Kecelakaan Maut di Tol Cipali Renggut 12 Nyawa, Ini 6 Fakta

Baru-baru ini terjadi kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 17 Jun 2019, 17:55 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 17:55 WIB
Ilustrasi Kecelakaan 4
Ilustrasi Kecelakaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan maut kembali terjadi Tol Cikopo Palimanan (Cipali), Senin (17/6/2019). Kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang tersebut terjadi di jalur B Tol Cipali arah Jakarta, pada Senin (17/6/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Kecelakanan tersebut merupakan kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan yakni Bus Safari Dharma Raya, Mitsubishi Xpander, Toyota Innova, serta truk di KM 150 tol Cipali.

Menurut keterangan saksi, kecelakaan maut tersebut berawal dari bus yang melaju dari arah Jakarta tiba-tiba keluar ke jalur berlawanan. Di jalur B atau jalur menuju Jakarta bus menabrak mobil minibus, seperti yang Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, (17/6/2019).

Korban dalam kecelakaan maut ini mencapai 36 orang, yakni 12 meninggal dunia dan 24 luka ringan. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Plumbon oleh aparat kepolisian. Sementara, enam korban yang tewas di tempat dilarikan ke Rumah Sakit Cideres Majalengka.

Direktur Polisi Lalu Lintas Kepolisian Jawa Barat M Aris menegaskan 6 penumpang Xpander meninggal, 3 penumpang Innova meninggal dan 3 penumpang bus meregang nyawa. Berikut fakta-fakta kecelakaan maut di Tol Cipali yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/6/2019).

1. Kronologi kecelakaan

Ilustrasi Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Kecelakaan Mobil (iStockPhoto)

Peristiwa kecelakaan maut tersebut bermula saat kendaraan bus Safari datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon ( jalur A). Bus tersebut tiba-tiba menyeberang masuk ke jalur berlawanan dan menabrak kendaraan lainnya. Dari hasil identifikasi sementara, penyebab kecelakaan bukan karena sopir mengantuk. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan, ada kejadian penyerangan yang dilakukan penumpang terhadap sopir bus Safari, Roni Martampubolon.

"Saat saya menjenguk ada ibu saksi usia sekitar 49 tahun tidak usah saya sebutkan namanya. Ibu itu bilang sebelum kejadian kernet dan sopir bergantian telepon setelah itu tiba-tiba ada orang datang ke tempat sopir menyerang seakan ingin ambil alih dan ibu itu tidak lihat lagi kejadian rincinya tiba-tiba kecelakaan," kata Rudy.

Dari hasil pemeriksaan penumpang yang menyerang sopir tersebut bernama Amsor (29). Dia terdata sebagai security di Gandaria Tower, Jakarta. Rudy sendiri mengaku masih mendalami apa motif Ansor menyerang supir. Rudi akan memeriksa kejiwaannya.

"Dipastikan sopir tidak mengantuk. Kondisi Amsor sekarang ikut terluka, kernet juga, tapi sopir meninggal. Ini aksi spontanitas atau tidak akan kami dalami lagi," ujar dia.

2. Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Kecelakaan Tol Cipali
Foto: Panji/ Liputan6.com

Dalam keterangan resminya Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Resort Majalengka AKP Atik Suswanti, tabrakan di tol Cipali tersebut berawal dari dugaan rebutan kemudi bus Safari Dharma Raya oleh dua orang yang berakibat kendaraan hilang kendali. Akibatnya bus menabrak Mitsubishi Xpander, Toyota Innova serta truk di jalur dengan arah berlawanan.

"Berdasarkan keterangan dari saudara Amsor (29), pekerjaan security di Kabupaten Cirebon. Di tengah perjalanan saudara Amsor memaksa sopir berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi tersebut, dan terjadi perdebatan dengan pengemudi sehingga pengemudi kendaraan bus hilang kendali ke kanan. Selanjutnya menyebrang dan terjadi kecelakaan," kata Atik dalam keterangan tertulisnya, Bandung, (17/6).

Atik melanjutkan akibat adanya perebutan benda tersebut, kendaraan bus masuk median menyeberang ke jalur lain. Selanjutnya bus tersebut menabrak kendaraan Innova dan di belakangnya ada mobil truk.

"Mobil truk menghindar sehingga terguling masuk ke median jalan, bus melaju ke jalur lambat B menabrak kendaraan Xpander dan menindih kendaraan tersebut," ujar Atik.

3. Santunan untuk Korban

PT Jasa Raharja (Persero) telah memastikan akan memberi santunan kepada para korban tabrakan beruntun Tol Cipali yang terjadi pada Senin dini hari tadi. Santunan diberikan baik kepada korban meninggal maupun korban luka-luka. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan santunan dari Jasa Raharja, apabila mengalami kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 15 dan 16 tahun 2017, bagi seluruh korban meninggal dunia, masing-masing ahli warisnya berhak menerima santunan sebesar Rp 50 juta. Sedangkan untuk korban luka-luka, Jasa Raharja telah mengeluarkan surat jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit dimana korban dirawat dengan biaya perawatan maksimum Rp 20 juta.

4. Identitas Korban yang Meninggal

Identitas korban meninggal di mobil Xpander:

1. Heruman Taman (sopir), 59 tahun, wiraswasta. Alamat, Taman Wsma Asri D 33/50 Rt01/Rw 16, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara Kota. Bekasi.

2. Rafi, 22 tahun, swasta. Alamat Teluk Pucung Bekasi Utara Kota.

3. Reza, 22 tahun, swasta. Alamat Teluk Pucung Bekasi Utara Kota.

4. Radit, 22 tahun, swasta. Alamat Teluk Pucung Bekasi Utara Kota.

5. Dafa, 21 tahun, swasta. Alamat Teluk Pucung Bekasi Utara Kota.

6. Irfan, 22 tahun, swasta. Alamat Teluk Pucung Bekasi Utara Kota.

 

Identitas korban meninggal di mobil Innova:

7. Uki, 45 tahun, swasta. Alamat, Desa Tarub Rt10/Rw 05 Tarub Kabupaten Tegal.

8. Amar, 37 tahun, swasta. Alamat, Desa Tarub, Tegal.

9. Daryono, 70 tahun, Swasta, Alamat. Desa. Tarub Rt. 10 Rw. 05 Kec. Tarub Kab. Tegal.

 

Identitas meninggal penumpang bus:

10. Roni Marttampubolon (sopir), 38 tahun. Alamat, Dukuh Rt11/Rw08 Desa Tulukan, Grogol Kabupaten Karanganyar

11. Uswatun Khasanah, 25 tahun, mahasiswa, Alamat, Desa Pengaradan, Tanjung Kabupaten Brebes.

12. Yulianto, 25 tahun, swasta. Alamat, Sejambu Rt03/Rw05 Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

5. Ada Dugaan Pembunuhan

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi membuka penyebab kecelakaan bus Safari yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia di Tol Cipali. Menurut Kapolda, kecelakaan disebabkan sopir Bus Safari H-1469-CB diserang seorang penumpang. Setelah ditelusuri tersangka bernama Amsor (29), seorang pekerjaan penjaga keamanan di Jakarta yang mengaku telah menyerang sopir bus tersebut.

"Menurut keterangan Amsor, sopir dan kenek dari hasil pembicaraan telepon itu akan membunuh dia (Amsor)," ujar Rudy, seperti dikutip Liputan6.com dari Antara (17/6/2019). Akibat serangan dari Amsor itu, kendaraan bus menyeberang ke arah berlawanan, yaitu dari jalur A atau arah Cirebon ke jalur B arah Jakarta.

 

6. Penyerang Sopir Bus akan Dites Kejiwaan

Rudy Sufahriadi mengatakan, penyerang sopir Bus Safari H-1469-CB yang menyebabkan kecelakaan maut di Tol Cipali dan mengakibatkan 12 orang meninggal dunia itu akan diperiksa kejiwaannya.

"Kita akan dalami (motifnya) dan juga (akan memeriksa) kejiwaan Amsor," kata Kapolda Irjen Pol Rudy di Cirebon, Senin (17/6/2019).

Dia mengatakan, pihaknya sudah memeriksa urine pelaku penyerangan terhadap sopir bus. Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan negatif, tidak mengonsumsi barang yang terlarang.

"Kami sudah periksa urinenya negatif dan kita akan periksa kejiwaannya," tuturnya dilansir Antara.

Selain itu pihaknya juga telah mengisolasi Amsor yang juga mengalami luka-luka akibat kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150.900 B Majalengka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya