Kasus malpraktik yang menimpa Julia Fransiska Makatey (25) yang meninggal saat menjalani operasi Cito Sectio Caesaria pada April 2010, masih belum selesai. Kini keluarga korban menyatakan rasa kecewanya yang tidak pernah ia sampaikan sebelumnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh pendamping keluarga korban sekaligus Ketua Komisi Daerah Perlindungan Anak Sulawesi Utara, Jull Takaliuang. Menurut Jull, keluarga korban sebenarnya tidak ingin terlalu mempermasalahkan hal ini. Tapi ibu korban, Yulin Mahengkeng mengaku terlalu sakit hati atas sikap dokter yang menangani anaknya.
"Julia datang ke Manado untuk melahirkan karena orangtuanya disini. Waktu itu, Siska (panggilan Julia Fransiska Makatey) cerita riwayat melahirkan anak pertamanya yang di vakum pada dokter Ayu dan Rekan. Makanya dia minta melahirkan caesar. Tapi dia malah dibentak oleh salah seorang dokter," kata Jull saat dihubungi Liputan6.com, Senin (25/11/2013).
Ketika minta untuk melahirkan caesar, Jull pun menceritakan bahwa salah satu dokter membentak Siska 'Hei, yang menentukan melahirkan itu bukan kamu! Mau operasi atau tidak?'. Siska akhirnya dipaksa untuk melahirkan normal.
"Tapi masalahnya disini ada pembiaran. Dari ia masuk rumah sakit hingga ia dioperasi, terlalu banyak waktu terbuang. Ia masuk rumah sakit pukul 07.00 Wita dan baru dioperasi pukul 22.00 Wita," kata Jull.
Jull menjelaskan, Siska datang sudah dalam keadaan pembukaan 8 sehingga ia harus sudah masuk ruang sterilisasi jadi orangtuanya tidak boleh masuk.
"Siska sempat berteriak-teriak karena mau minum. Tapi orangtua mau bawakan makanan dan minuman saja dilarang. Jadi keluarga hanya tahu Siska pas masuk RS dan keluar RS sudah meninggal," jelas Jull.
Sebelumnya, Ketua PB POGI, dr. Nurdadi Saleh, SpOG mengatakan, delapan jam masuk tahap persalinan, pasien (Siska) mengalami tanda-tanda gawat janin, sehingga ketika itu diputuskan untuk dilakukan operasi caesar darurat.
"Saat itu terlihat tanda tanda gawat janin, terjadi mekonium atau bayi mengeluarkan feses saat persalinan sehingga diputuskan melakukan bedah sesar. Sayangnya tak lama bayinya berhasil diselamatkan, Siska meninggal dunia," jelasnya beberapa waktu lalu.
(Fit/Igw)
Baca Juga:
Dokter Kandungan Kompak Tak Praktik Sehari Rabu 27 Nopember
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja
Hal ini disampaikan langsung oleh pendamping keluarga korban sekaligus Ketua Komisi Daerah Perlindungan Anak Sulawesi Utara, Jull Takaliuang. Menurut Jull, keluarga korban sebenarnya tidak ingin terlalu mempermasalahkan hal ini. Tapi ibu korban, Yulin Mahengkeng mengaku terlalu sakit hati atas sikap dokter yang menangani anaknya.
"Julia datang ke Manado untuk melahirkan karena orangtuanya disini. Waktu itu, Siska (panggilan Julia Fransiska Makatey) cerita riwayat melahirkan anak pertamanya yang di vakum pada dokter Ayu dan Rekan. Makanya dia minta melahirkan caesar. Tapi dia malah dibentak oleh salah seorang dokter," kata Jull saat dihubungi Liputan6.com, Senin (25/11/2013).
Ketika minta untuk melahirkan caesar, Jull pun menceritakan bahwa salah satu dokter membentak Siska 'Hei, yang menentukan melahirkan itu bukan kamu! Mau operasi atau tidak?'. Siska akhirnya dipaksa untuk melahirkan normal.
"Tapi masalahnya disini ada pembiaran. Dari ia masuk rumah sakit hingga ia dioperasi, terlalu banyak waktu terbuang. Ia masuk rumah sakit pukul 07.00 Wita dan baru dioperasi pukul 22.00 Wita," kata Jull.
Jull menjelaskan, Siska datang sudah dalam keadaan pembukaan 8 sehingga ia harus sudah masuk ruang sterilisasi jadi orangtuanya tidak boleh masuk.
"Siska sempat berteriak-teriak karena mau minum. Tapi orangtua mau bawakan makanan dan minuman saja dilarang. Jadi keluarga hanya tahu Siska pas masuk RS dan keluar RS sudah meninggal," jelas Jull.
Sebelumnya, Ketua PB POGI, dr. Nurdadi Saleh, SpOG mengatakan, delapan jam masuk tahap persalinan, pasien (Siska) mengalami tanda-tanda gawat janin, sehingga ketika itu diputuskan untuk dilakukan operasi caesar darurat.
"Saat itu terlihat tanda tanda gawat janin, terjadi mekonium atau bayi mengeluarkan feses saat persalinan sehingga diputuskan melakukan bedah sesar. Sayangnya tak lama bayinya berhasil diselamatkan, Siska meninggal dunia," jelasnya beberapa waktu lalu.
(Fit/Igw)
Baca Juga:
Dokter Kandungan Kompak Tak Praktik Sehari Rabu 27 Nopember
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja