Risiko Anak Mengalami Alergi Kacang Bisa Berkurang Jika Diperkenalkan Sejak Usia Dini

Penelitian terbaru menemukan bahwa 15,4% anak-anak yang menghindari kacang mengembangkan alergi pada usia 12 tahun, dibandingkan dengan hanya 4,4% dari mereka yang terpapar kacang.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 01 Jun 2024, 16:11 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 16:11 WIB
Ilustrasi roti dan selai kacang
Ilustrasi roti dan selai kacang (Sumber: Pixabay/eroyka)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian di Inggris menemukan, anak-anak yang terpapar produk kacang tanah saat masih bayi--tepatnya sejak usia 4 bulan--cenderung tidak mengembangkan alergi terhadap kacang di kemudian hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal NEJM Evidence itu melibatkan lebih dari 300 anak hingga usi 12 tahun. Para peneliti dari King's College menemukan, anak-anak yang diberi makan kacang dalam bentuk pasta atau puree hingga usia 5 tahun, memiliki 71 persen lebih kecil kemungkinan untuk mengembangkan alergi kacang dibandingkan anak-anak yang menghindari kacang.

Studi lain menunjukkan hasil serupa tetapi mereka hanya meneliti anak-anak hingga usia 5 tahun.

Salah satu penulis penelitian Michelle F Huffaker mengatakan, studi itu belum cukup untuk membuktikan toleransi terhadap kacang dalam jangka panjang.

"Belum jelas apakah waktu tersebut cukup untuk membuktikan toleransi jangka panjang," kata Huffaker yag juga menjabat sebagai direktur kedokteran translasi di University of California pada Washington Post.

Kedua penelitian tersebut disponsori dan didanai bersama oleh Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional dari Institut Kesehatan Nasional.

Penelitian terbaru menemukan bahwa 15,4% anak-anak yang menghindari kacang mengembangkan alergi pada usia 12 tahun, dibandingkan dengan hanya 4,4% dari mereka yang terpapar kacang.

"Penemuan hari ini harus memperkuat kepercayaan para orangtua dan pengasuh bahwa memberi anak-anak mereka produk kacang tanah sejak masa bayi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan bisa memberi perlindungan jangka panjang dari alergi kacang," ucap direktur NIAID Jeanne Marrazzo dalam sebuah pernyataan, dilansir New York Post.

"Jika diterapkan secara luas, strategi yang aman dan sederhana ini bisa mencegah puluhan ribu kasus alergi kacang di antara 3,6 juta anak yang lahir di Amerika Serikat setiap tahunnya," imbh Marrazzo.

 

Alergi Kacang Bisa Berkembang Saat Usia Dini

Peneliti utama dan profesor bidang alergi anak di King's College London Gideon Lack mengatakan pada CNN bahwa dia tidak terkejut dengan temuan tersebut.

"Alergi kacang berkembang sangat dini pada sebagian besar anak antara usia enam dan 12 bulan," kata Lack.

"Apabila Anda ingin mecegah suatu penyakit, ini harus dilakukan sebelum penyakit itu berkembang."

Menurutnya, fenomena alergi didasari oleh prinsip daya tahan tubuh.

"Fenomena biologis ini didasarkan pada prinsip imunologi yang dikenal dengan induksi toleransi oral,” lanjutnya.

“Kami telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa tikus muda atau hewan percobaan lainnya yang diberi makanan seperti telur, susu, atau kacang tanah tidak akan mengembangkan alergi ini di kemudian hari.”

 

Pedoman Perkenalkan Produk Kacang pada Anak

Studi juga menemukan, meskipun orangtua telah disarankan untuk memberi bayi mereka kacang-kacangan, banyak yang masih khawatir memberi anak-anak mereka makanan tersebut.

Berdasarkan pedoman, selai kacang bisa dioleskan tipis-tipis atau dicampur dengan ASI, susu formula atu puree. Para pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa kacang tanah utuh atau yang dicincang bisa menimbulkan bahaya tersedak.

“Ada sejumlah pilihan, tapi selai kacang biasa yang dicampur dengan air hangat bisa digunakan untuk bayi berusia 4 bulan – tidak perlu yang lebih mewah dari itu,” kata penulis studi Huffaker.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya