Anak Indonesia Harus Merdeka, Tak Boleh Sulit Sekolah

Memeringati hari anak nasional yang jatuh hari ini, Psikolog Tika Bisono mengungkapkan bahwa masalah pendidikan harusnya menjadi prioritas.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Jul 2013, 11:54 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2013, 11:54 WIB
anak-nasional-130723b.jpg
Memeringati hari anak nasional yang jatuh hari ini, Psikolog Tika Bisono mengungkapkan bahwa masalah pendidikan harusnya menjadi prioritas. Karena hingga saat ini belum semua anak mendapatkan pendidikan yang layak.

Disampaikan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (23/7/2013) Tika menganggap pendidikan dasar itu sangat penting. Sehingga semestinya tidak ada lagi pemberitaan mengenai anak yang susah sekolah baik secara finansial maupun secara akses ke sekolah.

"Saya perhatikan masih ada anak yang pergi ke sekolahnya saja sulit. Mereka harus melewati jembatan gantung berbahaya. Jadi di hari anak ini saya menekankan pendidikan itu nomor satu," ujar Tika.

Menurut Tika, tentu saja hal ini bukan tanggung jawab kementrian pendidikan saja, tapi juga seharusnya menjadi urusan regional seperti dinas pendidikan dan RT (rumah tangga) setempat.

"Anak-anak itu jangan dijadikan budak. Masih banyaknya pengamen anak di jalanan, menandakan kita belum bisa memerdekakan hak anak. Anak itu butuh kasih sayang dan hak mereka untuk dibesarkan dan mendapat pendidikan," jelas Tika.

Selain itu Tika menilai, di hari anak ini ada baiknya anak-anak merayakan kemerdekaannya. "Anak yang merdeka itu bukan berarti melakukan apapun sesuai keinginan anak, tapi secara psikologis anak merdeka itu yang terpenuhi semua kebutuhannya baik dalam mendapatkan kasih sayang ataupun memiliki materi yang cukup".

"Bagi mereka yang sudah merdeka ini. Mungkin ada baiknya untuk bisa berbagi dengan mereka yang belum mendapatkan itu. Dengan begitu, semua anak-anak akan merasa gembira," katanya. (Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya