Awas, Beri Makan Kucing Secara Berlebihan Bisa Berdampak Buruk bagi Anabul

Berdasarkan hasil penelitian yang menarik, ternyata memberi makan kucing secara berlebihan dapat menimbulkan perubahan yang misterius pada si kucing yang tidak diketahui sebelumnya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 09:00 WIB
Kucing - Vania
Gambar Kucing yang Menggemaskan di https://unsplash.com/ManjaVitolic

Liputan6.com, Jakarta - Ketika anabul tampak gembul dan punya nafsu makan yang baik, paw-parents tentu merasa senang. Kucing yang lahap ketika diberi makan terkadang membuat paw-parents ingin memberi mereka makan lagi dan lagi. Namun, perlu diketahui bahhwa hal itu bisa berdampak negatif bagi kesehatan kucing. 

Pemilik kucing yang memberi makan kucingnya terlalu banyak tanpa disadari dapat menyebabkan masalah pada kucing kesayangannya. Selain menyebabkan kenaikan berat badan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa memberi makan berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi kucing dan mempengaruhi keseimbangan mikroba di saluran pencernaan mereka.

Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi jumlah makanan yang diberikan kepada hewan peliharaan dan mendorong kucing peliharaan untuk beraktivitas.

Menurut laporan dari Science Alert, lebih dari setengah kucing di Amerika mengalami kelebihan berat badan, yang merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Sebuah tim dari University of Illinois Urbana-Champaign melakukan penelitian untuk memahami akibat peningkatan berat badan pada hewan tersebut.

Ilmuwan nutrisi, Kelly Swanson, yang menjadi penulis utama studi tersebut, mengungkapkan bahwa kurang perhatian diberikan pada proses sebaliknya yang juga memiliki pentingannya.

Para peneliti kemudian melakukan penelitian dengan melibatkan 11 kucing betina dewasa yang sudah disterilkan dan memiliki berat badan yang sehat. Mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang perubahan metabolisme dan pencernaan yang terjadi akibat makan berlebihan dan penambahan berat badan pada kucing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Memberi Makan Kucing Secara Berlebihan

Kucing - Vania
Gambar Kucing yang Mengagumkan di https://unsplash.com/Jack Brind

Selama dua minggu pertama, kucing-kucing tersebut diberi makan makanan yang seimbang dan berkualitas yang tersedia di pasaran. Selama 18 minggu berikutnya, mereka diberi makan makanan yang sama, tetapi diizinkan untuk makan sebanyak dan sesering yang mereka inginkan.

Selama periode tersebut, yaitu pada awal penelitian, serta pada minggu ke-6, ke-12, dan ke-18 setelah kucing-kucing tersebut diberi makan sepuasnya, para peneliti mengambil sampel tinja dan darah dari kucing-kucing ini. Mereka juga memantau aktivitas fisik kucing-kucing ini melalui monitor yang dipasang di kalung mereka.

"Kami memperkirakan bahwa kenaikan berat badan mungkin akan menyebabkan penurunan aktivitas fisik, namun kami tidak menemukan perubahan yang konsisten dalam tingkat aktivitas," ujar Kelly Swanson.

Kelly Swanson menjelaskan bahwa hal ini dapat berbeda-beda tergantung pada karakteristik unik dari setiap kucing dan juga pengaruh lingkungan di sekitarnya, termasuk sejauh mana pemiliknya berinteraksi dengan mereka.


Perilaku Makan Kucing dan Dampaknya Kesehatan Pencernaannya

ilustrasi kucing liar stray cat memberi makan kucing
Gambar yang indah dan menakjubkan dapat memperkaya konten kita. Salah satu sumber gambar yang populer adalah Unsplash, sebuah platform yang menyediakan gambar berkualitas tinggi secara gratis. Salah satu fotografer yang menciptakan karya luar biasa di Unsplash adalah Gabriella Clare Marino. Gabriella Clare Marino adalah seorang fotografer yang memiliki bakat yang luar biasa dalam mengambil gambar-gambar yang menawan. Setiap foto yang ia ambil memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Dalam setiap jepretannya, ia berhasil menangkap momen yang berharga dan memperlihatkannya kepada kita melalui lensa kameranya. Karya-karya Gabriella Clare Marino di Unsplash sangat beragam. Mulai dari pemandangan alam yang menakjubkan, potret manusia yang penuh emosi, hingga objek-objek sehari-hari yang diabadikan dengan begitu indah. Setiap gambar yang ia hasilkan memiliki komposisi yang sempurna, pencahayaan yang tepat, dan detail yang begitu tajam. Menggunakan gambar-gambar dari Gabriella Clare Marino dalam konten kita akan memberikan sentuhan visual yang menarik dan mengesankan. Kualitas gambar yang tinggi dan keindahan yang terpancar dari setiap jepretannya akan membuat konten kita menjadi lebih menarik dan profesional. Namun, dalam menggunakan gambar-gambar dari Unsplash, penting bagi kita untuk menghormati hak cipta yang dimiliki oleh para fotografer. Meskipun gambar-gambar di Unsplash dapat digunakan secara gratis, tetapi tetap diperlukan atribusi yang tepat kepada pemilik gambar. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menjaga integritas karya para fotografer dan memberikan penghargaan yang layak atas karya mereka. Jadi, mari kita manfaatkan keindahan dan kualitas gambar-gambar dari Gabriella Clare Marino di Unsplash untuk mempercantik konten kita. Dengan begitu, konten kita akan lebih menarik, profesional, dan tentunya memberikan pengalaman visual yang luar biasa bagi para pembaca atau pengunjung kita.

Kucing-kucing itu dengan cepat menambah porsi makan mereka, yang mengakibatkan peningkatan berat badan.

Tidak heran jika berat badan mereka naik. Ketika kucing makan lebih banyak dan menjadi lebih besar, kadar lemak dalam tubuh mereka meningkat dan kemampuan mereka dalam mencerna nutrisi menjadi kurang efisien.

Menurut penjelasan Kelly Swanson, ketika tubuh menerima makanan dalam jumlah yang lebih sedikit, tubuh akan lebih efisien dalam menyerap nutrisi. Namun, ketika jumlah makanan meningkat, makanan akan melewati sistem pencernaan lebih cepat dan akibatnya, nutrisi yang dapat diserap dalam proses tersebut menjadi lebih sedikit.

Selain itu, ketika kucing makan lebih banyak, mereka juga menghasilkan lebih banyak kotoran dan tinja yang lebih asam. Ini menunjukkan bahwa makanan tidak dicerna dengan baik oleh tubuh mereka.

"Pada manusia, pH tinja yang rendah menunjukkan penyerapan karbohidrat dan lemak yang buruk. Temuan kami sejalan dengan ini, karena penurunan pH tinja terkait dengan asupan makanan yang lebih tinggi dan penurunan daya cerna," jelas Kelly Swanson.


Perubahan Mikrobioma Usus Kucing

Kucing - Vania
Gambar Kucing yang Mengagumkan di Unsplash Situs Unsplash, tempat para fotografer berbakat membagikan karya mereka, menyajikan ilustrasi kucing yang luar biasa. Salah satu foto menarik yang diunggah oleh Dietmasr Ludmann, seorang fotografer handal, berhasil menarik perhatian kami. Dalam ilustrasi ini, kita dapat melihat seekor kucing yang begitu memesona. Kucing berbulu lebat dengan warna cokelat kehitaman ini sedang duduk dengan anggun di atas lantai kayu. Mata hijau cerahnya memancarkan kecerdasan dan keanggunan yang tidak dapat disangkal. Ekspresi wajahnya yang tenang dan sedikit misterius menambah pesona yang memikat. Tidak hanya itu, pencahayaan yang sempurna dalam foto ini juga menambah keindahan kucing tersebut. Cahaya yang memancar dari balik jendela memberikan sentuhan magis pada bulu-bulunya yang berkilauan. Kombinasi antara warna cokelat dan cahaya yang hangat menciptakan suasana yang begitu nyaman dan menenangkan. Ilustrasi kucing ini benar-benar memukau kita dengan keanggunan dan pesonanya. Tidak heran jika foto ini mendapatkan banyak apresiasi dari pengguna Unsplash. Kucing yang terekam dalam foto ini benar-benar menjadi model yang sempurna, menunjukkan betapa indahnya dunia hewan peliharaan. Dengan melihat ilustrasi ini, kita dapat merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang dihadirkan oleh kehadiran seekor kucing. Kucing-kucing memang memiliki daya tarik yang unik dan mampu membuat hati kita meleleh.

Para peneliti menemukan perbedaan menarik dalam jenis mikroba yang ada di usus kucing sebelum dan setelah mereka diberi makanan sepuasnya selama 18 minggu. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa waktu yang diperlukan makanan untuk melewati saluran pencernaan kucing berkurang sekitar 25 persen seiring dengan bertambahnya berat badannya.

Menurut Kelly Swanson, penemuan ini sangat menarik karena perubahan dalam waktu pencernaan makanan ini mungkin menjadi alasan di balik perubahan mikroba di tinja kucing.

Ternyata, ada perubahan khusus dalam mikrobioma kucing yang tidak sama dengan perubahan yang biasanya terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi situasi ini selain dari berat badan.

Memahami perubahan dalam metabolisme dan pencernaan yang terjadi akibat obesitas pada kucing dapat membantu kita dalam mencegah dan mengatasi masalah ini.

Tim peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam tentang hubungan antara perubahan dalam mikrobioma usus dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan begitu, kita dapat lebih memahami bagaimana kesehatan usus kucing dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.


Strategi Efektif Kelola Berat Badan Kucing

Lasagna, kucing gemuk yang ditinggalkan pemiliknya
Ada seorang kucing gemuk yang sangat menggemaskan, dan kegemukannya itu membuatnya terlihat seperti bantal berjalan! Kucing tersebut terkenal di Twitter dengan akun @AACTPhilly. Setiap kali pemiliknya mengunggah foto kucing gemuk tersebut, ribuan orang langsung terpesona dengan kegemukannya yang menggemaskan. Kucing tersebut memiliki bulu yang lembut dan berwarna belang-belang hitam putih, yang semakin menambah pesonanya. Wajahnya yang bulat dan mata yang besar membuatnya terlihat seperti boneka hidup. Setiap kali kucing gemuk ini berjalan, tubuhnya yang besar dan gemuk itu terlihat bergoyang-goyang, seakan-akan dia sedang menari dengan riangnya. Tidak hanya penampilannya yang menggemaskan, kucing gemuk ini juga memiliki kepribadian yang menyenangkan. Dia sangat suka bermain dan berinteraksi dengan manusia. Ketika seseorang mengelus-elus perutnya yang gemuk, kucing ini akan pura-pura marah dan menggoyangkan ekornya dengan lincah. Namun, jangan salah sangka, dia hanya bermain-main semata dan sangat menyukai perhatian yang diberikan kepadanya. Tidak heran jika akun Twitter @AACTPhilly yang membagikan ilustrasi kucing gemuk ini menjadi viral di kalangan penggemar kucing. Orang-orang terpesona dengan kegemukan dan kepolosan kucing tersebut. Beberapa orang bahkan berharap dapat memelihara kucing yang serupa, agar bisa merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang ditawarkan oleh kucing gemuk ini. Kucing gemuk/Twitter @AACTPhilly adalah contoh nyata bahwa kegemukan tidak selalu buruk. Dalam kasus kucing ini, kegemukan justru menambah pesonanya dan membuatnya semakin menarik. Kucing gemuk ini mengajarkan kita untuk menerima diri sendiri apa adanya, dan bahwa keunikan kita adalah hal yang indah.

Dalam penelitian terbarunya, Swanson bersama dengan tim peneliti lainnya telah menemukan cara yang aman untuk membantu kucing menurunkan berat badan dan lemaknya. Mereka menemukan bahwa membatasi jumlah makanan yang diberikan kepada kucing dapat memiliki efek positif dalam mencapai tujuan tersebut.

Setelah menyelesaikan penelitian peningkatan berat badan, 11 kucing yang terlibat dalam studi tersebut mengikuti diet yang terbatas. Hasilnya, mereka berhasil kembali ke berat badan awal mereka dengan aman.

Namun, memberikan makanan sesuai kebutuhan saja tidaklah cukup. Para peneliti juga menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental bersama dengan waktu makan. Salah satu cara yang disarankan adalah membagi makanan ke dalam porsi kecil dan meletakkannya di lokasi yang berbeda. Hal ini akan mendorong kucing untuk bergerak dan mencari makanan.

Selain itu, pemilik juga dapat melemparkan makanan agar kucing harus bergerak untuk mendapatkannya, atau menggunakan teka-teki makanan yang akan membuat kucing berpikir dan aktif.

Meskipun kucing sering terlihat cerdas dan lebih suka mandiri, penelitian ini membuktikan bahwa mereka juga bisa hidup lebih sehat dan bahagia dengan bantuan dan perhatian yang tepat dari kita.

Jadi, jangan ragu untuk memberikan perhatian ekstra kepada kucing kesayangan Anda. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Animal Science, sehingga dapat dipercaya dan dijadikan panduan bagi pemilik kucing yang ingin menjaga kesehatan dan kebahagiaan hewan peliharaan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya