Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya menjaga kesehatan anak-anak, perlindungan melalui imunisasi adalah langkah yang krusial.Â
Sayangnya, mengatakan bahwa masih banyak balita dan anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap.
Baca Juga
"Ada sekitar 20 juta balita di Indonesia yang imunisasi nya belum lengkap, dan ada sekitar 24 juta murid SD yang juga demikian," kata Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Profesor Soedjatmiko dalam acara Seminar Media Bersama IDAI di Jakart (21/5/2024).
Advertisement
Padahal seorang anak yang tidak melengkapi imunisasi dan tertular penyakit menular, mereka akan berisiko besar untuk mengalami sakit besar, cacat bahkan meninggal.
Berikut merupakan daftar Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi atau PD3I yang dijelaskan oleh Soedjatmiko.
- Radang hati dan kanker hati oleh virus Hepatitis B. Dilindungi dengan imunisasi Hepatitis B
- Radang paru, otak dan kelenjar oleh bakteri M. Tuberculosa (Tbc). Dilindungi dengan imunisasi BCG
- Lumpuh oleh virus Poliomyelitis. Dilindungi dengan imunisasi bOPV dan IPV
- Sumbatan jalan nafas & radang otot jantung oleh racun Difteri, batuk rejan / batuk 100 hari oleh bakteri Pertusis, kaku otot mulut, punggung, pernafasan oleh racun Tetanus dan radang paru dan otak oleh bakteri Hib. Dilindungi dengan imunisasi DPT-HepB-Hib
- Radang paru dan otak oleh bakteri Pneumokokus. Dilindungi dengan imunisasi PCV
- Muntah, mencret, dehidrasi berat oleh Rotavirus. Dilindungi oleh imunisasi Rotavirus
- Radang saluran nafas dan paru oleh virus Influenza. Dilindungi oleh imunisasi Influenza
- Radang paru dan otak oleh virus Campak dan cacat janin : otak, jantung, mata, telinga oleh virus Rubella. Dilindungi oleh imunisasi Campak Rubella
- Radang otak oleh virus Japanese Enchepalitis (JE). Dilindungi oleh imunisasi JE
- Kerusakan kulit, mata dll oleh virus Cacar air. Dilindungi oleh imunisasi Varicella
- Radang hati oleh virus Hepatitis A. Dilindungi oleh imunisasi Hepatitis A
- Radang usus oleh bakteri Salmonella typhi. Dilindungi oleh imunisasi Tifoid
- Pengentalan darah, perdarahan, syok oleh virus Dengue. Dilindungi oleh imunisasi Dengue
- Kanker leher rahim oleh virus HPV. Dilindungi oleh imunisasi HPV
Penyakit Tersebut Tidak Efektif Jika Dicegah dengan Cara Lain
Hingga saat ini, ternyata masih banyak masyarakat khususnya orang tua dan kerabat yang masih memandang imunisasi sebelah mata.
Soedjatmiko menyampaikan sebuah survei kesehatan Indonesia yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 menemukan bahwa 31,7 - 50,8 persen keluarga tidak mengizinkan anaknya untuk vaksin karena takut akan efek samping.
Sehingga, masyarakat tersebut cenderung percaya dengan pencegahan lain, seperti menjaga kebersihan, ASI, gizi, herbal, madu ataupun olahraga. Namun, hal ini menghasilkan kekebalan spesifik pada tubuh anak, "Hal-hal tersebut tidak menghasilkan kekebalan spesifik. Sehingga tidak efektif mematikan bakteri atau virus," tutur dokter yang kerap disapa Miko tersebut.
Selain itu, pencegahan dengan hal-hal di atas juga membutuhkan konsistensi yang lama dan harus secara mandiri di lakukan oleh setiap individu. Hal ini mengakibatkan kekhawatiran akan tetap adanya celah dimana penyakit dapat menjangkit seorang anak.
Advertisement
Imunisasi Merupakan Solusi yang Praktis dan Efektif
Imunisasi hadir sebagai solusi yang praktis dan efektif untuk mencegah penularan penyakit. Saat ini, telah ada program pemerintah yang menggratiskan imunisasi di berbagai puskesmas sehingga orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
"Imunisasi gratis di faskes pemerintah, tinggal datang aja. Setelah 2 minggu divaksin, langsung timbul kekebalan spesifik dan dapat mematikan virus dan bakteri tertentu. Kalau herbal, madu, dan lain-lain engga bisa," tutur Soedjatmiko.
Kemampuan imunisasi dalam menciptakan kekebalan spesifik akan membuat anak tidak mudah tertular penyakit atau jika memang tertular penyakit, risikonya hanya sebatas sakit ringan.Â
Kegiatan ini juga telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia, sehingga seharusnya tidak ada alasan untuk masyarakat merasa takut untuk membuat anak mereka melakukan imunisasi.