Ciri-Ciri Pandemic Fatigue dan Cara Mengatasinya, Agar Tak Terlena Virus Corona Covid-19

Pengendalian Covid-19 kini makin sulit karena munculnya kelelahan karena pandemi atau "pandemic fatigue" di masyarakat.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 17 Nov 2020, 23:15 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 23:15 WIB
FOTO: Penerapan Protokol Kesehatan di Stasiun Jakarta Kota
Petugas menunjukkan pesan peringatan COVID-19 di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Rabu (28/10/2020). Mengantisipasi lonjakan penumpang saat cuti bersama dan Sumpah Pemuda, PT KCI mengajak pengguna KRL bersatu dan bangkit melawan COVID-19 dengan menerapkan 3M. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kasus-kasus baru di Indonesia justru masih menunjukkan peningkatan. Per 17 November 2020, total individu di Tanah Air yang terpapar virus Corona menjadi 474.455.

Kini faktor di luar PSBB dan penanganan medis yang mempersulit pengendalian Covid-19 adalah munculnya kelelahan karena pandemi atau "pandemic fatigue" di masyarakat.

Kondisi tersebut membuat warga cenderung sulit mematuhi protokol kesehatan meski jumlah kasus positif COVID-19 terus melonjak. Dengan adanya pandemic fatigue ini, orang-orang mulai mengabaikan kebiasaan cuci tangan dengan sabun secara tepat, memakai masker, serta menjaga jarak fisik yang sebelumnya mereka patuhi.

Oleh karena itu penting memahami ciri-ciri pandemic fatigue serta cara mengatasinya agar pengendalian Covid-19 tidak gagal. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/11/2020) ciri-ciri pandemic fatigue serta cara mengatasinya.

Ciri-ciri pandemic fatigue

Pandemic fatigue dapat dialami oleh siapa pun dan ciri-ciri tiap orang pun berbeda. Ada beberapa ciri yang dirasakan bila kamu mengalami pandemic fatigue. Ciri tersebut bisa dilihat secara fisik dan mental.

Beberapa yang seringkali muncul di antaranya perasaan gelisah, sedih, mudah tersinggung, mood berubah secara cepat, kurang motivasi dan sulit berkonsentrasi. Kamu juga mulai mengabaikan protokol kesehatan karena melihat orang lain melakukan hal serupa.

Sementara dari segi fisik, apabila kamu mengalami pandemic fatigue, kamu akan merasa tubuhmu sangat lelah meskipun kegiatanmu sangat sedikit. Kamu juga selalu merasa lesu dan tidak bersemangat melakukan apa pun, dan hanya ingin rebahan saja. Selain itu waspadai pandemic fatigue jika kamu mengalami perubahan konsumsi makanan atau pola tidurmu, misalnya menjadi lebih sedikit atau justru menjadi lebih banyak dari biasanya.

Cara mengatasi pandemic fatigue

Pandemic fatigue lebih banyak dialami oleh remaja dan orang dewasa muda di mana mereka butuh bersosialisasi untuk membangun jaringan pertemanan dan sosialisasi yang kemudian membuat mereka tergoda melanggar aturan karena adanya anggapan risiko bahaya Covid-19 rendah.

Pandemic fatigue tak bisa dipandang remeh karena berpotensi menyebabkan kelalaian mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu penting mengetahui cara mengatasi pandemic fatigue.

Melansir dari uclahealth, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai cara mengatasi pandemic fatigue, di antaranya:

  • Sadar bahwa tindakanmu setiap berinteraksi dengan orang lain berisiko menimbulkan penularan.
  • Selalu utamakan kesehatan diri sendiri.
  • Tetap lakukan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) di mana pun berada.
  • Lakukan kegiatan di lokasi yang mengikuti pedoman protokol kesehatan masyarakat.
  • Mengingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan bisa berdampak bagi orang terdekat yang rentan virus.
  • Sadar diri saat mengalami pandemic fatigue dan mencari dukungan untuk mengatasinya.
  • Batasi asupan berita, dengan memperbanyak membaca kabar positif alih-alih berita yang memicu stres.
  • Jaga kesehatan mental dengan menyayangi diri sendiri dan melakukan hobi yang disukai.
  • Tetap jalin komunikasi dengan orang terdekat agar tidak terpuruk dengan keadaan.
  • Luangkan waktu untuk olahraga setiap harinya, misal bersepeda, yoga, atau jogging.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya