Anak Belajar Dua Bahasa atau Lebih, Apa Manfaatnya?

Anak-anak yang diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu bisa menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata ketika menyampaikan penjelasan.

oleh Tim Health diperbarui 22 Agu 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar
Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - h Mengajarkan anak lebih dari satu bahasa mendatangan beberapa manfaat, seperti disampaikan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR dr Rini Sekartini Sp. A(K).

Menurutnya, ada manfaat bagi anak belajar bahasa. Anak-anak yang diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu bisa menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata ketika menyampaikan penjelasan.

"Kadang-kadang anak lebih peka, misalnya ada beberapa kata bahasa Indonesia jadi panjang lebih dari tiga kata, tapi kalau bahasa Inggris hanya satu kata saja sudah bisa menjelaskan keseluruhannya," katanya dalam acara diskusi daring tentang plus minus mengajarkan bilingual pada anak di Jakarta, Selasa, dilansir ANTARA.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan, anak yang menguasai lebih dari satu bahasa juga biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.

"​​​​​Kalau banyak mengetahui bahasa mungkin menjadi lebih banyak teman, nantinya dalam berkomunikasi lebih baik, dapat pekerjaan yang lebih bagus dan bisa bekerja di berbagai tempat, dan mungkin bisa lebih mengembangkan kemampuan kognitif maupun kemampuan sosialnya," katanya. 

Kemampuan bilingual, jelas Rini, ada yang disebut bilingual dini karena orangtua langsung mengajarkan dua bahasa sejak lahir dan bilingual sekuensial jika anak menggunakan bahasa asing dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

 

 

Metode One Person One Language

Orangtua yang hendak mengajarkan dua bahasa atau lebih pada anak, menurutnya perlu memahami dan menguasai bahasa-bahasa yang akan diajarkan agar bisa melakukan komunikasi dua arah menggunakan bahasa-bahasa tersebut.

Orangtua juga bisa menerapkan metode one person one language untuk mengajarkan lebih dari satu bahasa kepada anak sejak dini. Dalam hal ini, masing-masing orangtua sesuai dengan penguasaan bahasanya menggunakan bahasa yang berbeda saat berkomunikasi dengan anak.

 

Belajar Lebih dari Satu Bahasa Bisa Bikin Anak Bingung

Selain bermanfaat, Rini mengatakan, mengajarkan lebih dari satu bahasa sekaligus pada anak bisa menimbulkan kebingungan yang membuat anak mencampur penggunaan dua bahasa dalam satu kalimat ketika berkomunikasi.

"Anak-anak kadang-kadang lupa menjawab harus dalam bahasa Inggris yang dia ingat atau dalam bahasa Indonesia. Jadi, dia mencampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," katanya.

Di samping itu, menurut dia, anak-anak dengan monolingual dinilai lebih mudah mendeskripsikan objek, menyampaikan penjelasan, dan menghentikan pembicaraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya