Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia, di mana salah satu amalan khusus yang hanya bisa dilakukan pada bulan ini adalah sholat tarawih. Meski umumnya dilaksanakan secara berjamaah di masjid, tidak sedikit umat Muslim yang ingin mengetahui tata cara sholat tarawih sendiri di rumah karena berbagai alasan, seperti kondisi kesehatan, jarak ke masjid yang jauh, atau situasi tertentu yang membuat tidak memungkinkan untuk sholat berjamaah. Memahami tata cara sholat tarawih sendiri dengan benar menjadi sangat penting agar ibadah yang dilakukan tetap sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Menjalankan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah atau munfarid sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan pelaksanaan sholat tarawih secara berjamaah. Yang membedakan hanyalah tidak adanya imam yang memimpin sholat dan tentunya bacaan sholat yang semuanya dibaca sendiri tanpa ada yang dijaharkan (dikeraskan) oleh imam. Mengetahui tata cara sholat tarawih sendiri dengan tepat akan membantu umat Muslim tetap bisa mendapatkan keutamaan dan pahala sholat tarawih di bulan Ramadhan meskipun tidak bergabung dengan jamaah di masjid.
Baca Juga
Landasan sholat tarawih sendiri dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jamaah, di mana Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan sholat pada malam bulan Ramadhan. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa siapa saja yang menghidupkan malam Ramadhan dengan sholat karena keimanan dan mengharap ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Ini menjadi bukti bahwa melaksanakan sholat tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri di rumah, memiliki keutamaan yang sangat besar di bulan Ramadhan.
Advertisement
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Jumat (28/3).
Niat dan Dasar Hukum Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang khusus dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Dasar pelaksanaan sholat tarawih dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jamaah, dimana Rasulullah SAW bersabda:
"Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengerjakan shalat pada malam bulan Ramadhan, tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: 'Barangsiapa yang bangun pada malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.'" (HR Jamaah)
Hadits ini menunjukkan bahwa sholat tarawih adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), bukan wajib. Meskipun demikian, keutamaannya sangat besar yaitu pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk melaksanakan sholat tarawih dengan khusyuk dan penuh keimanan.
Niat merupakan aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah, termasuk sholat tarawih. Niat dilakukan di dalam hati, namun bagi yang terbiasa melafalkannya, berikut adalah lafal niat sholat tarawih:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat-tarāwīḥi rak'ataini lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Penting untuk dicatat bahwa sholat tarawih dilaksanakan dua rakaat satu salam, sehingga niat di atas dibaca untuk setiap dua rakaat yang dilakukan. Total rakaat sholat tarawih yang umum dilaksanakan adalah 8 atau 20 rakaat, tergantung pada madzhab atau kebiasaan yang diikuti.
Advertisement
Tata Cara Lengkap Pelaksanaan Sholat Tarawih Sendiri
Untuk melaksanakan sholat tarawih sendiri atau munfarid di rumah, berikut adalah langkah-langkah lengkapnya:
1. Takbiratul Ihram
Setelah niat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan bahu (untuk perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
2. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, membaca doa iftitah sebagaimana dalam sholat pada umumnya.
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat merupakan rukun sholat yang wajib dilakukan.
4. Membaca Surat Pendek dari Al-Quran
Dari malam pertama hingga pertengahan Ramadhan, pada rakaat pertama dianjurkan membaca salah satu dari surat berikut secara berurutan setiap malamnya:
- Surat At-Takatsur (QS. 102)
- Surat Al-'Ashr (QS. 103)
- Surat Al-Fiil (QS. 105)
- Surat Al-Quraisy (QS. 106)
- Surat Al-Ma'un (QS. 107)
- Surat Al-Kautsar (QS. 108)
- Surat Al-Kafirun (QS. 109)
- Surat An-Nasr (QS. 110)
- Surat Al-Lahab (QS. 111)
5. Pada rakaat kedua dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas.
Dari pertengahan hingga akhir Ramadan, pada rakaat pertama banyak umat Islam yang membaca surat Al-Qadr (QS 97), sementara pada rakaat kedua membaca salah satu dari surat yang telah disebutkan di atas secara berurutan setiap malamnya.
6. Rukuk
Setelah membaca surat pendek, lakukan rukuk dengan membaca "Subhaana rabbiyal 'azhiimi wa bihamdih" (3 kali).
7. Itidal
Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamd."
8. Sujud
Bersujud sambil membaca "Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih" (3 kali).
9. Duduk di antara Dua Sujud
Duduk dengan posisi iftirasy (telapak kaki kiri diduduki, kaki kanan ditegakkan) sambil membaca "Rabbighfir lii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa 'aafinii, wa'fu 'annii."
10. Sujud Kedua
Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
11. Berdiri untuk Rakaat Kedua
Bangkit dari sujud dan mengulang gerakan seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
12. Tasyahud Akhir dan Salam
Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
13. Mengulang Sholat Tarawih
Sholat tarawih dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat dengan format dua rakaat satu salam. Jika ingin melaksanakan 20 rakaat, maka dilakukan 10 kali salam.
Pelaksanaan sholat tarawih secara munfarid memiliki kelebihan tersendiri, yaitu bisa lebih khusyuk dan fokus dalam ibadah karena tidak terburu-buru mengikuti imam. Selain itu, kita juga bisa mengatur sendiri kecepatan bacaan dan gerakan sholat sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan kita.
Waktu Pelaksanaan dan Keutamaan Sholat Tarawih
Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah sholat isya hingga sebelum terbit fajar (waktu subuh). Meskipun demikian, waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tarawih adalah segera setelah sholat isya, sebagaimana yang biasa dilakukan di masjid-masjid.
Berdasarkan literatur yang ada, waktu sholat tarawih dapat dilaksanakan sepanjang malam setelah isya. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam yang ingin melaksanakan sholat tarawih sendiri di rumah untuk memilih waktu yang paling tepat sesuai dengan kondisi dan keadaan masing-masing.
Keutamaan melaksanakan sholat tarawih sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشَرَةَ رَكْعَةً
Artinya: "Rasulullah SAW tidak pernah menambah shalat sunnahnya pada waktu malam, baik ketika bulan Ramadhan maupun lainnya, lebih dari sebelas rakaat." (HR Jama'ah selain Tirmidzi).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan sholat malam (termasuk tarawih) sebanyak 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Meskipun demikian, banyak ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat sholat tarawih boleh lebih dari itu, yaitu 20 rakaat, sesuai dengan praktek sahabat Umar bin Khattab RA.
Advertisement
Doa Setelah Sholat Tarawih dan Sholat Witir
Setelah menyelesaikan sholat tarawih, dianjurkan untuk membaca doa. Berikut adalah doa yang biasa dibaca setelah sholat tarawih:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا وَالِدَيْنَا وَعَنْ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ والْمُسْلِمَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allahumma inná nas-aluka ridhaka wal jannata wa na'ūdzu bika min sakhathika wan nári, Allahumma innaka 'afuwwun karimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annå wa walidaina wa 'an jami'il muslimina wal muslimáti birahmatika ya arhamar rahimina.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau suka ampunan, maka ampunilah kami, dan ampunilah ibu bapak kami, serta semua kaum muslimin dan muslimat dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang."
Setelah sholat tarawih dan doa, dianjurkan untuk melaksanakan sholat witir. Sholat witir adalah sholat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil, biasanya 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat. Namun, yang paling umum dilaksanakan adalah 3 rakaat.
Niat sholat witir adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an ushalliya sunnatal witri tsalatsa raka'aatin lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata cara pelaksanaan sholat witir 3 rakaat dapat dilakukan dengan dua cara:
Dilaksanakan dengan 2 rakaat salam, kemudian 1 rakaat salam (seperti sholat maghrib tapi dibalik).
Dilaksanakan 3 rakaat sekaligus tanpa diselingi tasyahud awal (seperti sholat maghrib).
Pada rakaat terakhir sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa qunut setelah itidal (berdiri dari rukuk). Doa qunut witir yang dibaca adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Allahummahdini fiman hadayt, wa 'afini fiman 'afayt, wa tawallani fiman tawallayt, wa barik li fima a'tayt, wa qini syarra ma qadayt, fa innaka taqdi wa la yuqda 'alayk, wa innahu la yadzillu man walayt, tabarakta rabbana wa ta'alayt.
Artinya: "Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tunjuki, berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin, berilah keberkahan pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan tidak ada yang menghukum Engkau, sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau tolong, Maha Suci Engkau ya Tuhan kami dan Maha Tinggi."
Melaksanakan sholat tarawih sendiri di rumah merupakan alternatif yang sah dan tetap memiliki keutamaan yang besar di bulan Ramadhan. Dengan memahami tata cara yang benar dan mengamalkannya dengan penuh kekhusyukan, kita dapat memperoleh manfaat spiritual yang sama seperti ketika melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid.
