Unik, Perusahaan Ini Beri Gaji Rp 26 Juta Bagi yang Mau Tidur Malam

Perusahaan ini mencari seseorang yang bersedia untuk tidur ketika malam selama 15 hari.

oleh Dyah Mulyaningtyas diperbarui 12 Mar 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 09:30 WIB
Unik, Perusahaan Ini Beri Gaji Rp 26 Juta Bagi yang Bersedia Tidur Malam
Ilustrasi Tidur

Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Dengan tidur, seseorang dapat mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Selain itu, tidur juga dianggap sebagai pemulihan tenaga setelah beraktivitas. 

Tidur pada umumnya dilakukan pada malam hari hingga pagi tiba. Namun ada sebagian orang yang tidak tidur ketika malam hari, karena memiliki alasan yang beragam. Mulai dari alasan pekerjaan, susah tidur, hingga mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, sehingga orang-orang tersebut rela mengorbankan waktu tidurnya.

Tapi apa yang ditawarkan oleh perusahaan ini justru sebaliknya. Kantor Hillarys di Nottingham mencari seseorang yang bersedia untuk tidur ketika malam selama 15 hari.

Perusahaan tersebut akan membayar kandidat yang berhasil melakukan tidur dengan nilai mencapai Rp 26 juta. Peserta yang mengikuti tawaran tersebut bahkan tidak harus tertidur nyenyak. Bahkan perusahaan ini juga memiliki alasan yang tak terduga.

Ingin melakukan penelitian

Unik, Perusahaan Ini Beri Gaji Rp 26 Juta Bagi yang Bersedia Tidur Malam
Ilustrasi Tidur.

Alasan dari perusahaan tersebut adalah karena spesialis interior di Hillarys bermaksud untuk meneliti dampak cahaya dan suara saat orang beristirahat. Kandidat yang mengikuti penelitian ini akan diminta untuk memakai perangkat pemantauan tidur sehingga para spesialis dapat melihat bagaimana kondisi yang berbeda mempengaruhi kualitas istirahat seseorang.

Kondisi yang diteliti adalah mencakup penggunaan tirai, kondisi cahaya dan suara yang berbeda. Setelah terbangun, kandidat akan diminta mengisi kuesioner sehingga perusahaan dapat lebih memahami hasil dari berbagai lingkungan.

Lucy Askew, seorang pakar interior di Hillarys mengatakan, eksperimen ini sangat bagus untuk mengetahui bagaimana suara dan cahaya dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

"Cara yang hebat untuk tidak hanya menguji produk blackout kami, tetapi juga untuk melihat bagaimana cahaya dan suara mempengaruhi kualitas tidur," ungkap Lucy seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Worl of Buzz, Kamis (12/3/2020).

"Tidur sangat penting dan banyak yang mungkin tidak menghargai bagaimana bahkan secercah cahaya dapat mengganggu kamu yang sangat membutuhkan tidur selama tujuh jam. Kami menanti untuk mendapatkan eksekutif tidur yang baru dan melihat temuan-temuan dari eksperimen ini, terang Lucy" tambah Lucy.

Selama penelitian, kandidat akan menghabiskan 14 malam di kantor Hillarys Nottingham. Semua kandidat akan dibayar termasuk biaya perjalanan. Nilainya pun cukup besar, mencapi Rp 347 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya