Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Durian? Dengarin Kata Pakar Kalau Nggak Mau Kumat!

Penderita asam urat disarankan menghindari durian karena kandungan gula dan alkoholnya dapat memicu kambuhnya penyakit. Ahli gizi menjelaskan dampak buruk durian bagi kesehatan asam urat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Jan 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 13:16 WIB
Konsumsi buah alami yang beragam setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan memperbaiki kualitas hidup berkat kandungan gizi yang melimpah (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Durian, meski lezat, tidak aman bagi penderita asam urat. Kandungan gula dan alkoholnya bisa memperburuk kondisi. Pilih buah yang lebih aman dan rendah purin untuk menjaga kesehatan. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Durian, si 'Buah Surga' dengan aroma khas dan rasa manis legit, memang menggoda banyak orang. Namun, bagi penderita asam urat, buah ini sebaiknya dihindari. Penderita asam urat disarankan untuk menjauhi durian karena kandungan gula yang tinggi dalam buah ini dapat memicu kambuhnya asam urat.

Bahkan, pada beberapa orang, konsumsi durian bisa memperburuk kondisi yang sudah ada. Guru Besar bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB, Ali Khomsan, menjelaskan bahwa durian merupakan pangan nabati dengan kadar lemak yang relatif tinggi.

Oleh sebab itu, bukan hanya penderita asam urat yang perlu waspada, tetapi juga orang yang kelebihan berat badan.

"Pasien asam urat wajib berpikir dua kali apabila ingin icip-icip buah durian, karena ada kandungan seperti alkohol pada durian yang membuat penyakit asam urat jadi mudah kambuh," ujar Ali Khomsan seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Durian Disebut-sebut Tinggi Kolesterol, Emang Iya?

Senada dengan Ali Khomsan, Ahli Gizi Rita Ramayulis juga menegaskan bahwa penderita asam urat termasuk dalam tiga kategori orang yang sebaiknya menghindari buah durian, bersama penderita diabetes dan hipertrigliserida.

Larangan makan durian pada orang dengan asam urat tinggi disebabkan oleh adanya kandungan alkohol dalam buah itu. "Alkohol itu sendiri akan membuat terjadinya penumpukan purin dalam tubuh," ujar Rita dalam sebuah kesempatan pada tahun 2019.

Purin adalah senyawa yang ketika dipecah dalam tubuh akan menghasilkan asam urat. Jika kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi, risiko serangan nyeri sendi yang menyiksa bisa meningkat.

Buah Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat?

Apel kaya serat dan polifenol yang dapat menurunkan kolesterol jahat dan mendukung kesehatan jantung. Penelitian ilmiah menunjukkan manfaat konsumsi apel dalam menjaga profil lipid yang sehat. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Penderita asam urat sebaiknya menghindari buah tinggi fruktosa seperti durian, apel, pir, mangga, semangka, dan buah kering, serta jus buah dan minuman manis yang dapat memperburuk gejalanya. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Selain durian, penderita asam urat juga perlu waspada terhadap konsumsi buah yang tinggi fruktosa. Fruktosa, jenis gula alami, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Fruktosa banyak ditemukan pada makanan tertentu dan sering ditambahkan dalam produk sebagai sirup jagung fruktosa tinggi. Menghindari atau membatasi makanan tinggi fruktosa dapat membantu mengurangi gejala asam urat.

Jus buah dan minuman manis telah dikaitkan dengan hiperurisemia dan asam urat. Beberapa buah mengandung fruktosa tinggi, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pengaruhnya.

Untuk penderita asam urat, berikut tips yang bisa membantu seperti dikutip dari Verywell Health pada Kamis, 30 Januari 2025:

  • Hindari atau batasi konsumsi jus buah.
  • Batasi buah tinggi fruktosa seperti apel, pir, mangga, buah ara, semangka, dan buah kering.
  • Perhatikan pengaruh perubahan pola makan terhadap gejala asam urat Anda.

Buah Apa yang Bisa Dimakan untuk Penderita Asam Urat?

Buah Alami vs Jerawat: Mana yang Lebih Ampuh Atasi Bekasnya? Cari tahu buah alami yang efektif dalam meredakan jerawat dan menghilangkan bekasnya secara alami. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi buah rendah purin, seperti ceri, yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat, mengurangi peradangan, dan mencegah serangan di masa depan. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Penderita asam urat disarankan memilih buah rendah purin untuk membantu menurunkan kadar asam urat. Berikut adalah buah yang baik dikonsumsi:

1. Ceri

Ceri, khususnya jenis asam seperti Montmorency, dikenal efektif dalam mengelola asam urat. Kandungan antosianin yang memberi warna merah pada ceri memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Penelitian menunjukkan ceri dapat menurunkan kadar asam urat, mengurangi peradangan, dan mencegah serangan asam urat, seperti dikutip dari Verywell Health. 

Konsumsi yang disarankan adalah ½ cangkir ceri segar atau satu cangkir jus ceri per hari. Untuk suplemen ekstrak ceri, ikuti dosis yang tertera pada label produk.

2. Buah yang Kaya Vitamin C

Vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan, dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Sebuah studi pada 2009 yang melibatkan hampir 47.000 pria selama 20 tahun menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko asam urat hingga 45 persen pada mereka yang mengonsumsi 1.500 mg atau lebih per hari.

Sementara itu, analisis tahun 2011 dari 13 uji klinis menemukan bahwa suplementasi vitamin C 500 mg per hari selama 30 hari dapat sedikit menurunkan kadar asam urat serum, meskipun perlu penelitian lebih lanjut.

Makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, kiwi, stroberi, blewah, paprika manis, sayuran cruciferous seperti brokoli dan kembang kol, kentang panggang, serta tomat, dapat membantu mengelola kadar asam urat.

Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami batu ginjal, terutama batu kalsium oksalat, sebaiknya menghindari konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi secara rutin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya