Liputan6.com, Jakarta Pelawak Nurul Qomar atau dikenal dengan nama panggung Komar menjadi perbincangan hangat lantaran kasus pemalsuan ijazah. Diketahui pria 59 tahun ini ditahan pada Senin (24/6/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB di Mapolres Brebes, Jawa Tengah. Nurul Qomar diciduk paksa dari rumahnya karena selalu mangkir dari pemeriksaan.
Nurul Qomar tersandung kasus dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 yang ia gunakan untuk syarat mencalonkan Rektor Umus (Universitas Muhadi Setiabudhi) Brebes. Kasus yang menjerat Qomar ini bermula dari laporan Universitas Muhadi Setiabudhi Brebes. Hal ini juga dikonfirmasi via telepon seluler, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja.
Advertisement
Baca Juga
"Iya betul ditahan," kata Agus melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2019). Komar dijerat pelanggaran pasal 263 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. "Menggunakan surat palsu," kata Agus. Meski demikian, Kabid Humas Polda Jawa Tengah belum merinci kasus yang menjerat personel Empat Sekawan tersebut.
Komar sendiri merupakan mantan anggota DPR dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat. Pada 2018 dia maju untuk bursa pemilihan Bupati Cirebon, namun kandas. Berikut pejalanan karier Nurul Qomar yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (25/6/2019).
Perjalanan Karier Nurul Qomar
Nurul Qomar adalah seorang bintang komedian dan seni akting Indonesia. Bersama dengan Derry, Eman dan Ginanjar, Qomar pernah membentuk grup lawak Empat Sekawan yang dikenal melalui komedi situasi Lika-Liku Laki-Laki.
Nurul Qomar yang juga terkenal dengan sebutan Haji Qomar ini lahir di Jakarta pada 11 Maret 1960. Pelawak yang sempat tenar pada tahun 1990-an ini awalnya adalah seorang pendidik.Â
Qomar sempat menjadi Kepala Sekolah TK dan Guru SD di Jakarta pada tahun 1985 hingga 1987. Bahkan, setelah masuk layar kaca ia masih melanjutkan profesinya tersebut.
Qomar juga pernah menjadi Guru SMU Muhammadiyah Cirebon dengan mengajar mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi Budaya pada tahun 2000 hingga 2001. Saat ini pula ia aktif dalam memberantas buta huruf dengan menjadi Duta Aksara Nasional yang ditunjuk langsung oleh pemerintah.
Tak hanya menjadi pelawak dan guru, Qomar juga terjun ke dunia politik. Diketahui ia menjadi Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat pada periode 2004 hingga 2009.
Pria 59 tahun ini kemudian dipercaya lagi menjadi anggota DPR RI untuk kali kedua pada periode 2009 hingga 2014. Pada pemilu kepala daerah tahun 2013, Nurul Qomar berencana untuk maju sebagai Calon Bupati Cirebon 2013, namun kandas.
Advertisement
Menjadi Rektor
Tahun 2017, Qomar bahkan ditetapkan sebagai Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Brebes, masa bakti 2017-2021. Nurul Qomar resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes Jawa Tengah, dan mulai bekerja per 1 Februari 2017.
Nurul Qomar diangkat menjadi rektor sebagaimana surat Keputusan nomor 001/SK/YMS/H/2017. Berdasarkan SK tersebut, Qomar yang telah bergelar doktor tersebut rencananya menjabat sebagai rektor selama periode 2017-2021.
Qomar dianggap sudah berpengalaman di dunia pendidikan baik sebagai praktisi maupun wakil rakyat di legislatif. Akan tetapi, belum genap setahun, Qomar memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Rektor UMUS Brebes. Meskipun singkat, ia mengaku telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik serta mencapai sejumlah target yang ditetapkan.
Pada 2018 Qomar diketahui kembali mencalonkan diri sebagai wakil bupati Cirebon dipasangkan dengan Mochamad Lutfi, yang merupakan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon. Tak bersama Demokrat kali ini Qomar maju ke pilkada bersama partai Nasdem. Sama seperti tahun sebelumnya Qomar lagi-lagi harus menerima kekalahan.