Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan adalah momen tepat untuk memperbaiki diri dengan memulai kebiasaan baru yang lebih baik dan sehat.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam acara SENERGI bertajuk “Siap-Siap Ramadan: Hati Ready, Jiwa Steady” yang digelar di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Pratikno mengutip teori bahwa anak-anak membutuhkan 21 hari untuk membangun habituasi (pembiasaan/penyesuaian), sementara orang dewasa memerlukan 40 hari.
Advertisement
“Jika kebiasaan baik dilakukan secara konsisten sepanjang Ramadhan dan dilanjutkan setelahnya, maka akan lebih sulit hilang,” kata Pratikno mengutip laman resmi Kemenko PMK, Selasa (25/2/2025).
Dia menambahkan, manusia modern dihadapkan dengan banyak pilihan. Dahulu, pilihan makanan dan aktivitas anak-anak lebih terbatas, sehingga mereka cenderung mengonsumsi makanan sehat dan bermain di luar rumah. Kini, dengan banyaknya opsi yang tidak selalu sehat, edukasi dan pendampingan dari orangtua menjadi sangat penting.
“Kita harus memahami bahwa membangun kebiasaan baru memerlukan konsistensi, edukasi, dan pendampingan. Ramadhan bisa menjadi momentum yang tepat untuk memulai perubahan ini, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam mendampingi generasi mendatang,” ujarnya.
Mengenal Arti Kebiasaan
Melansir Psychology Today, kebiasaan digambarkan sebagai tindakan berulang yang muncul dari beberapa jenis pemicu internal atau eksternal (Robbins & Costa, 2017).
Kebiasaan baik dan buruk berkaitan erat dengan tujuan masing-masing orang. Karena kebiasaan adalah hal-hal yang dilakukan secara teratur, kebiasaan dapat berkontribusi atau menghambat dalam mencapai hal-hal yang ingin dicapai.
“Itulah sebabnya membangun kebiasaan baik dan menghilangkan beberapa kebiasaan buruk sangat penting untuk membangun kehidupan yang ingin dijalani,” kata pakar kesejahteraan Tchiki Davis, Ph.D., mengutip Psychology Today, Selasa (25/2/2025).
Advertisement
Cara Memulai Kebiasaan Baru
Dalam memulai kebiasaan baru yang lebih positif, Tchiki menerangkan bahwa ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yakni:
Bersikaplah Proaktif
Ambil tindakan dan inisiatif untuk memperbaiki situasi diri. Jangan hanya duduk dan menunggu sesuatu terjadi.
Mulailah dengan Memikirkan Tujuan Akhir
Berpikirlah sebelum bertindak. Ketahui tujuan jangka panjang sehingga dapat berupaya mencapainya secara efektif.
Tips Bangun Kebiasaan Baru
Tchiki pun mengutip buku Atomic Habits yang menyarankan lebih banyak tips untuk membangun kebiasaan baik. Berikut beberapa di antaranya:
Gunakan Pengingat
Sebagian orang terkadang lupa bahwa ia tengah membangun kebiasaan baru. Untuk mengingatkan bahwa ada kebiasaan baru yang perlu dijalani, maka alat bantu pengingat dapat digunakan.
Bisa dengan tulisan, sticky note, pengingat di ponsel, dan lain-lain.
Jadikan Menarik
Cobalah untuk menjadikan kebiasaan baru itu sebagai sesuatu yang menyenangkan atau menarik untuk dilakukan.
Jadikan Mudah dan Sederhana
Cobalah untuk menjadikan kebiasaan baru itu sederhana sehingga dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Advertisement
Selanjutnya
Hargai Diri
Temukan cara untuk menghargai diri sendiri karena sudah melakukan kebiasaan baru.
Hindari Melewati Kebiasaan Dua Kali Berturut-turut
Jangan pernah melewatkan suatu kebiasaan dua kali berturut-turut agar kebiasaan baru tersebut dapat tetap berlanjut dengan baik.
Lakukan Terus-menerus
Lakukan kebiasaan baru secara berkelanjutan atau terus-menerus dengan intensitas yang meningkat secara bertahap.
Cara Tumbuh 1 Persen per Hari
Tanamkan dalam pikiran bahwa kebiasaan yang dibangun itu adalah langkah untuk tumbuh atau maju 1 persen per hari.
“Peningkatan sedikit saja setiap hari akan menghasilkan perubahan besar seiring berjalannya waktu,” pungkas Tchiki.
