Diplomasi Durian ala Malaysia ke Korea Selatan, Tawarkan Paket Wisata Spesial Berbasis Si Raja Buah

Liputan6.com, Jakarta - Durian, raja buah dari Asia Tenggara, dimanfaatkan Malaysia sebagai alat diplomasi mereka ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan. Kedutaan Besar Malaysia di Seoul pun menggelar acara khusus bertajuk Diplomasi Durian pertama pada Rabu, 12 Februari 2025.

Acara tersebut memanfaatkan durian berkualitas untuk meningkatkan ekspor durian sekaligus mempromosikan diplomasi budaya. Sebagai bagian dari program tersebut, para undangan diperkenalkan dengan durian. Duta Besar Malaysia untuk Korea Selatan, Mohd Zamruni Khalid menggambarkannya sebagai raja buah dan menekankan signifikansinya di luar sekadar kelezatan.

"Durian memiliki tempat khusus di hati banyak orang Malaysia. Ini adalah buah yang membangkitkan nostalgia, kebanggaan, dan rasa kebersamaan," katanya, dikutip dari Korea Times, Jumat, 14 Februari 2025. "Ini adalah simbol warisan kita, bukti keunggulan pertanian kita, dan jembatan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai budaya."

Khalid menyoroti aspek komunal dari konsumsi durian di Malaysia. Masyarakat dari semua lapisan biasanya berkumpul di warung pinggir jalan untuk menikmati buah tersebut bersama teman dan keluarga. Ia mencatat bahwa tradisi budaya ini selaras dengan misi program yang lebih luas untuk memupuk saling pengertian dan memperkuat hubungan bilateral antara Korea dan Malaysia.

"Dengan memperkenalkan durian ke Republik Korea, kita tidak hanya mempromosikan pertanian Malaysia tetapi juga menciptakan peluang untuk kolaborasi di bidang-bidang seperti teknologi pangan, pariwisata, dan pembangunan berkelanjutan," katanya. "Inisiatif ini adalah tentang memupuk saling pengertian, menciptakan peluang baru untuk perdagangan, dan memperdalam pertukaran budaya antara Malaysia dan Republik Korea."

Khalid percaya diri akan durian negaranya. Ia menyebut Malaysia menjadi salah satu dari eksportir terbesar durian ke Tiongkok, bersama dengan Thailand, Vietnam, dan Filipina dengan berat 1,56 juta ton, bernilai USD7 miliar pada 2024.

"Mungkin ada lebih banyak orang yang menyukai durian daripada yang kita kira," katanya. "Lagipula, durian menawarkan 30 variasi berbeda, memberi konsumen pilihan yang sesuai dengan preferensi mereka."

Di antara variasi tersebut, durian Musang King, varietas premium Malaysia, disorot karena teksturnya yang kaya dan lembut. Khalid menekankan permintaan dan fleksibilitasnya yang terus meningkat, mencatat bahwa di luar dikonsumsi segar, durian dapat dibekukan atau diproses menjadi berbagai produk.

"Di Tiongkok, misalnya, pizza rasa durian dengan keju manis tersedia di Pizza Hut di seluruh negeri. Garis produk perlahan berkembang untuk menyertakan burger durian dan bahkan ayam rasa durian," katanya.

"Saat kita memulai perjalanan yang menyenangkan ini bersama, mari kita ingat bahwa diplomasi bukan hanya tentang keterlibatan formal dan pertemuan tingkat tinggi," katanya. "Ini juga tentang kegembiraan sederhana berbagi makanan, bertukar cerita, dan membangun koneksi. Hari ini, mari durian menjadi simbol komitmen kita bersama untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih kolaboratif."

Malaysia, sambung dia, juga mengembangkan serangkaian paket wisata yang berfokus pada durian, yang ditujukan untuk wisatawan yang ingin menjelajahi warisan pertanian dan kuliner negara tersebut. Paket wisata itu menawarkan pengunjung kesempatan untuk merasakan budidaya durian langsung, mencicipi berbagai varietas durian, dan mempelajari makna budaya buah tersebut.

Paket tersebut sering kali mencakup kunjungan ke kebun durian, sesi mencicipi, dan kegiatan tambahan seperti kelas memasak atau wisata budaya. Wisata durian sangat populer selama musim durian, yang biasanya berlangsung dari Mei hingga Agustus.

"Banyak orang menyukai durian, bahkan sampai-sampai kami di Tourism Malaysia telah menciptakan paket wisata durian khusus," kata Kamilia Halim dari Tourism Malaysia di Seoul. "Kami memiliki 62 paket yang dikembangkan oleh 27 agen perjalanan Malaysia, menawarkan pengalaman seperti kunjungan ke perkebunan durian, kegiatan memetik buah, kelas memasak, dan program homestay."

Wilayah utama penghasil durian di negara tersebut termasuk Pahang di pantai timur Semenanjung Malaysia yang terkenal dengan durian Musang King-nya; Johor di selatan yang dikenal dengan berbagai varietasnya; Penang di barat laut yang terkenal dengan durian Balik Pulau-nya; dan Kelantan di timur laut, produsen Musang King yang sedang berkembang.

Halim juga mencatat popularitas menggabungkan wisata durian dengan kegiatan rekreasi lainnya. "Kami tahu bahwa orang Korea menyukai golf, jadi kami telah menggabungkan tur durian dengan paket golf," katanya. Sebagai contoh, pengunjung dapat menikmati tur durian di Penang dan kemudian bermain golf di resor terdekat.

Indonesia pun memiliki tempat wisata berbasis durian yang dikembangkan di Batu, Malang. Melansir dari beberapa sumber, Durian Fantasi merupakan destinasi agrowisata yang resmi dibuka pada akhir 2024. 

Tempat yang dikenal sebagai Dufan itu menawarkan pengalaman wisata yang unik karena para pengunjung bisa melihat keindahan alam sekaligus budidaya durian. Tentunya konsep ini menarik perhatian pencinta durian yang ingin mendapatkan edukasi, hiburan, serta memahami pelestarian lingkungan.

Selain itu, pengunjung bisa menikmati suasana indah di sekitarnya dan mengenal berbagai jenis durian termasuk varietas lokal, seperti durian montong dan durian bawor. Dekorasi di sekitarnya juga didesain unik dengan ornamen durian.

Tempat ini cocok dikunjungi sebagai destinasi berlibur bersama keluarga atau teman. Tempatnya juga menyediakan area kafe yang bisa dinikmati untuk mencicipi sajian berbagai olahan durian seperti makanan ringan atau minuman.