Sego Cawuk, Menu Sarapan Favorit Warga Banyuwangi yang Kaya Gizi

Sego cawuk atau nasi cawuk, salah satu kuliner khas Banyuwangi yang cocok untuk sarapan selain itu juga beragam gizinya mulai dari protein hingga serat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Nov 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 07:00 WIB
Sego cawuk atau nasi cawuk, salah satu kuliner khas Banyuwangi yang cocok untuk sarapan selain itu juga beragam gizinya mulai dari protein hingga serat. (Dok Danone)
Sego cawuk atau nasi cawuk, salah satu kuliner khas Banyuwangi yang cocok untuk sarapan selain itu juga beragam gizinya mulai dari protein hingga serat. (Dok Danone)

Liputan6.com, Banyuwangi Banyuwangi, kabupaten paling ujung di Pulau Jawa ini memiliki kuliner khas yang beragam salah satunya adalah sego cawuk atau nasi cawuk. Bukan cuma enak, sego cawuk juga kaya nutrisi mulai dari protein hingga serat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Dalam sajian sego cawuk terdapat kuah segar gurih berisi tahu, lalu ada potongan telur dengan kuah serta potongan ikan. Ditambah lagi dengan daun semanggi serta parutan kelapa mirip urap dengan rasa agak sedikit pedas ditambah dengan nasi yang membuat makan terasa nikmat.

Menurut pakar keamanan pangan dan nutrisi Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman menu ini termasuk lengkap. Dimana terdapat sumber protein yang beragam dari ikan dan telur serta protein nabati dari tahu.

Lalu, sumber serat bisa didapatkan dari daun semanggi yang segar. "Lalapan daun semanggi, tingkat antioksidan tinggi," kata Ahmad.

Antioksidan senyawa yang mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas.

Bagaimana dengan sumber lemak sehat? Hal itu terkandung dalam ikan.

Sego Cawuk Cocok untuk Menu Anak 

Ahmad juga mengatakan bahwa menu sego cawuk ini juga cocok untuk anak untuk mencegah anemia dan stunting.

"Kalau untuk anak ya tinggal disingkirkan saja rasa pedas atau cabainya ya," tutur Ahmad ditemui dalam acara Jelajah Gizi 2024 bersama Danone di Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa, 5 November 2024.

 

Sumber Daya Alam Banyuwangi Kaya, Modal untuk Zero Stunting

Mencicip pangan lokal khas Banyuwangi dalam Jelajah Gizi 2024 bersama Danone.
Mencicip pangan lokal khas Banyuwangi dalam Jelajah Gizi 2024 bersama Danone.

Berdasarkan data terbaru 2024, angka stunting di Banyuwangi sekarang ada pada dua ribuan anak. Sementara beberapa waktu lalu sempat di angka 4 ribu kasus stunting. 

Menurut Ahmad, sumber daya pangan lokal yang luar biasa di Banyuwangi merupakan aspek penting yang mendukung Banyuwangi bisa menurunkan angka stunting.

"Saya tidak heran Banyuwangi bisa menurunkan angka stunting karena sumber daya lokal sanga luar biasa," katanya.

Ada banyak sumber protein hewani di sini baik dari ternak terutama perikanan. Ahmad mengatakan bahwa ikan merupakan sumber asam lemak esensial yang penting bagi tumbuh kembang.

Lalu, ragam sayuran juga berlimpah. "Kehadiran sayuran dalam makanan itu juga membantu meningkatkan imunitas tubuh kan," katanya. 

Kekayaan dan Potensi Pangan Lokal Banyuwangi

 

Danone kembali berbagi edukasi masyarakat tentang akses nutrisi lewat pangan lokal dalam Jelajah Gizi 2024 di Banyuwangi. Wilayah ini memiliki sumber daya pertanian yang baik juga perikanan laut yang kaya sehingga memiliki pangan lokal yang menarik. 

Lewat program yang digelar di Banyuwangi, Danone berharap bisa mengedukasi seputar kekayaan dan potensi pangan lokal.

"Program ini kami harapkan dapat mengedukasi masyarakat bahwa nutrisi harian anak dan keluarga dapat kita penuhi lewat pangan lokal yangterjangkau juga mudah kita temukan di lingkungan sekitar," kata Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya