Ternyata, Nasi Padang dan Warteg Bisa Jadi Pilihan Diet Sehat untuk Cegah Kolesterol dan Diabetes

Nasi Padang dan warteg bisa jadi pilihan makan sehat untuk cegah kolesterol dan diabetes. Pilih porsi tepat dan lauk yang sehat seperti ayam bakar, ikan bakar, dan sayuran segar.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 14 Nov 2024, 17:33 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 17:33 WIB
Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pola makan yang sehat adalah kunci untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah berbagai penyakit kronis, seperti diabetes dan kolesterol tinggi. Namun, seringkali orang mengira bahwa makanan sehat itu mahal dan sulit didapat.

Padahal, menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK, kamu bisa menikmati makanan sehat yang terjangkau dan lezat, seperti yang ada di nasi Padang dan warteg, untuk mendukung kesehatan jangka panjang.

Dia, menjelaskan, salah satu prinsip penting dalam pola makan sehat adalah mindful eating, yaitu makan dengan kesadaran. Artinya, kita perlu tahu apa yang kita makan dan minum.

Misalnya, kebiasaan mengonsumsi minuman manis seperti boba dan kopi susu bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. Minuman tersebut mengandung karbohidrat, lemak, dan gula yang tinggi kalori.

Jika dikonsumsi berlebihan, energi berlebih ini akan disimpan dalam bentuk lemak, yang bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan kolesterol tinggi, serta berisiko memicu penyakit metabolik, termasuk diabetes tipe 2.

Apakah Makanan Sehat Itu Harus Mahal?

Namun, bukan berarti kamu harus menghindari makanan lezat yang kita sukai. Christopher memberikan contoh bagaimana nasi Padang dan warteg bisa menjadi pilihan yang sehat jika dipilih dengan bijak.

"Makanan sehat tidak harus mahal. Di warung Padang, misalnya, kita bisa memilih nasi secukupnya, ditambah dengan sumber protein seperti ayam bakar atau ikan bakar, serta sayuran," kata Cristopher dalam diskusi 'DiabetaCare Inisiasi Kampanye Gerakan Sadar Diabetes (GESIT)' pada Kamis, 14 November 2024. 

Dengan anggaran sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000, kamu bisa mendapatkan makan siang bergizi yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga menyehatkan.

 

Apakah Nasi Padang Sehat?

Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Penting untuk mengingat bahwa nasi Padang dan warteg bukan hanya soal lauk berlemak atau santan. Jika dipilih dengan tepat, kamu bisa menikmati kombinasi makanan yang bergizi.

Misalnya, pilih nasi putih dalam porsi kecil, tambahkan sayuran segar, dan pilih lauk yang lebih sehat seperti ayam bakar atau ikan bakar.

Dia, mengatakan, hindari  konsumsi terlalu banyak santan atau gorengan yang dapat meningkatkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Dengan porsi yang tepat, makanan ini bisa menjadi pilihan sehat yang mendukung metabolisme tubuh.

 

Apa Perbedaan Penderita Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?

Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Pilih nasi Padang atau warteg untuk makan sehat yang terjangkau. Porsi yang pas dengan lauk sehat seperti ikan bakar dan sayuran dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan diabetes (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Selain itu, Christopher menjelaskan perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin, sering kali akibat faktor genetik atau kerusakan sel pankreas.

Sebaliknya, diabetes tipe 2 lebih sering terkait dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan manis berlebihan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

"Orang yang obesitas berisiko lebih tinggi mengalami gangguan insulin, yang pada akhirnya dapat memicu diabetes tipe 2," ujarnya.

Dalam mengelola diabetes, Christopher menekankan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Menghindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, serta rutin berolahraga, adalah langkah-langkah penting dalam mencegah dan mengelola diabetes.

Dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya pola makan sehat, kita bisa menjaga keseimbangan metabolisme tubuh dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Oleh karena itu, Christopher mengingatkan agar kita lebih bijak dalam memilih makanan, tidak hanya untuk menikmati rasa, tetapi juga untuk mendukung kesehatan jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya