Bahaya yang Mengintai Tidak Mengganti Handuk Mandi Secara Berkala

Jangan sepelekan kebersihan handuk.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 20 Jun 2019, 14:55 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 14:55 WIB
Handuk Bersih
Ilustrasi Foto Handuk (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Handuk mandi bisa menyembunyikan rahasia kecil yang kotor. Seringkali seseorang mengabaikan kebersihan handuk mandi yang digunakan sehari-hari. Bahkan dalam jangka waktu yang lama, handuk mandi sering kali tidak diganti atau dicuci.

Padahal handuk yang hangat dan lembab merupakan tempat terbaik bagi kuman berkembangbiak. Jika Anda bahkan mungkin tidak ingat kapan terakhir kali mencuci atau mengganti handuk mandi, sebaiknya Anda mulai berpikir ulang akan akibat yang didapat.

Handuk kotor dapat membawa berbagai macam mikroba, dan mereka bahkan dikaitkan dengan penyebaran penyakit menular. Anda mungkin tidak dapat menjaga handuk 100% bebas kuman, kata para ahli, tetapi Anda dapat membatasinya dengandengan mencuci handuk atau mengganti handuk secara berkala.

Berikut bahaya tidak mengganti handuk secara berkala yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/6/2019).

Bakteri berkembang biak di atas handuk

Handuk Bersih
Ilustrasi Foto Handuk (iStockphoto)

Anda mungkin berpikir handuk yang digunakan untuk mengeringkan badan setelah mandi tidak terlalu kotor untuk diganti dalam waktu yang lama. Namun, anggapan ini justru tidak benar. Faktanya beragam bakteri dapat menempel di handuk. Bakteri ini didapat dari kamar mandi atau bahkan tubuh Anda sendiri.

Begitu bakteri itu ada di sana, mereka akan mulai berkembang biak.

"Itu terus menumpuk saat Anda menggunakan handuk lagi hari demi hari," kata Chuck Gerba, PhD, seorang profesor mikrobiologi di University of Arizona dilansir dari Reader's Digest. Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Gerba menemukan bahwa handuk yang terus digunakan memiliki bakteri coliform 1.000 kali lebih banyak daripada handuk baru.

Bakteri menyukai lingkungan yang gelap dan lembab, sehingga mereka akan tumbuh subur di kamar mandi beruap dengan pintu tertutup. Handuk adalah salah satu tempat paling berkuman di kamar mandi.

Infeksi kulit

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Dalam sebuah penelitian yang belum dipublikasikan, Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi di University of Arizona, menemukan bahwa hampir 90% handuk kamar mandi terkontaminasi oleh bakteri coliform, kelas bakteri yang luas yang ditemukan dalam kotoran manusia.

Menggosok dengan handuk kotor bisa berisiko terkena infeksi.

"Ketika Anda menggunakan handuk dengan penuh semangat, Anda menggaruk kulit Anda," kata Dr. Gerba. Kerusakan kecil di kulit yang celakanya terlalu kecil untuk diperhatikan memberi jalan masuk bagi bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.

Handuk yang kotor juga akan memicu jamur yang menyebabkan gangguan kulit. Masalah kulit ini seperti panu, alergi, ruam kulit, bahkan infeksi kulit yang lebih serius.

Jerawat

Jenis Jerawat Serta Cara Mengatasinya
(Sumber: iStockphoto)

Ketika mengeringkan wajah dengan handuk, Anda secara langsung telah memindahkan sisa kotoran, minyak, dan lainnya dari wajah ke handuk. Kotoran dan kuman ini terus berkembang dan jika handuk terus digunakan, kuman akan berpindah lagi ke wajah.

Jika wajah Anda cenderung berjerawat, Anda mungkin harus mencuci handuk setiap kali menggunakannya. Saat Anda menggosok kulit terutama pustula yang terbuka dengan handuk kotor, bakteri bisa menyerang kulit dan memberi jerawat yang menyakitkan.

Memicu MRSA

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Meskipun Anda bersih saat kering setelah mandi, Anda masih memindahkan bakteri kulit ke handuk. Bakteri itu kemudian berkembang biak, hari demi hari. Untuk sebagian besar, pengeringan dengan handuk yang ditutupi bakteri kulit Anda sendiri tidak akan membahayakan.

Tetapi jika Anda membawa bakteri patogen seperti MRSA, seperti yang dilakukan oleh sekitar 10% orang sehat, dan juga kulit kering atau pecah-pecah, Anda dapat menulari diri sendiri, kata Susan Whittier, PhD, direktur layanan mikrobiologi klinis di New York-Presbyterian / Columbia University Medical Center.

Ada kemungkinan yang lebih kecil bahwa infeksi akan meluas ke luar kulit. Tetapi jika bakteri ini masuk ke dalam darah, kondisi ini akan berakibat fatal. MRSA atau Methicilin-resistant Staphylococcus aureus, adalah bakteri gram positif yang menyebabkan berbagai infeksi yang sulit ditangani.

MRSA adalah infeksi yang tahan terhadap banyak antibiotik, maka dari itu penanganannya tergolong sulit. MRSA dapat menembus jauh ke dalam tubuh, menyebabkan penyakit menular seperti tulang, sendi, darah, katup jantung, dan infeksi paru-paru.

Kapan waktu yang tepat mengganti handuk?

Handuk Bersih
Ilustrasi Foto Handuk (iStockphoto)

Para ahli merekomendasikan untuk mencuci handuk setiap dua atau tiga hari. Lebih lama dari itu, dan semua mikroorganisme akan membuat handuk kotor. Untuk menghilangkan bakteri dengan baik, disarankan untuk menggunakan deterjen dengan pemutih oksigen aktif, karena deterjen normal tidak akan membersihkannya secara menyeluruh.

Selain mencuci, kurangi pertumbuhan bakteri dengan membiarkan handuk mengering sepenuhnya setelah digunakan. Jangan melipat handuk dalam keadaan lembab atau basah. Susan Whittier, mengatakan kepada Time bahwa jika handuk Anda benar-benar kering saat digunakan, kemungkinan penularan bakteri di antara orang menjadi hampir nol. Meski begitu, tetap saja dia merekomendasikan untuk mencuci semua handuk setidaknya sekali seminggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya