Hipnoterapi Klinis untuk Obati Psikosmatis, Benarkah?

Sakit yang diderita manusa ternyata tidak hanya disebabkan karena faktor dari luar misalnya makanan tapi juga pikiran dan emosi.

oleh Kusmiyati diperbarui 13 Nov 2013, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 18:30 WIB
hipnoterapi-1-131113b.jpg
Sakit yang diderita manusa ternyata tidak hanya disebabkan karena faktor dari luar misalnya makanan. Menurut Ketua Asosiasiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI), Dr. Adi W. Gunawan CCH ada sakit yang disebabkan karena emosi dan pikiran.

Kondisi tersebut lebih banyak dikenal dengan Psikosomatis. "Psikosomatis merupakan kondisi pikiran yang mempengaruhi tubuh. Misalnya kalau ada rasa sakit di badan tapi setelah dicek dokter itu tidak ada masalah, nah itu berarti ada yang salah dari dalam diri," katan Adi menjelaskan.

Menurut Dr. Adi, pikiran berpengaruh sekali pada tubuh. Bila pengaruhnya positif maka tubuh akan sehat begitupun sebaliknya. Penyakit psikosomatis ini disebabkan oleh faktor psikologis yang kemudian menjalar pada tubuh. Dr. Adi menambahkan meurut Ametican College penyakit yang disebabkan faktor psikogenik mencapai angka 90 persen.

"Kasus psikomatis disebabkan oleh beberapa faktor dan itu melibatkan emosi dan pikiran seseorang," ujar Adi. Faktor penyebab penyakit tersebut antara lain motivasi, memori sakit, konflik diri, imprint, sugesti diri, indentifikasi, organ language, dan stres atau emosi negatif.

Penyakit ini menurut dr. Adi dapat dibantu dengan cara hipniterapi klinis. Hipnoterapi klinis adalah teknik terapi yang diterapkan dalam kondisi hipnosisi untuk menjangkau pikiran bawah sadar.

"Tugas hipnoterapis klinis adalah membantu klien masuk ke kondisi rileksasi yang sangat dalam, kemudian melanjutkan menavigasi klien agar dapat menemukan sumber masalah dan membantu menghilangkan psikosomatris,"kata Adi.

Berhasil atau tidaknya menghilangkan penyakit ini Dr. Adi mengatakan semua tergantung klien tersebut. "Jika saat menavigasi klien ada mental blok (penjara mental) di dalam pikirannya maka itu tidak akan berhasil. Semua tergantung dirinya sendiri kalau diizinkan untuk sembuh maka itu sembuh," katanya.

Menurut Dr. Adi seseorang yang mengalami penyakit psikosomatris misalnya stres kemudian memunculkan reaksi sakit perut, demam atau muntah. "Reaksi muntah, demam atau sakit perut muncul jika seseorang itu stres. Karena dalam pikiran bawah sadarnya merasa tidak nyaman atau tidak suka dengan hal yang membuatnya stres," tambahnya. (Mia/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya