Bangun di malam hari untuk menjalankan salat tahajud mungkin sulit bagi sebagian umat muslim. Padahal, di samping menambah ibadah serta menghapus dosa, tahajud juga bisa memberikan ketenangan dan menghindarkan diri dari stres dan penyakit.
Sebuah penelitian membuktikan, kedamaian, ketenangan bisa meningkatkan ketahanan tubuh imunologi, mengurangi risiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan.
"Sedangkan stres menyebabkan kita rentan terhadap infeksi, bisa mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastasis," begitu tulisan dari Dr Moh, Sholeh, M.Pd, PNI., dalam buku berjudul Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran yang dikutip Liputan6.com, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Menurutnya, dari kenyataannya terdapat dua kelompok yang melakukan salat tahajud yakni kelompok individu yang sehat dan yang sakit. Namun fakta penelitian, yang menyebutkan mekanisme salat tahajud bisa meningkatkan respons ketahanan tubuh belum terungkap dengan jelas.
"Secara fisiologis pola kehidupan manusia mempunyai irama sirkadian diurnal, namun dengan menjalankan salat tahajud di malam hari berubah menjadi nocturnal. Hal ini akan menyebabkan perubahan behavior dari sistem saraf yang bertujuan menyesuaikan irama sirkadian, yang mempunyai siklus 24 jam terhadap lingkungan," kata Sholeh mengutip Carlson.
"Karena itu, bagi kelompok individu yang sakit setelah menjalankan salat tahajud mungkin berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal beradaptasi terhadap perubahan irama sirkadian".
"Setidaknya, niat yang tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan, kecemasan, persepsi negatif, dan rasa tertekan".
Sementara niat yang ikhlas dalam menjalankan salat tahajud bisa mendatangkan rasa senang, optimis, dan persepsi positif. Dan reaksi positif itu bisa menyebabkan kita terhindari dari stres.
(Mel/*)
Sebuah penelitian membuktikan, kedamaian, ketenangan bisa meningkatkan ketahanan tubuh imunologi, mengurangi risiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan.
"Sedangkan stres menyebabkan kita rentan terhadap infeksi, bisa mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastasis," begitu tulisan dari Dr Moh, Sholeh, M.Pd, PNI., dalam buku berjudul Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran yang dikutip Liputan6.com, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Menurutnya, dari kenyataannya terdapat dua kelompok yang melakukan salat tahajud yakni kelompok individu yang sehat dan yang sakit. Namun fakta penelitian, yang menyebutkan mekanisme salat tahajud bisa meningkatkan respons ketahanan tubuh belum terungkap dengan jelas.
"Secara fisiologis pola kehidupan manusia mempunyai irama sirkadian diurnal, namun dengan menjalankan salat tahajud di malam hari berubah menjadi nocturnal. Hal ini akan menyebabkan perubahan behavior dari sistem saraf yang bertujuan menyesuaikan irama sirkadian, yang mempunyai siklus 24 jam terhadap lingkungan," kata Sholeh mengutip Carlson.
"Karena itu, bagi kelompok individu yang sakit setelah menjalankan salat tahajud mungkin berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal beradaptasi terhadap perubahan irama sirkadian".
"Setidaknya, niat yang tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan, kecemasan, persepsi negatif, dan rasa tertekan".
Sementara niat yang ikhlas dalam menjalankan salat tahajud bisa mendatangkan rasa senang, optimis, dan persepsi positif. Dan reaksi positif itu bisa menyebabkan kita terhindari dari stres.
(Mel/*)