Vaksin Moderna Diklaim 95 Persen Ampuh Tangkal Covid-19, Ini Bedanya dengan Pfizer

Penemuan ini meningkatkan optimisme bahwa vaksin dapat membantu mengakhiri pandemi.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 18 Nov 2020, 21:25 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 21:25 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 terlihat dipajang dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pada Senin (16/11) lalu perusahaan pembuat vaksin asal Amerika Serikat, yaitu Moderna menyampaikan data awal bahwa vaksin Corona Covid-19 buatan mereka hampir 95 persen efektif melawan Covid-19.

Hasil tersebut didapat dari uji coba vaksin yang melibatkan 30.000 orang di Amerika Serikat, yang mana setengahnya diberi dua dosis vaksin dalam jarak empat minggu. Sementara itu, 90 di antaranya diberi pengobatan tiruan.

Klaim ini menjadikan Moderna sebagai perusahaan farmasi kedua setelah Pfizer yang telah menghasilkan vaksin di Amerika Serikat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi.

Hal ini tentu saja meningkatkan optimisme bahwa vaksin dapat membantu mengakhiri pandemi.

Moderna mengatakan ini adalah hasil yang luar biasa dan mereka berencana untuk mengajukan permohonan persetujuan penggunaan vaksin dalam beberapa minggu ke depan.

Data Awal Hasil Uji Coba Vaksin Moderna

Analisis keberhasilan vaksin Moderna didasarkan pada 95 orang pertama yang memiliki gejala Covid-19. Hanya lima dari kasus Corona COVID-19 terjadi pada orang yang diberi vaksin, 90 di antaranya yang diberi pengobatan tiruan. Perusahaan mengatakan vaksin tersebut melindungi 94,5 persen orang.

Data juga menunjukkan ada 11 kasus COVID-19 berat dalam uji coba, namun tidak ada yang terjadi pada orang yang divaksin.

"Efektivitas keseluruhannya luar biasa. Ini hari yang luar biasa," kata Tal Zaks, kepala petugas medis di Moderna, kepada BBC News.

Lebih lanjut Dr Stephen Hoge, presiden perusahaan, juga mengaku senang dengan hasil vaksin buatan mereka.

"Saya kira tidak ada dari kami yang benar-benar berharap vaksin itu 94% efektif mencegah penyakit Covid-19, dan ini benar-benar realisasi yang menakjubkan." Tuturnya.

Tahun depan siap didistribusikan ke seluruh dunia

Moderna mengatakan vaksin buatan mereka akan berlaku untuk regulator di AS dalam beberapa minggu mendatang dan diharapkan bisa memenuhi 20 juta dosis di negara tersebut.

Perusahaan juga berharap memiliki hingga satu miliar dosis vaksin untuk digunakan di seluruh dunia tahun depan dan berencana untuk meminta persetujuan di negara lain.

Salah satu negara yang sudah memesan vaksin Moderna adalah Inggris. Mereka mengumumkan bahwa mulai musim semi, mereka akan memiliki lima juta dosis vaksin Corona dari Moderna dan cukup untuk memvaksinasi 2,5 juta orang.

Perbandingan vaksin Moderna dan Pfizer

Perusahaan Moderna mengumumkan sukses membuat vaksin corona yang efektivitasnya mencapai 94,5 persen. Sebelumnya, BioNTech-Pfizer mengumumkan efektivitas vaksin buatan mereka 90 persen.

Tentu saja membandingkan kedua vaksin Corona ini menjadi hal yang menarik. Pasalnya, keduanya menggunakan pendekatan yang sama yakni menyuntikkan bagian dari kode genetik virus untuk memicu respons imun.

Keduanya menggunakan teknologi paling anyar berbasis versi sintetis molekul virus SARS-Cov-2 yang disebut “messenger RNA“ atau disingkat mRNA.

Usut punya usut, vaksin buatan Moderna bukan hanya unggul soal efektivitas dibanding Pfizer, namun juga lebih praktis dalam penggunaannya. Pasalnya, penyimpanan vaksin Moderna bisa dalam suhu lebih tinggi daripada Pfizer.

Jika vaksin Pfizer harus disimpan dalam suhu minus 75 derajat Celcius, vaksin Moderna diklaim perusahaan dapat disimpan pada suhu 20 derajat Celcius.

Keunggulan lain vaksin Moderna ketimbang buatan Pfizer yakni bisa disimpan selama 30 hari di pendingin. Ini jauh lebih lama ketimbang vaksin Pfizer yang hanya dapat disimpan selama lima hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya