah dan mengatasi jerawat. Yoghurt baik dikonsumsi saat berjerawat ataupun sedang tidak berjerawat untuk pencegahan. Selain itu, makanan kaya antioksidan memiliki sifat antiinflamasi yang baik untuk mengatasi jerawat.

Selain itu, kandungan pH yang tinggi dalam buah lemon dapat membantu mengurangi reaksi peradangan dan mengontrol kadar minyak berlebih, sehingga mencegah pembentukan jerawat di bawah lubang hidung pria. Ikan salmon juga mengandung omega-3 yang berperan penting dalam mengendalikan peradangan, sehingga bermanfaat untuk kulit berjerawat.

Ubi juga kaya akan vitamin A yang dapat membantu mengobati jerawat dengan memperbaiki skin barrier, meredakan peradangan, meratakan warna kulit, serta membersihkan pori-pori kulit agar jerawat tidak muncul. Di samping itu, wortel juga kaya akan vitamin A yang dapat mencegah produksi sebum berlebihan di wajah sehingga mengurangi pertumbuhan jerawat.

Hindari Stres

Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang dapat memicu jerawat di bawah lubang hidung. Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga untuk mengurangi stres. Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres. Olahraga dapat membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Hindari terlalu lama terjebak dalam peristiwa yang telah terjadi, terutama jika kejadian tersebut membuat Anda sedih. Jalani saja hidup saat ini dan jangan mencemaskan apa yang nanti akan terjadi. Menjalani hidup dengan perasaan bahagia dan pikiran yang positif dapat memberikan pengaruh yang baik pada kehidupan Anda ke depannya.

Saat stres, hindari mengisolasi diri. Berbicara dengan seseorang atau mencari dukungan dari orang terdekat dapat membantu mengurangi tingkat stres dan memberikan rasa nyaman serta perasaan lega. Pastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup. Kurang tidur dapat memperburuk tingkat stres dan memengaruhi kesehatan mental Anda secara keseluruhan

Konsumsi makanan sehat dan seimbang juga dapat membantu mengurangi stres. Hindari makanan yang dapat memperburuk stres, seperti kafein, gula, dan makanan tinggi garam. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah, sayuran, kacang, dan biji-bijian. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya