8 Pencegahan Penyakit Stroke, Terapkan Gaya Hidup Sehat

Penyakit stroke lebih berisiko pada orang yang telah lanjut usia. Namun, penyakit stroke bisa menghampiri siapapun di segala usia.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 16 Mar 2020, 20:40 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 20:40 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Pencegahan penyakit stroke perlu dilakukan sejak dini. Faktor risiko dari penyakit stroke bisa diminimalkan, bahkan bisa dihalau dari jauh-jauh hari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Penyakit stroke lebih berisiko pada orang yang telah lanjut usia. Namun, penyakit stroke bisa menghampiri siapapun di segala usia. Terlebih bagi mereka dengan riwayat keluarga yang memiliki hipertensi dan stroke juga berisiko tinggi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian 140.000 orang Amerika setiap tahunnya. Bukan penyakit yang bisa dianggap sepele, maka penting untuk melakukan gaya hidup sehat untuk mencegah munculnya penyakit stroke.

Melakukan beberapa tindakan pencegahan penyakit stroke bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Berikut beberapa langkah pencegahan penyakit stroke yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berhenti Merokok

Pencegahan Penyakit Stroke
Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Pencegahan penyakit stroke pertama bisa dilakukan dengan berhenti merokok. Merokok dapat mempercepat pembekuan darah, namun dengan cara yang berbeda. Jika darah mengental akibat merokok, hal itu bisa meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.


Mencegah Diabetes

Pencegahan Penyakit Stroke
Gula darah naik (Sumber foto: Healthbusiness.com)

Pencegahan penyakit stroke berikutnya dengan mencegah diabetes. Memiliki kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu, sehingga gumpalan-gumpalan darah lebih mungkin terbentuk pada tubuh.

Untuk meminimalkan risiko stroke, kamu perlu memantau gula darah, menerapkan diet seimbang dan sehat, dan olahraga secara teratur. Bila memang disarankan oleh dokter, minumlah obat-obatan yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah.


Menurunkan Berat Badan

Pencegahan Penyakit Stroke
Menurunkan Berat Badan / Sumber: iStockphoto

Pencegahan penyakit stroke selanjutnya dengan menjaga berat badan agar tetap stabil. Seseorang dengan obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes, meningkatkan kemungkinan kamu mengalami penyakit stroke.

Jika kamu memiliki bobot tubuh yang berlebih, menurunkannya minimal 4-5 kg nyatanya bisa menurunkan risiko stroke di kemudian hari. Karena indeks massa tubuh yang ideal adalah 25 atau kurang (disesuaikan dengan kondisi tubuh), cobalah untuk tidak makan lebih dari 1.500-2.000 kalori per hari. Tingkatkan juga frekuensi serta intensitas olahraga harian.


Rutin Berolahraga

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Berolahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan mencegah terjadinya penyakit stroke. Agar olahraga bisa memberikan efek maksimal terhadap pencegahan penyakit stroke, kamu bisa melakukan langkah-langkah seperti berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal setiap pagi setelah sarapan, mengikuti klub kebugaran dengan teman-teman.

Saat berolahraga raihlah tingkatan intensitas latihan hingga napas terengah-engah tapi masih tetap bisa bicara. Ini berarti intensitas olahraga kamu sudah tepat.

Jika kamu tinggal atau bekerja di lantai yang tidak terlalu tinggi, gunakan tangga ketimbang elevator. Jika kamu tidak memiliki waktu 30 menit untuk berolahraga, ganti menjadi 10-15 menit per sesinya, tetapi lakukan lebih dari sekali dalam sehari.


Menurunkan Tekanan Darah

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang bisa melipatgandakan risiko penyakit stroke, baik pada pria maupun wanita apabila tidak terkontrol. Oleh karena itu, pemantauan dan pengobatan tekanan darah adalah langkah pencegahan terpenting yang bisa kamu lakukan terhadap kesehatan pembuluh darah.

Pertahankan tekanan darah kurang dari 135/85 mmHg atau 140/90 mmHg dengan cara mengurangi garam dalam diet hingga tidak lebih dari 1.500 mg dalam sehari (sekitar setengah sendok teh), menghindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju, es krim, dan lain-lain.

Selain itu, konsumsi 4-5 cangkir buah dan sayuran dalam sehari, satu porsi ikan 2-3 kali seminggu, serta beberapa porsi harian gandum utuh dan susu rendah lemak. Lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari. Menghindari rokok dan bila perlu, minum obat penurun tekanan darah yang diresepkan oleh dokter.


Menghindari Makanan Tinggi Kolesterol

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Pencegahan penyakit stroke selanjutnya dengan menghindari makanan tinggi kolesterol. Makanan yang mengandung anti-inflamisi seperti berry atau makanan sehat lainnya seperti salmon dapat menurunkan tekanan darah secara alami.

Faktanya, mengonsumsi diet sehat tersebut dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 11 mm Hg. Ketika kamu menurunkan konsumsi garam, kamu juga dapat menurunkannya sebanyak 5 hingga 6 mm Hg.


Konsumsi Makanan Tinggi Potasium

Pencegahan Penyakit Stroke
Ilsutrasi makanan berpotasium, pisang | unsplash.com

Untuk menurunkan tekanan darah, seseorang biasanya akan berpikir untuk membatasi asupan sodium. Padahal, ada potassium yang memiliki peran penting.

"Saat air yang berada di tubuh terlalu banyak, tekanan darah meningkat. Sodium memberitahu tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak air. Namun, potassium merupakan kunci untuk menyeimbangkan asupan garam tubuh karena dapat meregulasi keseimbangan cairan," kata Robert Segal selaku Spesialis Penyakit Jantung.

Kamu bisa menambahkan makanan kaya potasium ke dalam diet seperti alpukat dan ubi. Selain itu, Segal mengingatkan untuk menghindari konsumsi potasium dalam bentuk suplemen.


Membatasi Konsumsi Makanan dengan Sodium

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Makanan tinggi sodium seperti sup kaleng, jus sayur instan dan lainnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Menghindari konsumsi makanan olahan merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit stroke. Dengan begitu, kamu dapat menghindari konsumsi sodium berlebih dan menurunkan risiko terkena penyakit stroke.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya