Susu Ikan Jadi Alternatif Susu Sapi untuk Program Makan Gratis Prabowo, Pakar Ngomong Begini

Susu Ikan, Apa Benar Jadi Alternatif Susu Sapi untuk Program Makan Gratis?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Sep 2024, 18:36 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 18:11 WIB
Warga Berburu Pangan Murah di RPTRA
Ramai soal susu ikan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Susu ikan tengah jadi bahasan usai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food mengatakan tengah mengkaji susu tersebut sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan susu dalam 'Program Makan Bergizi Gratis' yang diusung pemerintahan selanjutnya.

Apakah Ada Susu Ikan?

Doktor Bidang Biokimia Susu yang juga dosen Fakultas Peternakan IPB, Epi Taufik, mengatakan, selama ini belum pernah mendengar istilah tersebut. "Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan," kata Epi dalam pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Senin, 9 September 2024.

Epi juga mempertanyakan soal palatabilitas bila mengonsumsi susu ikan. "Palatabilitas itu adalah orang yang mengonsumsi suka/bisa memakan/meminumnya enggak? Kalau jus atau susu kedelai, oat, almond banyak di dunia," tambahnya.

Mengenai pengembangan susu ikan sebagai inovasi teknologi, Epi mempersilakan. Namun, dia menyarankan tidak mengaitkan dengan program susu gratis. "School milk program di mana mana di dunia, ya, susu sapi atau susu hewan," kata Epi.

Susu Ikan Itu Apa

Susu ikan adalah mungkin berasal dari pemrosesan ekstrak protein ikan. Namun, Epi mengatakan bahwa susu ikan tidak termasuk kategori susu menurut definisi standar.

Bila merujuk CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang keluar normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi darinya. Hasil perahan untuk dikonsumsi sebagai susu cair atau untuk diproses lebih lanjut.

Bila mengikuti CODEX, susu itu berasal dari perahan dari hewan mamalia, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta dan lainnya tanpa adanya campuran bahan lain.

"Sehingga, istilah 'susu' pada produk-produk tersebut seharusnya dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan secara ilmiah atau regulasi," kata Epi dalam pesan tertulis.

Sehingga, susu ikan kata Epi lebih tepat jika disebut sebagai minuman protein yang diproses dari bahan selain hewan mamalia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menilik Kandungan Gizi Susu Ikan

Protein

Epi mengatakan bahwa susu ikan yang diekstrak dari protein ikan bisa mengandung kadar protein yang tinggi. Namun, kandungan dan kualitas asam aminonya bisa bervariasi tergantung pada proses pembuatannya.

Susu ikan tidak sepopuler dari segi kandungan protein karena tekstur dan cita rasa (amis) yang berbeda dengan susu hewan.

Kandungan Lemak

Sementara itu, soal kandungan lemak dalam susu ikan ternyata mengandung asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.

"Namun, konsentrasi omega-3 dan rasanya yang khas bisa membuatnya kurang diminati untuk konsumsi harian," kata Epi.

 


Kandungan Kalsium dalam Susu Ikan

Ilustrasi susu
Ilustrasi susu. (Image by Freepik)

Epi juga menyinggung soal kandungan mineral dalam susu ikan. Dia mengatakan bahwa terdapat beberapa mineral penting yang terdapat dalam susu ikan namun tidak secara khusus menawarkan keunggulan kalsium yang tinggi seperti susu hewan.

Sementara itu, susu hewan misalnya susu sapi mengandung kalsium yang tinggi. Dalam 100 ml susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium.

Lalu, susu yang berasal dari hewan mamalia juga kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang berperan penting dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan.

Kandungan Vitamin

Epi Taufik mengutarakan bahwa susu ikan bisa menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon.

"Tetapi ketersediaan dan keefektifan vitamin ini dapat bervariasi tergantung proses produksinya," kata koordinator mata kuliah inovasi teknologi susu di Fakultas Peternakan IPB ini.

Lalu, bagi orang yang punya alergi terhadap laktosa, maka susu ikan bisa menjadi alternatif. Namun, perlu diingat bahwa masih jarang digunakan sebagai alternatif susu utama dalam pola konsumsi harian seperti disampaikan Epi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya